Sejarah Dunia

Kejamnya Masa Diktator Adolf Hitler, Teman Sendiri Hingga Jutaan Yahudi Ditembak di Depan Umum

Kejamnya diktator Adolf Hitler pada zamannya bukan isapan jempol. Pembantaian pada masanya terlacak dalam catatan sejarah Partai Nazi saat berkuasa.

Kompas.com
Pemimpin Nazi, Adolf Hitler sedang memeriksa pasukan elite SS didampingi orang kepercayaannya sekaligus pemimpin SS, Heinrich Himmler.(Getty/Independent) 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Kejamnya diktator Adolf Hitler pada zamannya bukan isapan jempol.

Pembantaian pada masanya terlacak dalam catatan sejarah Partai Nazi dimana ia berkuasa.

Pada awalnya, ketika mulai meniti karier dan kekuasaannya melalui Partai Nazi, Adolf Hitler memiliki dua unit pengawal pribadi yakni SA (Sturmabteilung) dan SS (Schutzztaffel).

Selamat dari Bom Perang Dunia II, Aligator yang Dikabarkan Milik Adolf Hitler Mati di Usia Senja

Bukan Hanya Yahudi, Ini 5 Kaum yang Menjadi Korban Kebengisan Hitler

Tapi dalam perkembangannya antara SA dan SS malah saling bersaing, apalagi Hitler ternyata lebih percaya kepada SS.

Bukti kejamnya pasukan Hitler pada masanya.  Atas perintah Hitler tembak warga Yahudi.
Bukti kejamnya pasukan Hitler pada masanya. Atas perintah Hitler tembak warga Yahudi. (Moh Habib Asyhad)

SA sebagai pioner pengawal pribadi Hitler merasa iri telah ditinggalkan, sementara pemimpinnya Ernst Roehm dikenal ambisius.

Ia mengusulkan pembentukan  “Tentara Rakyat” yang mencakup SA, SS, dan pasukan reguler Jerman (Reichswehr).

Tapi upaya Roehm itu malah membuat Hitler curiga karena dirinya merasa disaingi.

MAKI Sebut Ronny Bugis Jadi Justice Collaborator Setelah Mengaku Dosa kepada Pendeta, Layak Bebas

Bukan hanya Hitler yang mencurigainya, tentara reguler pun rupanya juga tidak senang.

Untuk memperoleh kepercayaan dari Reichswehr, Hitler harus bertindak cepat untuk menghentikan ambisi Roehm dan kawan-kawannya dari SA.

Untuk itu Hitler diam-diam memerintahkan salah seorang kepercayaannya, Josef “Sepp” Dietrich untuk memimpin aksi kilat dan brutal terhadap pimpinan SA.

Pasukan SS digerakan pada 30 Juni 1934 untuk menangkapi dan menghabisi pimpinan SA yang kesetiaannya diragukan oleh Hitler.

Penyiram Novel Baswedan Minta Dibebaskan, Ungkap Fakta-fakta Kerusakan Mata Korban yang Sebenarnya

Sejumlah pimpinan SA langsung ditembak di tempat, sementara Roehm dijebloskan ke penjara Stadelheim, tempat ia pernah dibui karena membantu Hitler dalam kudeta gagal tahun 1923.

Di sini, ia dipaksa membuka bajunya, dan dengan bertelanjang dada menghadapi Dietrich dan orang-orang lain yang dikenalnya, yang kini bertindak sebagai algojo.

Roehm hanya sempat berkata, “Oh, mein Fuhrer,” sebelum tubuhnya dihujani peluru.

Berapa pimpinan SA yang terbunuh hari itu, tidak pernah jelas karena eksekusinya dilakukan di berbagai tempat yang berlainan.

Inilah Perlakuan Roger Danuarta yang Tak Mau Kehamilan Cut Meyriska Bermasalah

Pembersihan terhadap Roehm serta elemen yang tidak disukai Hitler menunjukkan bahwa pemerintahan Nazi tak ubahnya seperti ‘pemerintahan gangster’ yang saling bunuh di antara bekas teman sendiri.

Peristiwa teror dan pembantaian tersebut kemudian dikenal sebagai The Night of the Long Knives alias Malam Pisau Panjang.

Tetapi peristiwa ini sekaligus menunjukkan betapa pasukan SS membuktikan loyalitas total mereka dengan menjalankan perintah secara membuta.

Ilustrasi Adolf Hitler saat gelar pasukan
Ilustrasi Adolf Hitler saat gelar pasukan (motthegioi.vn)

Hitler pun semakin yakin bahwa SS yang dibangun Himmler, benar-benar dapat diandalkan sebagai bentengnya untuk menghadapi setiap musuh.

Hitler menyatakan kini SS sepenuhnya menjadi bagian independen dari Partai Nazi, dan tidak lagi di bawah SA yang baru dihajarnya itu.

Keluar sebagai pemenang atas SA yang merupakan bekas induknya, SS pun semakin meningkatkan organisasi dan kekuatannya.      

Loyalitas fanatik terhadap Hitler terus ditanamkan dalam-dalam.

Karena itu tak heran bila bunyi sumpah setiap SS adalah, “Saya bersumpah kepadamu, Adolf Hitler, sebagai Pemimpin dan Kanselir Reich, kesetiaan dan keberanian.”

Setelah 7 Tahun Hanya Berdua Saja, Asmirandah dan Jonas Rivanno Senang Akan Segera Menjadi Orang Tua

“Saya bersumpah kepadamu, dan mereka yang kau tunjuk untuk memimpin saya, kepatuhan sampai mati. Karena itu bantulah saya ya Tuhan.”

Sumpah ini sungguh-sungguh hanya tertuju bagi pribadi Hitler, bukannya kepada negara atau pun angkatan perangnya.

Tatkala memenangkan pertarungan dengan SA, kekuatan SS telah mencapai sekitar 200 ribu orang.

Jumlah ini akan menjadi 240 ribu saat Perang Dunia II pecah.

Sewaktu Jerman kalah tahun 1945, masih terdapat sekitar satu juta personel SS yang bersenjata.

Heinrich Himmler yang perawakannya sendiri tidak mengesankan, menetapkan kriteria ketat bagi para calon anggota SS.

Hanya di Rumah Sejak Hamil Anak Pertama, Cut Meyriska Konsultasi dengan Dokter Lewat Telepon

Ia ingin agar pasukan istimewa ini menyerupai para Pengawal Proetoria di zaman Kekaisaran Romawi dulu.

Karena itu Himmler menerapkan para calon sukarelawan anggota SS harus berusia antara 17 sampai 22 tahun, dengan tinggi badan mencapai minimal 178 cm untuk pasukan kawal  pribadi Hitler atau Leibstandarte SS Adolf Hitler.

Sedangkan untuk pasukan SS lainnya minimum 174 cm, dan untuk pasukan perintis, sinyal, serta musik boleh 172 cm.

Berbagai persyaratan ketat lainnya juga harus dipenuhi, seperti harus orang Jerman asli yang mampu menunjukkan asal usul  keturunan sebelumnya hingga tahun 1800.

Punya pandangan kenazian, tidak berkacamata, tidak punya gangguan kesehatan fisik dan mental lainnya, telah merampungkan kewajiban tugas dalam korps pekerja atau RAD (Reich Arbeitsdienst), tidak punya catatan kriminal, dan lainnya.

IPW Minta Bukti Novel Baswedan Disiram Air Keras Atau Bukan, karena Wajahnya Tetap Mulus dan Tampan

Himmler menggariskan, dari wajah para calon, tidak boleh ada yang menyerupai atau memiliki karakteristik orang Slav atau Mongol.

“Karena di mata orang Jerman, berwajah semacam itu lucu dan sering menimbulkan kesan seperti orang asing,” kata Himmler yang menekankan “kearyaan” para calon SS-nya.

Selain itu para anggota SS pun harus menurunkan anak-anak Arya yang cakap dan sehat, guna melanjutkan masa depan Jerman Nazi yang telah diproklamirkan Hitler akan berumur hingga seribu tahun.

Salah satu foto Eva Braun dan Adolf Hitler saat berada di kediaman resmi sang diktator di Berghof, pegunungan Alpen.
Salah satu foto Eva Braun dan Adolf Hitler saat berada di kediaman resmi sang diktator di Berghof, pegunungan Alpen. (Kompas.com)

Karena itu setiap wanita yang akan menikah dengan anggota SS pun diwajibkan menunjukkan asal usul nenek moyangnya untuk diteliti oleh Hitler.

Himmler sendiri diberi pangkat Reichfuhrer- SS yang dalam ketentaraan reguler disejajarkan dengan Field Marshal (Inggris) atau General of the Army (AD Amerika).

Selain memimpin SS, Himmler juga berkuasa atas polisi rahasia atau Gestapo, Geheime Staatspolizei.

Terhadap mereka yang dianggap menentang ideologi Nazi , ia membuka kamp konsentrasi di Dachau untuk “mendidik kembali” para musuh politik.

Ini Imbauan Lurah Pabuaran untuk Warganya yang Kembali Beraktivitas di Tengah Pandemi

Kamp semacam ini kemudian ditambah di Buchenwald dan Sachsenhausen.

Kamp-kamp reedukasi yang dijaga SS ini nantinya berubah fungsi menjadi kamp pembantaian orang Yahudi pada masa Holocaust.

Jutaan warga Yahudi tewas akibat kekejaman dan kebrutalan pasukan SS yang sangat fanantik terhadap Hitler itu. (Moh Habib Asyhad)

Artikel ini telah tayang di Intisari.Grid.id dengan judul Membabi Buta, Diktator Adolf Hitler Perintahkan Pasukannya Bertindak Layaknya Gangster, Nyawa Rekan Sendiri dan Jutaan Warga Yahudi pun Melayang

Sumber: Intisari
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved