Virus Corona Jabodetabek

Terungkap Ini Penyebab Pedagang Pasar Cileungsi Menolak Rapid Test dan Usir Rombongan Petugas Medis

Ini Alasan Pengusiran rombongan petugas medis yang hendak menggelar rapid tes di Pasar Rakyat Cileungsi, Kabupaten Bogor

Istimewa/ Pemkab Bogor
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor gelar tes rapid dan swab massal di Pasar Cileungsi, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor, Minggu (31/5/2020). 

"Iya, sedang ditelusuri kejadian sebenarnya seperti apa, nanti ada tim yang ke sana," ujar Mike Kaltarina saat dikonfirmasi wartawan, Rabu (10/6/2020).

Diketahui, menurut Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Bogor, Pasar Cileungsi dinyatakan sebagai klaster corona setelah ditemukannya 4 pedagang positif Covid-19 di pasar ini pada pada 29 Mei 2020 lalu.

Angka pasien positif dalam sepekan terakhir dari klaster ini terus bertambah hingga lebih dari 20 orang seiring keluarnya hasil tracking dan tes swab yang dilakulan Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Bogor di pasar tersebut.

VIDEO: Peserta BBPLK Bekasi Ciptakan Wastafel Otomatis Gunakan Sensor dan Tenaga Surya

 Klaster Pasar Cileungsi

 Pasar Cileungsi menjadi salah satu klaster penyebaran virus corona di Kabupaten Bogor.

Namun kabar terakhir, para pedagang di Pasar Cileungsi, Kabupaten Bogor dikabarkan usir petugas medis diduga karena menolak pelaksanaan rapid tes massal.

Kabar ini beredar melalui video berdurasi sekitar 34 detik yang beredar di aplikasi pesan WhatsApp, Rabu (10/6/2020).

 PD Pasar Tohaga Akan Gelar Tes Rapid dan Swab Lanjutan di Pasar Cileungsi dan Cibinong

 Pasien Covid-19 di Klaster Pasar Cileungsi Bogor Terus Bertambah, Tercatat Sudah Mencapai 20 Orang

Video tersebut memperlihatkan bahwa massa yang disebut-sebut sebagai para pedagang Pasar Cileungsi mengusir rombongan mobil petugas medis yang datang.

Sampai akhirnya rombongan mobil petugas medis itu pergi meninggal lokasi.

"Petugas Covid diusir sama pedagang Cileungsi. Pedagang Cileungsi terimakasih sudah kompak ngusir petugas Covid," kata seorang pria di dalam video tersebut.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor, Mike Kaltarina membenarkan penolakan pedagang tersebut.

Ia mengaku tengah menelusuri terlebih dahulu musabab penolakan rapid test COVID-19 oleh para pedagang Pasar Cileungsi.

 CATAT, Kereta Api Reguler Besok Beroperasi Lagi, Berikut Ini Jadwal Lengkapnya, Bisa Pesan Online

"Iya, sedang ditelusuri kejadian sebenarnya seperti apa, nanti ada tim yang ke sana," ujar Mike Kaltarina saat dikonfirmasi wartawan, Rabu (10/6/2020).

Diketahui, Pasar Cileungsi dinyatakan sebagai klaster corona setelah ditemukannya 4 pedagang positif Covid-19 di pasar ini pada pada 29 Mei 2020 lalu.

Angka pasien positif dalam sepekan terakhir dari klaster ini terus bertambah hingga lebih dari 20 orang seiring keluarnya hasil tracking dan tes swab yang dilakulan Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Bogor di pasar tersebut.

Halaman
123
Sumber: Tribun Bogor
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved