Virus Corona Jabodetabek

Pemkot Jakpus akan Koordinasi dengan Pasar Jaya Terkait Temuan Pedagang Pasar Positif Covid-19

Pemerintah kota Jakarta Pusat berencana akan berkoordinasi dengan Perumda Pasar Jaya terkait penutupan pasar mengenai temuan sejumlah pedagang pasar

Penulis: Joko Supriyanto |
Warta Kota/Joko Supriyanto
Wali Kota Jakarta Pusat, Bayu Meghantara. 

WARTAKOTALIVE.COM, GAMBIR - Pemerintah kota Jakarta Pusat berencana akan berkoordinasi dengan Perumda Pasar Jaya terkait penutupan pasar mengenai temuan sejumlah pedagang pasar tradisional yang positif Covid-19.

Pihak Wali Kota Jakarta Pusat Bayu Meghantara mengatakan sejauh ini pihaknya belum berencana akan menutup sejumlah pasar karena dari hasil rapid test ditemukan adanya yang positif covid-19.

"Kita akan koordinasi dulu dengan pengelola Pasar ataupun Pasar Jaya. Tapi yang penting harus ada pembersihan disinfektan agar tidak menyebar," kata Bayu, Rabu (10/6/2020)..

Kematian Akibat Covid-19 Terus Meningkat, WHO Sebut Ini Bukan saatnya Negara Manapun untuk Santai!

KCI Tambah Syarat Jumlah Penumpang per Kereta Menjadi 74 Orang

Pasukan Gegana Brimob Semprot Kawasan Stasiun Tanah Abang dengan Disinfektan

Dikatakan Bayu, sejauh ini penutupan yang dilakukan hanya sebatas ketika akan dilakukan pembersihan disinfektan, namun setelah proses disinfektan dilakukan, pasar tetap kembali beroperasi normal.

Menurut Bayu koordinasi dengan Pasar Jaya menjadi poin penting karena penutupan pasar tentunya akan berdampak kepada kegiatan ekonomi rakyat, sehingga perlu kordinasi untuk langkah-langkah yang akan di ambil.

"Intinya kordinasi dulu yang penting. Minimal penutupan dilakukan ketika proses pembersihan," katanya..

Fakta di Balik Insiden Ambil Paksa Jenazah Covid-19 di RS Mekar Sari, Ini Penjelasan Ketua ARSSI

Seperti diketahui jika Pemerintah Kota Jakarta Pusat telah melakukan rapid test massal kepada sejumlah pedagang di Pasar di wilayah Jakarta Pusat, salah satunya Pasar Serdang, Pasar Rawa Kerbau dan Pasar Lontar Kebon Melati.

Dari rapid test dan swab test itu, setidaknya ditemukan adanya pedagang yang reaktif, mereka pun terpaksa harus melakukan isolasi mandiri.

Sedangkan hasil swab test juga ditemukan pedagang yang positif Covid-19. (JOS)

9 Pedagang Pasar Serdang Kemayoran Positif Covid-19, Langsung Dibawa ke RS Darurat Wisma Atlet

Kepala Puskesmas Kecamatan Kemayoran Buana mengatakan, 9 pedagang Pasar Serdang Kemayoran dinyatakan positif Covid-19.

Mereka dinyatakan positif berdasarkan hasil swab test yang dilakukan beberapa waktu lalu.

Menurut Buana, kesembilan pedagang yang dinyatakan positif Covid-19 ini merupakan pedagang yang hasil rapid test-nya rekatif, dari total 180 pedagang yang dites cepat.

 Sekum PP Muhammadiyah Lebih Pilih Istilah New Reality Dibanding New Normal, Ini Alasannya

"Ada 9 orang yang reaktif itu dipastikan positif Covid-19."

"Itu berdasarkan hasil swabnya sudah keluar," kata Buana, Rabu (9/6/2020).

Menurut Buana, kesembilan pedagang yang sempat reaktif ini telah menjalani isolasi mandiri dengan pengawasan ketat oleh petugas kesehatan, dengan melakukan pengecekan setiap harinya.

 Aturan Ganjil Genap Mobil Kemungkinan Diterapkan pada 12 Juni 2020, untuk Motor Masih Dirapatkan

Bahkan, anggota keluarganya pun telah dilakukan pemeriksaan.

"Kami lakukan pemeriksaan juga ke anggota keluarganya hingga tetangganya."

"Itu mereka yang berinteraksi dengan kasus positif kita lacak juga," tuturnya.

 Daftar 15 Provinsi Tanpa Penambahan Kasus Baru Covid-19 pada 8 Juni 2020

Sebelumnya, Lurah Serdang Rizka Handayani mengatakan, rapid test massal kepada para pedagang Pasar Serdang dilakukan karena pasar menjadi salah satu tempat yang rentan penyebaran Covid-19.

"Ini kami lakukan sebagai langkah memutus mata rantai penyebaran virus Covid-19."

"Terutama di area lingkungan pedagang Pasar Serdang," kata Rizka, Rabu (3/6/2020).

 Novel Baswedan Dituding Sandera Nurhadi, Kuasa Hukum: Neta S Pane Kerjanya Rusak Martabat Lembaga

Menurut Rizka, ada 150 pedagang Pasar Serdang, Kemayoran, Jakarta Pusat menjalani tes cepat.

Dari tes ini ada yang menunjukkan hasil reaktif, sehingga sudah dilakukan penanganan.

"Hari ini 150 pedagang yang diperiksa, sejauh ini sudah ada yang menunjukkan reaktif."

 Penyedia Jasa Transportasi Bakal Didenda Rp 500.000 Bila Tak Lakukan Hal Ini kepada Penumpang

"Untuk jumlahnya saya tidak tahu, yang tahu itu petugas medis," katanya.

Menurutnya, jika ditemukan adanya pedagang yang dinyatakan reaktif, akan dibawa ke tempat isolasi di Panti Sosial Kebon Kosong, Kemayoran.

Nantinya, pedagang yang menunjukkan reaktif akan dilakukan pemeriksaan swab test.

 Jumlah Pekerja Kantoran di Jakarta Maksimal 50 Persen Selama Masa PSBB Transisi

"Mereka akan tinggal di panti sosial yang dijadikan tempat karantina hingga hasil swab test keluar."

"Jika mereka positif akan dibawa ke RSUD Wisma Atlet atau rumah sakit yang menangani Covid-19," jelasnya. Dari

Sebelumnya, Kepala Puskesmas Kecamatan Kemayoran Buana mengatakan, total pedagang Pasar Serdang yang menjalani rapid test massal pada Rabu (3/6/2020) sebanyak 180 orang.

 Wasekjen Demokrat Nilai PSBB Transisi Ala Anies Baswedan Lebih Lindungi Warga Ketimbang New Normal

Dari 180 orang, sembilan di antaranya reaktif.

"Yang ikut pemeriksaan rapid test tadi itu 180 orang, dan saat ini yang reaktif ada 9 orang," kata Buana saat dikonfirmasi, Rabu (3/6/2020).

Menurut Buana, dari sembilan pedagang yang reaktif tersebut, lanjut dia, sebanyak empat orang langsung menjalani pemeriksaan lanjutan berupa tes swab dengan metode Polymerase Chain Reaction (PCR).

 Otak Perampokan Modus Tawarkan Layanan Seks Sesama Jenis Mengaku Baru Sebulan Jadi Gay

Sementara, lima orang lainnya baru akan menjalani pemeriksaan pada Kamis (4/6/2020) pagi di Puskesmas Kecamatan Kemayoran.

Saat ini mereka memilih menjalani isolasi mandiri sampai menunggu hasil swab test keluar.

"Sisanya dijadwalkan tes swab besok pagi di Puskesmas."

 UPDATE Kasus Covid-19 di Indonesia 8 Juni 2020: 10.904 Pasien Sembuh, 32.033 Positif, 1.883 Wafat

"Karena yang bersangkutan sudah pulang ke rumah, mereka pilih isolasi mandiri," ungkapnya.

Menurut Buana, hasil pemeriksaan baru akan keluar tiga hingga lima hari ke depan.

Sehingga, selama waktu tersebut mereka diimbau untuk mengurangi interaksi dan tidak bepergian keluar rumah.

 Penumpang KRL Dilarang Bicara Selama PSBB Transisi, Lansia dan Balita Tak Boleh Naik

"Kalau hasilnya non reaktif mereka (bisa) kembali berdagang."

"Jika hasilnya reaktif kita rujuk ke Wisma Atlet dan keluarganya kita tracking," katanya.

Sementara, Lurah Serdang Rizka mengatakan dipilihnya para pedagang, karena memang pasar tradisional menjadi salah satu tempat yang rentan penyebaran Covid-19, karena interaksi warga cukup padat.

 Hari Pertama PSBB Transisi, Penumpang KRL Tembus 140 Ribu Orang Hingga Senin Pukul 10.00

Sehingga dengan kondisi ini, pihaknya melakukan langkah untuk memastikan para pedagang tidak ada yang terpapar Covid-19.

"Ya kita tahu sendiri pasar tradisional itu wilayahnya padat dan banyak diminati masyarakat."

"Kita bisa lihat selama ini pasar selalu ramai apalagi menjelang Lebaran," ucapnya. (*)

Termasuk Zona Merah, 140 Pedagang Pasar Lontar Kebon Melati Tanah Abang Jalani Rapid Test

Pasar Lontar Kebon Melati masuk zona merah penyebaran virus corona atau Covid-19.

Dampak Pasar Lontar masuk zona merah, 140 pedagang Pasar Lontar jalani rapid test massal, Senin (8/6/2020).

Kegiatan rapid test massal di Pasar Lontar dilakukan, lantaran sebelum ada satu pedagang positif virus corona.

Pantauan Wartakotalive.com, para tenaga medis yang hadir langsung melakukan rapid test jemput bola di Pasar Lontar.

 Sejumlah Pedagang di Pasar Lontar Menjerit karena Barang Dagangan Hanyut dan Basah

 Hasil Swab Test Massal, 2 Pedagang Pasar Rawa Kerbau Cempaka Putih Positif Virus Corona

 Adaptasi New Normal, Tersisa Hanya Sebanyak 32 Orang Pasien Positif Virus Corona di Kota Bekasi

Disana sudah dipasang tenda, dan belasan tenaga medis yang akan mengambil sample darah para pedagang.

Hal tersebut untuk dilakukan pemeriksaan rapid test, tak hanya rapid test Puskesmas Kecamatan Tanah Abang juga menyedikan swab test.

Diakui Lurah Kebon Melati Winetrin, pemeriksaan rapid test massal ini dikarenakan wilayah Pasar Lontar Kebon Melati, Tanah Abang masuk wilayah zona merah.

Dilain sisi juga adanya pedagang yang positif covid-19.

"Ya hari ini kita memang sudah merencanakan rapid test di 3 pasar salah satunya di Pasar Lontar yang dilakukan oleh Puskesmas Kecamatan Tanah Abang," kata Winetrin di Pasar Lontar Kebon Melati, Senin (8/6/2020).

Dikatakan Winetrin, jika pihaknya memprioritaskan para pedagang dan warga sekitar untuk menjalani rapid test.

Hal itu dikarenakan pasar itu merupakan salah satu tempat yang rentan akan penularan covid-19, terlebih pasar ini masuk di wilayah zona merah.

Pihaknya juga sudah jauh hari mensosialisasikan kepada para pedagang akan rapid test itu, hanya saja memang masih ada beberapa pedagang yang tidak hadir karena takut menjalani rapid test.

Pasar Lontar Kebon Melati masuk zona merah penyebaran virus corona atau Covid-19. Maka hari ini, 140 pedagang Pasar Lontar jalani rapid test massal, Senin (8/6/2020).
Pasar Lontar Kebon Melati masuk zona merah penyebaran virus corona atau Covid-19. Maka hari ini, 140 pedagang Pasar Lontar jalani rapid test massal, Senin (8/6/2020). (Warta Kota/Rangga Baskoro)

"Kalo kuota rapid pada hari ini itu ada 100 dan 40 itu untuk swap test. Ini sudah kita lakukan sejak pagi tadi, dan sampai saat ini masih berlangsung," ujarnya.

Jika ditemukan adanya pedagang yang hasil rapid testnya reaktif, dikatakan Winetrin yang bersangkutan akan jalani karantina mandiri hingga hasil swab testnya keluar.

Jika hasil swab tersebut positif maka yang bersangkutan akan di rujuk ke RSD Wisma Atlet Kemayoran.

"Kalo yang reaktif nanti sesuai yang kami sepakati mereka akan melakukan isolasi di rumah sambil menunggu hasil swab keluar selama 3 hari. Kalo positif akan kami rujuk ke Wisma Atlet," katanya.

Menurut Winetrin, apabila ada pedagang yang hasil swab test positif, pihaknya belum dapat memastikan apakah pasar akan dilakukan penutupan sementara.

Pihaknya akan berkoordinasi terlebih dahulu dengan Pasar Jaya jika hasilnya swab test keluar nanti.

"Ya mungkin kita akan koordinasikan dulu. Karena kan hasilnya kita belum bisa tahu ya, jadi kita lihat datanya gimana"

"kalau keluar baru kita serahkan ke pimpinan dan kita koordinasikan ke Pasar Jaya," ucapnya.

Wali Kota Jakarta Barat Bakal Gelar Rapid Test Masal di Pasar

Wali Kota Jakarta Barat Rustam Effendi berencana akan gencar melakukan rapid test di pasar-pasar tradisional Jakarta Barat.

Hal itu berangkat dari dua pedagang yang reaktif Covid-19 saat gelar rapid test masal di Pasar Grogol, Jakarta Barat Rabu (3/6/2020) kemarin.

Rustam menjelaskan dua pedagang di pasar itu reaktif Covid-19 saat ditest dengan rapid.

"Kedua pedagang itu kini sudah jalani swab test. Sekarang kami tinggal menunggu hasil swabnya," kata Rustam ditemui di Pasar Tomang Barat, Kamis (4/6/2020).

Berangkat dari hal itu, Rustam meminta camat-camat aktif dalam mengajukan rapid test di sejumlah pasar tradisional.

Para camat dapat berkoordinasi dengan Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat dalam mengajukan rapid test masal.

"Termasuk Pasar Tomang Barat ini saya minta agar diajukan rapid test masal untuk mencegah penyebaran Covid-19," jelas Rustam.

Diketahui Rabu (3/6/2020) Sudin Kesehatan Jakarta Barat menggelar kegiatan Rapid Test Covid-19 yang bertempat di PD Pasar Jaya Grogol, Jl. Dr. Muwardi 2 RW. 02, Grogol, Grogol Petamburan.

Tiga Pilar Kecamatan Grogol Petamburan antara lain Camat Grogol Petamburan, Kapolsek Tanjung Duren dan Danramil 03/GP turut hadir dalam kegiatan tersebut.

Camat Grogol Petamburan Drs. Didit Sumaryanta menjelaskan, pemeriksaan rapid test merupakan salah satu upaya antisipasi untuk memutus mata rantai penyebaran Virus Corona.

Tujuannya agar hasilnya bisa diketahui sejak dini untuk dilakukan pencegahan wabah Covid-19.

(JOS/M24/Wartakotalive.com)

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved