Virus Corona
Jokowi: Beradaptasi dengan Covid-19 Bukan Berarti Kita Menyerah Apalagi Kalah
Tatanan baru tersebut, lanjut Presiden, harus diterapkan dengan hati-hati dan harus merujuk pada data penyebaran Covid-19.
WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, sebelum vaksin Covid-19 ditemukan dan digunakan secara efektif oleh masyarakat, maka penerapan protokol kesehatan harus tetap dilakukan.
Masyarakat harus mulai kebiasaan baru dengan menerapkan protokol kesehatan, sehingga tetap produktif dan aman dari penularan Covid-19.
"Oleh sebab itu kita harus beradaptasi dengan Covid."
• Arief Poyuono Bilang Negara Besar dan WHO Lakukan Propaganda Covid-19 untuk Hancurkan Ekonomi Dunia
"Adaptasi kebiasaan baru."
"Dan beradaptasi itu bukan berarti kita menyerah apalagi kalah."
"Tapi kita harus memulai kebiasaan-kebiasaan baru sesuai protokol kesehatan."
• DAFTAR 136 Kabupaten/Kota yang Masuk Zona Kuning, Boleh Terapkan New Normal
"Sehingga masyarakat produktif tapi aman dari Covid," kata Presiden di Kantor Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Graha BNPB, Jakarta Timur, Rabu (10/6/2020).
Tatanan baru tersebut, lanjut Presiden, harus diterapkan dengan hati-hati dan harus merujuk pada data penyebaran Covid-19.
Data yang dimiliki tersebut harus terus disampaikan ke daerah sehingga tercipta kewaspadaan.
• Ini Tiga Alasan Partai Gerindra Langgengkan Prabowo Subianto Sebagai Ketua Umum Menurut Pengamat
"Datanya sekarang kita ada, komplet semua."
"Saya minta kalau data-data sudah bagus seperti itu setiap hari diberikan peringatan kepada daerah-daerah yang kasusnya tertinggi, kasusnya meningkat, kematian tertinggi."
"Sehingga semua daerah punya kewaspadaan yang sama dalam penanganan di lapangan," tuturnya.
• Pilkada Serentak Digelar Saat Negara Terpuruk Akibat Pandemi, Perppu 2/2020 Diuji Materi ke MK
Selain berbasis data, penerapan tatanan baru juga harus dilakukan secara ketat dengan tahapan yang hati-hati.
Sehingga, tidak menimbulkan gelombang baru penyebaran Covid-19.
"Pembukaan sebuah daerah menuju sebuah tatanan baru masyarakat produktif dan aman Covid perlu saya ingatkan harus melalui tahapan-tahapan yang ketat."
• Bukan Gantikan Achmad Yurianto, Ini Tugas Dokter Reisa di Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19
"Tahapan-tahapan yang hati-hati, jangan sampai ada kesalahan kita memutuskan, sehingga terjadi kenaikan kasus di sebuah daerah karena tahapan-tahapan tidak kita kerjakan secara baik," paparnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, agar jangan sampai terjadi gelombang kedua pandemi Covid-19.
"Perlu saya ingatkan, jangan sampai terjadi gelombang kedua, second wave."
"Jangan sampai terjadi lonjakan."
• Agar Tak Salah Paham, Menag Bakal Surati Arab Saudi Soal Pembatalan Keberangkatan Calon Jemaah Haji
"Ini yang ingin kita ingatkan pada kita semuanya," kata Jokowi saat meninjau kantor Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di Graha BNPB, Jakarta Timur, Rabu (10/6/2020).
Presiden tiba sekita pukul 11.10 WIB.
Presiden disambut Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo.
Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy dan Komandan Paspampres Maruli Simanjuntak tiba terlebih dahulu, untuk mengamankan tempat.
Begitu tiba, Presiden langsung salam jarak jauh kepada Doni, Muhadjir, dan Maruli dengan menempelkan ke dua telapak tangannya.
Presiden kemudian menuju salah satu ruang ditemani Doni. Begitu tiba Presiden duduk di tempat menghadapi layar.
• Menteri Agama Tegaskan Pembatalan Keberangkatan Calon Jemaah Haji Tak Bakal Berubah
Di tempat tersebut Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 mengikuti rapat virtual dengan seluruh gubernur dan jajaran kabinet Indonesia maju.
"Kami mencoba merumuskan strategi. Bagaimana Gugus Tugas dapat meningkatkan ketahanan di bidang kesehatan."
"Sehingga kami mencoba melakukan berbagai langkah upaya. Sehingga ketahanan kesehatan menjadi tugas prioritas," ujar Doni memberikan sambutan kepada Presiden.
• Percepat Penemuan Anti Virus Covid-19, Pemerintah Bentuk Tim Pengembangan Vaksin Nasional
Di Kantor komando penanganan penyebaran Corona tersebut, Presiden mendengarkan pemaparan penanganan Covid-19 dari Ketua Gugus Tugas Doni Monardo serta Ketia Tim Pakar Gugus Covid-19 Wiku Adisasmito.
Presiden duduk menghadap layar besar didampingi Menko bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy di sebelah kanan.
Turut mengikuti secara virtual sejumlah Kepala daerah dan Menteri Kabupaten Indonesia Maju.
• SEBARAN Kasus Covid-19 di Indonesia per 9 Juni 2020, 9 Provinsi Naik Signifikan, Tembus Angka 1.000
Dalam kesempatan tersebut, Presiden mendengarkan pemaparan mengenai penerapan adaptasi kebiasaan baru menuju masyarakat produktif dan aman dari Covid-19.
"Ancaman Covid bagian dari timbulnya penyakit menular baru jumlahnya banyak lebih dari 30 sejak 2004, ada 4 penyakit baru yan menimbulkan korban jiwa. Ini harus siaga," kata Wiku.
Presiden mendengarkan juga mengenai pembagian zonasi menggunakan warna untuk memetakan penyebaran Covid-19 di suatu wilayah.
• Covid-19 yang Menyebar di Surabaya Ternyata Berasal dari Eropa, Beda Jenis dari Jabodetabek
"Dengan adanya zonasi daerah, memudahkan pendekatan penanganan dan memudahkan untuk daerah juga," katanya.
Seusai itu, Presiden mendengarkan teknologi sistem satu data dalam penanganan Covid-19.
Di dalamnya terdapat jumlah data nasional pasien positif, Pasien dalam pengawasan, orang dalam pemantauan, dan lainnya, berikut perkembangan setiap harinya.
• Fadli Zon: Demokrasi Indonesia Abal-abal, Pertarungan Orang-orang yang Punya Cukong
"Kami mencoba merumuskan strategi. Bagaimana gugus tugas dapat meningkatkan ketahanan di bidang kesehatan."
"Sehingga kami mencoba melakukan berbagai langkah upaya."
"Sehingga ketahanan kesehatan menjadi tugas prioritas," ujar Doni. (Taufik Ismail)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/wartakota/foto/bank/originals/pidato-jokowi-dalam-peringatan-hari-lahir-pancasila.jpg)