Kerusuhan di AS
Facebook dan Twitter Kompak Hapus Video Kampanye Donald Trump, Ini Penyebabnya
Facebook dan Twitter hapus video kampanye Donald Trump jadi perbincangan publik.
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Facebook dan Twitter hapus video kampanye Donald Trump jadi perbincangan publik.
Diketahui, sejumlah video kampanye Donald Trump dihapus oleh Facebook dan Twitter ini merupakan unggahan tim kampanye Donald Trump.
Tragedi penghapusan video kampanye Donald Trump di Facebook dan Twitter tersebut setelah plaftorm masing-masing menerima komplain hak cipta.
Video yang dihapus itu dibuat tim kampanye Trump sebagai bentuk empati atas kematian George Floyd.
• Lama Tak Terdengar, SBY Menyoroti Perilaku Donald Trump yang Bikin Warganya Kurang Nyaman
• Kerusuhan di AS Bikin Mantan Presiden George W Bush Ogah Pilih Donald Trump di Pilpres 2020
• Cara Donald Trump Memainkan Isu Kematian George Floyd Justru Bikin Partai Republik Kini Ketar-Ketir
Video diunggah ke platform Facebook, Twitter, dan YouTube dengan judul "Healing, Not Hatred".
Video berdurasi hampir empat menit tersebut menampilkan kumpulan foto dan video dari aksi damai antara polisi dan para demonstran di AS, yang didukung dengan backsound piano dan narasi dari Trump.
Alih-alih tunjukkan rasa empati atas demo dilatarbelakangi kematian George Floyd, video yang diunggah Trump justru berbuah gugatan dari lembaga Digital Millennium Copyright Act karena dianggap melanggar hak cipta.
Pihak yang mengajukan komplain melalui Millennium Copyright Act adalah sebuah firma hukum di California, Amerika Serikat, yang mewakili pemilik hak cipta.
Disebutkan bahwa video Trump mengandung karya dari kliennya sehingga melanggar hak cipta, tapi tak dijelaskan konten foto atau klip video mana persisnya yang dimaksud.
Tak terima videonya dinonaktifkan oleh Twitter, Donald Trump sempat memprotes tindakan penghapusan tersebut.
"Twitter menarik video kampanye Trump yang menunjukkan empati terhadap aksi damai para demonstran. Ini ilegal," tulis Trump dalam sebuah kicauan di akun Twitter miliknya (@realDonaldTrump).
Tweet unggahan Trump itu langsung ditepis oleh CEO Twitter, Jack Dorsey, yang mengatakan bahwa penghapusan video tersebut dilakukan karena pihaknya mendapat gugatan dari Digital Millennium Copyright Act terkait hak cipta.
"Tidak benar dan tidak ilegal. Video itu ditarik karena kami mendapat laporan dari Digital Millennium Copyright Act selaku pemegang hak cipta," jelas Dorsey yang membantah tuduhan Trump tersebut.
Facebook pun mengambil tindakan serupa dengan menghapus video kampanye Trump tersebut dari media sosalnya, dengan didasari alasan yang sama.
"Kami menerima keluhan terkait hak cipta dari lembaga Digital Millennium Copyright Act dan kami telah menghapus posting itu," kata juru bicara Facebook, Andy Stone dalam sebuah pernyataan.