Virus Corona Jabodetabek
Kembali Berdagang Setelah Lebaran, PKL Pasar Tanah Abang: Kalau Tutup Terus Mau Makan Apa?
Setelah sempat tutup, kini Pedagang Kaki Lima (PKL) Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat kembali menggelar lapaknya di trotoar.
Penulis: Joko Supriyanto |
WARTAKOTALIVE, TANAH ABANG - Setelah sempat tutup, kini Pedagang Kaki Lima (PKL) Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat kembali menggelar lapaknya di trotoar.
Selain PKL, beberapa kios yang berada Pasar Tanah Abang Jatibaru juga sudah buka, mereka kebanyakan merupakan pedagang pakaian muslim.
Pantauan Wartakotalive, meski PKL juga menghiasi beberapa area trotoar di Jalan Jatibaru, dan ada beberapa kios yang sudah mulai beraktivitas, pengujung yang datang tidak begitu ramai.

Justru, hanya pedagang yang tampak lebih banyak ketimbang pembeli yang datang.
Pemandangan ini jauh berbeda ketika menjelang Lebaran beberapa minggu lalu.
Ida (43), salah satu pedagang, mengaku baru kembali membuka tokonya setelah sehari sebelum Lebaran tutup.
• Jelang New Normal, MUI Tak Rekomendasikan Wilayah Zona Merah Gelar Salat Berjemaah di Masjid
Ia mengaku membuka tokonya tak lain karena tidak lagi memiliki pemasukan untuk kebutuhan hidup.
"Baru buka ini."
"Tadi, kalau tutup terus mau makan apa? Pemasukan dari sini semua."
• Covid-19 Serang 23 Warga Penjaringan, 19 Orang Dirujuk ke RSKD Duren Sawit, Sisanya Isolasi Mandiri
"Jadi enggak punya pilihan lain selain berjualan," kata Ida di Tanah Abang, Sabtu (30/5/2020).
Ida juga menyinggung rencana pemerintah menerapkan new normal.
Ia pun berharap pemerintah tidak lagi memperanjang PSBB.

Sehingga, para pedagang tak lagi dibebankan dengan kondisi itu.
"Nah, itu kan rencana mau dibuka semua ya, ya lebih baik gitu."
"Sekarang mah kita jaga diri masing-masing aja lah."
"Kalau kita di rumah terus ya kita enggak punya uang," katanya.
Pengawasan Ketat
Perumda Pasar Jaya berencana meningkatkan pengawasan terhadap sejumlah pasar tradisional, saat penerapan kenormalan baru alias new normal oleh pemerintah.
Apalagi, pasar tradisional menjadi salah satu titik yang memang lebih sulit menerapkan protokol kesehatan, mulai dari physical distancing hingga pengunaan masker pembeli dan pedagang.
Atas kondisi ini, Manajer Umum dan Humas Pasar Jaya Gatra Vaganza mengatakan, pihaknya telah melakukan beberapa tindakan sesuai prosedur yang diperintahkan pemerintah.
• UPDATE 29 Mei 2020: 8 Provinsi Tak Ada Penambahan Kasus Positif Covid-19
Namun, pada penerapan new normal yang direncankan oleh pemerintah ke depan, maka Pasar Jaya akan berusaha mengikuti apa yang akan disarankan pemerintah atas kebijakan itu.
"Terpenting adalah kita akan mengikuti apa yang disarankan pemerintah untuk kepentingan bersama."
"Ada hal-hal yang harus kita adaptasi kembali seperti wajib masker."
• ISIS Sebut Pandemi Covid-19 Hukuman Tuhan untuk Tirani
"Kita akan coba lebih atur flow keluar masuk pasar," kata Gatra Vaganza ketika dikonfirmasi, Sabtu (30/5/2020).
Meski sosialisasi telah dijalankan jauh sebelumnya, bahkan ketika penerapan PSBB oleh Pemerintah DKI Jakarta, untuk new normal tentu Pasar Jaya akan lebih memperketat pengawasan.
"Pengawasan tentu akan kita lebih perketat."
• Pemprov DKI Siap Buka Kembali Seluruh Rumah Ibadah di Jakarta
"Tapi prinsipnya kami terus berkoordinasi hal-hal apa yang harus kami siapkan untuk kebijakan new normal nanti," ucapnya.
Gatra menyebut, meski pengawasan lebih diperketat, pihaknya belum berencana memberikan sanksi bagi pelanggar kebijakan new normal.
"Kalau menurut saya terlalu prematur untuk mengatakan seperti itu."
• UPDATE Kasus Covid-19 di Indonesia 29 Mei 2020: 25.216 Pasien Positif, 6.492 Sembuh, 1.520 Wafat
"Karena kan kita tahu salah satunya kita mendukung pergerakan perekonomian tanpa mengindahkan faktor keselamatan."
"Mungkin awal lebih persuasif dulu," paparnya.
Gatra mengatakan akan melihat perkembangan di lapangan ketika penerapan new normal diterapkan oleh pemerintah.
Pihaknya tetap akan mengedepankan prosedur keselamatan kesehatan ketika new normal nanti. (*)