Berita Internasional
PEMBUNUHAN Sadis, Gadis Rambut Panjang Ini Dibunuh Sang Ayah saat Tidur Lelap, Demi Kehormatan
Gadis berambut panjang dipenggal oleh ayah kandung dengan alasan demi sebuah kehormatan. Sang gadis sempat pergi 5 hari dengan pacarnya.
Akibatnya, mereka melakukan tindakan atau langkah-langkah di luar kewajaran atau akal sehat untuk menghentikan wabah virus yang bersumber dari Wuhan, China, pada akhir tahun 2019 itu.
Contoh konkret adalah apa yang dilakukan seorang imam atau pendeta yang memenggal kepala umatnya dengan alasan untuk menghentikan pandemi Virus Corona.
Dailymail memberitakan, seorang imam berusia 70 tahun memenggal seorang pria sebagai pengorbanan untuk mengakhiri pandemi Coronavirus.
Imam atau pendeta itu melakukan tindakan 'gila' setelah dalam keadaan mabuk atau teler lantaran menghisap ganja.
• PEMBUNUHAN Sadis, Gadis Rambut Panjang Digorok Ayah Saat Tidur Lelap dengan Alasan Demi Kehormatan
• Romina Ashrafi Tewas Digorok Ayahnya, Ternyata Pembunuhan Anggota Keluarga Sering Terjadi di Iran

• Protes dari Keluarga George Floyd Tak Terima Dakwaan Pada Polisi Derek Terlalu Ringan
• Duduk Perkara Wali Kota Risma Marah Besar Terkait Mobil Laboratorium PCR, Ada Pesan Tak Sampai?
Kronologi Pendeta Hindu Penggal Kepala Umat
Sementara itu, kasus pembunuhan sadis dengan modus penggal kepala juga terjadi di negara lain.
Sansari Ojha dari Kuil Brahmani Devi di bawah kantor polisi Narasinghpur di Cuttack, India, memenggal kepala Saroj Kumar Pradhan yang berusia 52 tahun.
Pendeta Hindu dari daerah Bandhahuda di Odisha, India, membunuh pria itu untuk menenangkan seorang dewi, katanya.
Dia memenggal kepala Pradhan dengan kapak pada pukul 01:00 dini hari waktu setempat di sebuah kuil.
Detektif Ashish Kumar Singh mengatakan Ojha mabuk berat pada saat itu dan menyerah kepada polisi pada hari yang sama setelah sadar.
Dia mengatakan pendeta Ojha mengklaim dia diperintahkan oleh seorang dewi dalam mimpinya untuk mengorbankan manusia untuk mengakhiri pandemi.
Alok Ranjan Ray, perwira polisi sub-divisi Athagarh, mengatakan: "Pendeta itu mengklaim bahwa ia melihat seorang dewi dalam mimpinya dan diminta untuk mengorbankan nyawa manusia untuk mengakhiri coronavirus."
"Karena itu, untuk menenangkan sang dewi, dia memenggal pria itu," katanya kepada Gulf News.

Polisi mengatakan mereka telah memulai penyelidikan dan kedua pria itu diketahui mengisap ganja sebelum serangan itu.
Tubuh Pak Pradhan telah dikirim untuk otopsi dan senjata pembunuhan telah disita dari kuil.
Aktivis sosial Satya Prakash Pati mengatakan kepada India Today: 'Tidak dapat dipercaya pada abad ke-21 bahwa orang masih berperilaku biadab seperti itu.
"Kami menuntut tindakan keras terhadap yang bersalah."
Pendeta itu diketahui memiliki perselisihan yang lama dengan Tuan Pradhan tentang kebun mangga di desa Bandhahuda.
Pak Pradhan merawat pohon-pohon di kuil Brahmani Devi, yang aksesnya dibatasi karena Coronavirus, dan pasangan itu berbagi kamar bersama.

India mencatat 4.797 kematian akibat virus korona kemarin karena jumlah infeksi di negara itu meningkat menjadi 167.442, mengikuti pertumbuhan eksponensial hingga Mei 2020.
Ada kekhawatiran bahwa negara ini menjadi episentrum baru untuk penyakit di Asia, menyusul tingkat infeksi yang sangat rendah sebelumnya saat pandemi.
Jumlah kasus di India merupakan seperempat dari infeksi baru di Asia pada Jumat lalu.
Berdasarkan data worldometers, jumlah kasus Virus Corona di India sampai kemarin mencapai 173.491 kasus dengan jumlah kematian 4.980 orang.
Sebanyak 82.627 pasien Covid-19 di India dinyatakan sembuh.

Sementara itu, hingga hari ini, jumlah kasus Virus Corona di dunia telah mencapai 6 juta kasus, tepatnya 6.026.091.
Dalam sehati kemarin terjadi penambahan 125.184 kasus.
Jumlah kematian pasien Covid-19 di dunia mencapai 366.415 orang (penambahan 4.866 orang).
Sebanyak 2.655.953 orang dinyatakan sembuh.
Kasus Virus Corona di India berada di urutan ke-9 dunia dan tertinggi di benua Asia.
Kasus Corona di India terjadi lonjakan luar biasa sejak awal Mei 2020.