Pembunuhan
Bunuh Temannya, Dua Remaja ini Sempat Azankan Korban, Masalahnya Cuma karena Game Online
Tersangka AF bersama rekannya RM, membawa korban yang sudah tidak bernyawa ke tengah kebun singkong di Desa Sindangsari, lalu mengazankan.
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Nasib tragis dialami oleh remaja AD (16) warga Talang Way Sulan, Tanjung Bintang, Lampung.
Remaja itu dibunuh oleh dua temannya sendiri AF (17) dan RM (19), karena permasalahan bermain game online.
Bahkan, AF mengaku sempat mengazani korban setelah membunuh korban.
Dilansir dari Kompas.com, Kapolsek Tanjung Bintang, AKP Talen Hapis membenarkan penemuan mayat tersebut.
• Pasien ini Ungkap Bisa Sembuh dari Corona Setelah Banyak Konsumsi Madu dan Vitamin
• Mantan Bos Merpati Airlines, Sardjono Jhony Ditunjuk jadi Dirut Transjakarta, Anies Targetkan ini
• 50 Persen Tunjangan ASN DKI Dipangkas, 25 Persen untuk Anggaran Covid-19, Sisanya Dibayar Nanti
Talen Hapis mengatakan, jasad korban ditemukan pada 19 Mei 2020 lalu.
Saat ditemukan, kondisi jasad korban sangat mengenaskan,
Jasad korban sudah dikerumuni lalat dan kondisinya hampir membusuk.
Korban diperkirakan telah tewas tiga hari sebelum ditemukan.
Polisi kemudian menyelidiki kasus penemuan jasad remaja yang ditemukan tewas di perkebunan singkong di daerah Sindang Sari, kecamatan setempat itu.
Berdasarkan hasil penyidikan, polisi akhirnya berhasil menangkan dua remaja tersangka yang tega membunuh kawannya sendiri.
"Kedua pelaku berinisial AF (17) dan RM (19) sudah ditangkap," kata Talen Hapis saat dihubungi, Kamis (28/5/2020).
Menurut Talen Hapis, kedua pelaku bersembunyi di rumah orangtua pelaku AF di wilayah Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan.
"Kedua pelaku kami tangkap dalam 24 jam setelah jasad korban ditemukan," kata Talen Hapis.
• Anak dari Tenaga Medis yang Meninggal Karena Covid-19, Bisa Masuk SMA Negeri Tanpa Seleksi
• Peringati Hari Lahir Pancasila, 1 Juni Libur Nasional, Upacara Tetap Digelar
Gara-gara Game Online
Dari pemeriksaan terhadap kedua pelaku, motif pembunuhan itu lantaran keduanya kesal kepada korban yang tidak bisa diajak kerja sama saat bermain game online.