Virus Corona

Tidak Ada Negara yang Bisa Kalahkan Covid-19, Doni Monardo Tawarkan 4 Sehat 5 Sempurna

Doni Monardo mengadopsi slogan 4 Sehat 5 Sempurna untuk menghadapi virus SARS-CoV-2 yang sedang melanda Tanah Air.

covid19.go.id
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Doni Monardo di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Rabu (6/5/2020). 

Pola hidup sehat akan menunjang masyarakat tetap produktif, namun terhindar dari penularan Covid-19.

Sebelumnya, Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengatakan, hingga hari ini belum ada lembaga yang bisa memastikan kapan pandemi Covid-19 akan berakhir.

Termasuk, kapan vaksin Virus Corona ditemukan.

Oleh karenanya, ada kemungkinan masyarakat di dunia akan hidup selamanya dengan Covid-19.

 TIGA Isi Seruan MUI dan DMI DKI Jakarta Soal Salat Idul Fitri 1441 H,Warga Diimbau Mengikuti

"Sehingga sangat mungkin kita akan selamanya hidup dengan Covid-19, " ujar Doni seusai rapat terbatas dengan Presiden, Senin (18/5/2020).

Doni mengatakan, Gugus Tugas telah memberikan sejumlah masukan mengenai langkah-langkah yang harus dilakukan dalam menghadapi pandemi yang belum diketahui kapan akan selesai.

Di antaranya, pengurangan atau pelonggaran PSBB yang harus dikaji secara matang.

 UPDATE Kasus Covid-19 di Jakarta 17 Mei 2020: 5.922 Pasien Positif, 1.295 Orang Sembuh,475 Meninggal

Salah satunya, mengenai perlunya survei pra kondisi sebelum relaksasi PSBB.

"Kemudian juga waktu yang tepat kapan harus dimulai, dilihat dari data-data lapangan yang tadi telah Bapak Presiden perintahkan untuk mengkaji daerah mana yang boleh dibuka," tuturnya.

Pembukaan atau relaksasi PSBB tersebut menurut Doni harus berdasarkan data-data lapangan serta pertimbanga kajian multi aspek.

 UPDATE Kasus Covid-19 di Indonesia 17 Mei 2020: 4.129 Orang Sembuh, 17.520 Positif, 1.148 Meninggal

Sehingga, keputusan yang diambil nantinya tidak keliru atau bahkan memperparah penyebaran Covid-19.

"Tentu adalah daerah-daerah yang memiliki kriteria hijau."

"Dan kalau kita lihat dari 34 provinsi di Indonesia, ada yang memang tingkat kasusnya masih relatif rendah."

 INI Dia Tampang Penjual Daging Sapi Dioplos Babi di Kota Tangerang, Mengaku Baru Dua Bulan Beraksi

"Namun demikian tetap kajian secara data danjuga riset memiliki peran yang penting."

"Sehingga nantinya mana daerah yang dibuka, mana yang diberikan pengurangan pembatasan tidak keliru," paparnya. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved