Virus Corona

Komisi A DPRD Minta DKI Siapkan Diri untuk Hadapi New Normal

Komisi A DPRD DKI Jakarta meminta kepada Pemprov DKI Jakarta untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi kehidupan New Normal di tengah pandemi Covid-19

Penulis: Fitriyandi Al Fajri |
Warta Kota/Rangga Baskoro
Ketua Komisi A DPRD DKI Jakarta, Mujiyono usai melakukan reses di Kelurahan Rawa Bunga, Jatinegara, Selasa (12/11/2019) malam kemarin. 

WARTAKOTALIVE.COM, GAMBIR - Komisi A DPRD DKI Jakarta meminta kepada Pemprov DKI Jakarta untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi kehidupan New Normal di tengah pandemi Covid-19.

Nantinya masyarakat akan kembali berkegiatan seperti biasa namun tetap mengedepankan protokol kesehatan pencegahan Covid-19, dengan harapan perekonomian kembali tumbuh.

Ketua Komisi A DPRD DKI Jakarta Mujiyono mengatakan, ada tiga indikator yang dapat menentukan Jakarta bisa menerapkan New Normal.

Sebuah Mobil Terbakar di Tol Japek Akibat Korsleting

Usai Lebaran Jalan di Kembangan Terpantau Masih Lengang Lancar

Usai Idul Fitri, Terminal Kalideres Masih Sepi dan Belum Layani Bus AKAP

Indikator tersebut mengacu pada penjelasan dari Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) pada 21 Mei 2020 lalu.

Mujiyono menjelaskan, untuk indikator pertama adalah angka reproduksi virus Covid-19 atau Rt berada harus di bawah poin 1. Sementara pada 18 Mei lalu Jakarta berada di posisi 0,98783.

Meski dari indikator pertama telah terpenuhi New Normal, namun DKI diminta benar-benar transparan dan akuntabel dalam mengukur di lapangan.

Kabar Mal Dibuka 5 Juni, Anies Baswedan: Itu Imajinasi

Termasuk menjelaskan metode dalam memperoleh data, alat ukurnya dan sebagainya, sehingga data dapat diterima serta dipertanggung jawabkan secara ilmiah.

“Apalagi, tim dari Eijkman Oxford Clinical Research Unit (EOCRU) di laman berita The Conversation, menjelaskan bahwa Indonesia masih belum memiliki kurva harian epidemiologis pandemi Covid-19,” kata Mujiyono saat dikonfirmasi pada Rabu (27/5/2020).

Selanjutnya, indikator kedua adalah sistem kesehatan. Kata dia, DKI Jakarta merupakan daerah yang memiliki rasio tempat tidur per penduduk yang lebih tinggi dibanding provinsi lain, yakni sebesar 2,33 tempat tidur per 1.000 penduduk.

Buah Black Sapote Lagi Naik Daun, Dihargai Rp 300.000 per Kilo dan Rasanya Mirip Puding Cokelat

Sebagai perbandingan, rasio tempat tidur per 1000 penduduk untuk Provinsi Jawa Barat sebesar 0,85; dan Jawa Tengah 1.15.

Namun, DKI Jakarta dianggap perlu memperbesar lagi kapasitas sistem kesehatan ini, terutama terkait dengan ruang ICU, perlengkapan dan peralatan medis (Ventilator, APD, dan sebagainya), serta tenaga medis.

“Saya sarankan agar pemda melakukan refocusing anggaran untuk meningkatkan kapasitas sistem kesehatan ini, dengan target menambah tempat tidur rumah sakit untuk mencapai rasio di atas 3,5 per 1.000 penduduk,” jelas Mujiyono.

Billy Syahputra Bantah Jual Aset-aset Almarhum Olga, Sebut Alasan Sempat Jual Mobil Olga

Menurutnya, untuk mewujudkan indikator kedua, DKI juga perlu mempertimbangkan mendirikan rumah sakit dan fasilitas kesehatan darurat secara masif.

Caranya dengan memanfaatkan aset-aset gedung/lahan milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Kemudian untuk indikator ketiga, adalah kapasitas pengujian Covid-19.

Billy Syahputra Beberkan Alasannya Jual Rumah Almarhum Olga Syahputra, Ternyata Cuma Iseng

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved