PSBB Jakarta
Anies Baswedan Diminta Tak Terburu-buru Terapkan New Normal, Bisa Jadi Bom Waktu
DKI Jakarta belum lakukan tes Covid-19 secara masal dalam dua minggu terakhir. Ini bahaya bila new normal diterapkan, bisa jadi bom waktu.
Penulis: Fitriyandi Al Fajri | Editor: Dodi Hasanuddin
WARTAKOTALIVE.COM, GAMBIR - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan diharapkan berpikir ulang untuk menerapkan tatanan hidup baru atau new normal.
Sebab, DKI jakarta belum melakukan tes Covid-19 secara massal dalam dua minggu terakhir.
Hal tersebut disampaikan Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta, Rabu (27/5/2020).
“Jangan buru-buru, DKI belum lakukan tes Covid-19 secara masal dalam dua minggu terakhir. Ini bahaya, bisa jadi bom waktu,” kata Sekretaris Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta Achmad Yani berdasarkan keterangan yang diterima pada Rabu (27/5/2020).
• Website Permohonan SIKM Sempat Tak Bisa Diakses Pada Selasa, DPMPTSP Lakukan Penyempurnaan
• Ini Tips Menjaga Kebugaran saat Work from Home ala Samantha Clayton dari Fitness Herbalife Nutrition
• Taman Impian Jaya Ancol Bahas Internal Persiapan Penerapan New Normal
• Update Virus Corona Indonesia Rabu (27/5/2020) Total 23.851 Kasus, Sembuh 6.057, Tewas 1.473 Orang
Yani mengatakan, masyarakat khususnya warga DKI Jakarta belum memiliki kesadaran yang cukup untuk mematuhi aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Meski pemerintah telah berulang kali melakukan sosialisasi secara masif, namun banyak masyarakat DKI Jakarta yang melanggarnya.
Di sisi lain, sosialisasi terkait normal baru masih sangat minim.
“Pertama, masyarakat belum disiplin dalam mematuhi aturan PSBB padahal sosialisasinya sudah sangat masif," tandas Yani.
"Apalagi ini new normal yang masih belum jelas. Pemerintah harus hati-hati dalam membuat kebijakan,” tambahnya.
Video: Dua Orang Penumpang Tak Punya SIKM Dikarantina...
Dalam kesempatan itu, Yani memahami DKI Jakarta berada di dalam kondisi sulit.
Selain persoalan kesehatan warganya, DKI juga harus memikirkan cara agar persoalan ekonomi di wilayah setempat terus tumbuh.
“Kalau masyarakat ditanya, jawabannya pasti mau kerja lagi, cari nafkah lagi buat keluarga. Tapi pemerintah DKI punya hitung-hitungan risiko," ujarnya.
"Saya hanya mengingatkan, dampaknya akan luar biasa jika wabah di DKI jadi tidak terkendali,” lanjutnya.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, pihaknya terus melakukan pengetatan kepada warga luar yang ingin masuk Jakarta, maupun warga Jakarta yang ingin keluar Ibu Kota.
Caranya dengan wajib mengantongi Surat Izin Keluar Masuk (SIKM) Jakarta.
• Pemeriksaan Penumpang di Bandara kini Makin Ketat, Berikut Prosedurnya
• Menko Perekonomian Airlangga: Bila Terjadi Gelombang Kedua Covid-19, New Normal Dihentikan
• Menko Perekonomian Airlangga: Bila Terjadi Gelombang Kedua Covid-19, New Normal Dihentikan
• Berkaca dari Negara Lain, Tito Karnavian Sarankan Pilkada Serentak Tetap Digelar 9 Desember 2020
Anies mengatakan, cara ini dilakukan untuk menekan potensi penularan virus Covid-19, dan memastikan bahwa mereka keluar-masuk Jakarta karena tuntutan pekerjaan.
Adapun mereka yang mengantongi SIKM hanya bekerja di 11 sektor usaha yang diizinkan DKI Jakarta.
Bagi pengendara yang tidak memiliki SIKM, kata Anies, mereka akan diminta putar balik kendaraannya menuju daerah asal.
Mereka yang dikembalikan mungkin tidak nyaman, tapi lebih tidak nyaman lagi bagi jutaan warga Jakarta bila mereka dibiarkan atau kita membiarkan orang keluar-masuk Jakarta.
“InsyaAllah ini bisa tuntas, dan saya minta masyarakat untuk menerima ini sebagai bagian dari ikhtiar kita mengembalikan Jakarta bisa memasuki fase new normal,” kata Anies.
Anis menyampaikan hal itu usai meninjau pengecekan Surat Izin Keluar Masuk (SIKM) di ruas tol Jakarta-Cikampek KM 47, Kabupaten Karawang, Jawa Barat pada Selasa (26/5/2020) malam.
• Gelar Lapak di Masa PSBB Demi Dapur Ngebul, PKL di Asemka Kocar-kacir Didatangi Satpol PP
• VIDEO: Menjelang New Normal, Jalan Daan Mogot Lancar
• VIDEO: Lalu Lintas di Karawaci Terpantau Ramai Lancar, Rabu
• Kabar Gembira Masjid di Arab Saudi Minggu ini Mulai Dibuka untuk Salat Jumat Kecuali di Mekah
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/wartakota/foto/bank/originals/gubernur-dki-jakarta-anies-baswedan-saat-konferensi-pers-di-balai-kota-dki.jpg)