Film
Pandemi Covid-19 Belum Reda di Indonesia, Bagaimana Jika Bioskop Dibuka Kembali?
Soal kemungkinan bioskop kembali buka dalam waktu dekat, Djonny Syafruddin masih akan menunggu kepastian pemerintah pusat.
Penulis: Irwan Wahyu Kintoko | Editor: Irwan Wahyu Kintoko
Saat ini pajak hiburan tertinggi berada di angka 35 persen.
Menurut Djonny Syafruddin, Undang-undang Perfilman No 33/2019 yang menggantikan UU No 8/1992 harus diperbaiki supaya lebih berpihak kepada pelaku industri perfilman.
Efek Covid-19 terhadap industri film, diakuinya, memang sangat dahsyat.
Soal kemungkinan bioskop kembali buka dalam waktu dekat, Djonny Syafruddin masih akan menunggu kepastian pemerintah pusat. "Wait and see jika bioskop kembali akan dibuka," katanya.
Bioskop Buka?
Noorca Massardi, pengamat film dan anggota Lembaga Sensor Film (LSF) 2020-2024, menyatakan, jika New Normal diterapkan dalam waktu dekat, terutama dalam pembukaan bioskop, harus ada standar kesehatan ketat soal pengaturan teknis kursi penonton.
"Meski sulit sekali mendapatkan penonton di angka satu juta di masa Covid-19 dibanding menjaring penonton di masa normal," kata Noorca Massardi.
• Sejak Ada Imbauan Pemerintah, Tercatat 2.300 Layar Bioskop di Seluruh Indonesia Berhenti Beroperasi
• Selama di Rumah Saja, Tatjana Saphira Sudah Rindu Nonton Film di Bioskop
Hal senada dikatakan produser film dan mantan Ketum Persatuan Perusahaan Film Indonesia (PPFI) Firman Bintang.
Menurut Firman Bintang, kalau di masa new normal ini bioskop akan dibuka, harus ada perhitungan yang matang.
"Masalahnya ada nggak yang mau filmnya jadi tumbal. Karena kalau bioskop di buka, tidak seketika itu juga penonton datang," kata Firman Bintang.
• Wabah Virus Corona Belum Berakhir di Indonesia, Film Kemarin Tunda Pemutarannya di Bioskop
• Dilihat 2,2 Juta Orang di Bioskop Indonesia, Film Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini Diputar Netflix
Firman Bintang menambahkan, jika benar-benar mencintai film Indonesia, jalan satu-satunya harus memberi layar bioskop sebanyak mungkin ke film Indonesia.
"Industri perfilman tidak boleh mati walau di masa pandemi Covid-19 dan keselamatan kemanusiaan adalah tetap nomor satu," kata Firman Bintang.