Film

Wabah Virus Corona Belum Berakhir di Indonesia, Film Kemarin Tunda Pemutarannya di Bioskop

Semula, film Kemarin yang menceritakan perjalanan bermusik para personel Band Seventeen itu akan diputar di bioskop Indonesia pada 23 April 2020.

Mahakarya Pictures
Film Kemarin semula akan dirilis pada 23 April 2020 dan didistribusikan di seluruh bioskop Indonesia, serta ditayangkan di Negeri Jiran, Malaysia. Namun rencana itu ditunda karena wabah virus corona. Dirilisnya film Kemarin juga menjadi penanda kembalinya Ifan Seventeen secara utuh ke dunia musik Indonesia setelah sebelumnya sempat menarik diri dari panggung dan rehat. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Pemutaran film Kemarin harus ditunda demi kebaikan bersama.

Semula, film Kemarin yang menceritakan perjalanan bermusik para personel Band Seventeen itu akan diputar di bioskop Indonesia pada 23 April 2020.

Namun, badai virus corona membuat rencana tersebut batal terlaksana. Film Kemarin belum dapat diputar di bioskop sesuai jadwal.

Dendi Reynando, produser film Kemarin, menyatakan, penundaan pemutaran film Kemarin dilakukan mengikuti imbauan pemerintah yang melakukan kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

"Selama wabah virus corona ini, bioskop juga belum dibuka seluruhnya," kata Dendi Reynando ketika berbincang, Rabu (6/5/2020) siang.

Tidak hanya film Kemarin, hampir semua film yang akan ditayangkan di bioskop Indonesia ditunda pemutarannya karena wabah virus corona.

Perjalanan Band Seventeen Diabadikan dalam Film Kemarin dan Menjadi Kenangan Indah Ifan Seventeen

Setahun Musibah Tsunami, Ifan Seventeen Masih Trauma Berenang dan Laut

"Ada belasan film yang harus tunda tayang di bioskop, termasuk film Kemarin," jelas Dendi Reynando yang sebenarnya sudah tidak sabar ingin berbagi banyak cerita melalui film Kemarin.

"Namun ada hal yang lebih besar yang harus kita utamakan yaitu kesehatan kita semua," ujar Dendi Reynando.

Film Kemarin menjadi kenangan indah dan pengungkap fakta perjuangan band asal Yogyakarta itu hingga dipisahkan maut.

Setelah setahun lebih peristiwa terjadi pada 22 Desember 2018, Seventeen merampungkan produksi film semi dokumenter mereka yang bertajuk Kemarin.

Tragedi itu membawa pergi Awal Purbani alias Bani (bass), Herman Sikumbang atau Herman (gitar), Windu Andi Darmawan alias Andi (drum), serta Oki Wijaya (road manager).

Dylan Sahara, istri Ifan Seventeen, serta Ujang (kru) juga menjadi korban tragedi itu.

Rutin Gelar Pengajian, Ifan Seventeen Hanya Bisa Kirim Doa untuk Istri dan Teman-teman

Mengapa Ifan Seventeen Selalu Merinding Setiap Melihat Potongan Adegan Film Kemarin?

Dua minggu sebelum tragedi terjadi, Seventeen dan manajemen band melakukan pertemuan untuk membuat film dokumenter perjalanan Seventeen.

Manajemen band mulai merancang semua dokumen perjalanan selama hampir 20 tahun perjalanan bermusik Seventeen.

Namun rencana tersebut diurungkan dilakukan karena tsunami menimpa mereka.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved