Film

Mengapa Ifan Seventeen Selalu Merinding Setiap Melihat Potongan Adegan Film Kemarin?

Saat syuting film Kemarin dilakukan sutradara Upie Guava, Ifan Seventeen yang melakoni sendiri adegannya. Ia merinding ketika syuting.

Warta Kota/Heribertus Irwan Wahyu Kintoko
Ifan, vokalis Band Seventeen mengenalkan single baru Masih Harus Disini di Sallo Inyan Tebet, Jakarta Selatan, Kamis (17/10/2019). 

Kisah suram Band Seventeen ketika manggung di Tanjung Lesung, Anyer, Pandeglang, Banten, 22 Desember 2018, dipilih sebagai cerita utama film Kemarin.

Meski tidak mudah melupakan mimpi buruknya itu, Riefan Fajarsyah alias Ifan Seventeen mencoba tetap menegakkan kepala dan kembali berkarya.

Kemarin adalah film dokumenter drama yang menceritakan perjalanan Band Seventeen, sejak berdiri pada 2003, hingga saat dan setelah terjadinya tsunami di Tanjung Lesung.

"Kalau film Kemarin akan menguak luka, memang iya," kata Ifan Seventeen berbincang di Sallo Inyan Kafe, Jalan Tebet Timur, Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (29/10/2019).

Saat itu Ifan Seventeen mengenalkan teaser film Kemarin ditemani Uli Moechtar, sutradara Upie Guava, serta dua produser Mahakarya Pictures dan Mahaka Radio Integra.

Uli Moechtar adalah istri mendiang Herman Sikumbang, pemain gitar Band Seventeen, yang menjadi salah satu korban meninggal akibat tsunami di Tanjung Lesung.

Menanti Film Kemarin yang Mengisahkan Perjalanan Hidup Para Personel Band Seventeen Diputar Bioskop

Setelah Kehilangan Rekan Satu Band hingga Istri, Ifan Seventeen Ingin Tinggal di Pondok Pesantren

Di salah satu adegan film Kemarin terlihat, ada cerita ketika gelombang tsunami itu meluluhlantakkan Tanjung Lesung dan mengakibatkan banyak korban jiwa.

Enam orang dekat Ifan menjadi salah satu korban tewas akibat gelombang tsunami di Tanjung Lesung itu, termasuk Herman, Bani (bass) dan Andi (drum).

Ada juga Dylan Sahara, istri Ifan Seventeen, serta road manager dan salah satu kru band, yang ikut meninggal akibat sapuan gelombang tinggi.

Saat melihat teaser film Kemarin, Ifan Seventeen langsung teringat pada kisah memilukan dan begitu pedih dalam hidupnya itu.

Apalagi saat syuting film Kemarin dilakukan Upie Guava medio Mei 2019, Ifan Seventeen yang melakoni sendiri adegannya.

"Pas syuting reka adegan yang ada gelombangnya di kolam dan pantai, aku merinding sendiri, mendadak flash back nggak bisa nafas diantara jenazah," katanya.

Selalu Terluka Setiap Melihat Film Kemarin, Ifan Seventeen: Ini Warisan Buat Anak-anak Esok Hari

Pengakuan Ifan Seventeen Setelah Bencana Tsunami Anyer: Tidak Mau Bertemu Mic, Gitar dan Panggung

"Jadi teringat semuanya kejadian tsunami," jelas Ifan Seventeen berharap, film Kemarin memberi warisan untuk anak-anak para personel Seventeen di esok hari.

Walaupun setiap melihat video dokumenter yang ada dalam film Kemarin selalu merasakan luka mendalam, Ifan Seventeen meyakini langkahnya sudah tepat.

"Aku pasti kembali terluka saat melihat film Kemarin. Tapi aku melakukan hal yang benar, memberikan warisan untuk anak-anak," ujar Ifan Seventeen.

Anak-anak yang dimaksudkan Ifan Seventeen adalah anak-anak tiga personel band yang meninggal akibat tsunami Anyer lalu.

Kapan film Kemarin akan ditayangkan di bioskop, Ifan Seventeen belum mengetahuinya.

Ia berharap, film Kemarin bisa diputar di bioskop saat peringatan satu tahun tsunami Anyer pada 22 Desember 2019 atau ulang-tahun ke-21 Band Seventeen pada 17 Januari 2020.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved