Virus Corona
China Mengaku Simpan Virus Corona di Lab Wuhan, Tetapi Tetap Ngotot Sebut Mustahil Terjadi Kebocoran
Akhirnya, China mengaku simpan virus corona di lab Wuhan jadi perbincangan hangat dunia.
WHO kemudian menyatakan bahwa Washington sama sekali tidak memberikan bukti konkret untuk mendukung klaim bahwa virus itu bocor.
Dalam wawancara dengan Scientific American, Shi mengungkapkan urutan genome SARS-Cov-2 tidak menyamai virus corona yang mereka punya.
Institut virologi China memang mengaku mempunyai tiga galur ( strain) virus corona yang berasal dari kelelawar.
Namun berdasarkan keterangan dari laboratorium, saat ini tidak ada koleksi mereka yang cocok dengan virus yang mewabah di dunia.

Ilustrasi Para ahli dan peneliti di China yang berjibaku lawan corona (Tribunnews)
Awalnya peneliti berpikir Covid-19, yang sudah membunuh 340.000 orang di dunia, berasal dari kelelawar dan menular ke manusia melalui hewan perantara.
Dilansir AFP Minggu (24/5/2020), mereka merujuk kepada Sindrom Pernapasan Akut Parah (SARS) yang mewabah pada 2003-2004 silam.
"Kami tahu bahwa keseluruhan genome SARS-Cov-2 hanya sekitar 80 persen dari SARS. Jadi sangat berbeda," beber sang direktur.
Wang menuturkan, berdasarkan penelitian Profesor Shi terdahulu, mereka tidak memerhatikan jika ada virus yang hampir mirip dengan SARS.
Khawatir Gempuran Virus Gelombang 2
Wuhan meluncurkan proyek pengujian virus coronamassal setelah kasus baru memicu kekhawatiran kedatangan gelombang kedua.
Wuhan, kota di Cina, tempat virus korona pertama kali muncul, telah memiliki enam infeksi baru.
Foto-foto yang beredar menunjukkan orang-orang di China yang antri untuk diambil sampelnya oleh petugas medis.
Ironinya, mereka mengabaikan pembatasan jarak dan bahkan terlihat beberapa perawat yang dalam kasusu tertentu tidak mengenakan sarung tangan.
Dilansir dari Daily Star, Senin (18/5/2020), proyek pengujian massal itu besar bertujuan untuk menguji kota, dengan populasi 11 juta, dalam 10 hari.