Berita Internasional
KETAHUAN Banyak Cupangan di Leher, Anak Ini Ngaku Sudah Berhubungan Badan dengan 5 Pria, Ibunya Syok
Seorang anak mengaku sudah berhubungan badan dengan 5 pria bikin syok ibu kandungnya sendiri. Ini kisahnya.
Terdakwa Ilham Rois membunuh istrinya sendiri yaitu Utie Arisanti (40), lantaran cemburu karena istrinya selingkuh.
Dugaan selingkuh itu diketahui terdakwa Ilham Rois melalui ponsel milik allmarhum Utie dan bukti bekas ciuman (cupang) di leher korban.
Diketahuinya bukti ciuman itu ketika istri korban mengajak berhubungan intim di semak-semak Desa Kesamben Wetan Kecamatan Driyorejo.
Alasan hubungan intim di luar rumah kos karena di rumah banyak anak-anak.
Namun, ketika di lokasi kejadian pada 7 Juni 2017 saat bulan suci Ramadan, keduanya cekcok adu mulut dan terjadi kekerasan pada tubuh korban dengan cara dipukul dan dibakar menggunakan bensin.
Bensin itu dibeli ketika istri korban membeli gado-gado ketika berangkat ke lokasi pematang sawah desa Kesamben Wetan Kecamatan Driyorejo.
Niatan membunuh itu menurut terdakwa hanya untuk menggeretak korban dengan cara akan membakar hidup-hidup.
“Terdakwa mengatakan bahwa, nek kon gak ngaku saya siram banyu (Kalau kamu tidak mengaku saya siram air).
"Tapi istri korban marah-marah dan mengolok-ngolok terdakwa. Dan terdakwa juga mengatakan, Aku sudah ada yang nampani.
"Kemudian terdakwa semakin emosi dan mengambil korek api sambil menyalakan korek api ke rumput. Ternyata api itu menjalar ke tubuh korban,” kata Lia Herawati sambil membacakan berkas dakwaan.
Kemudian atas kejadian itu, terdakwa pergi meminta tolong ke warga namun tidak ada yang menolong karena lokasi gelap dan sepi.
Terdakwa kembali ke lokasi namun api sudah padam dan diduga istri sudah selamat dan tidak ada di lokasi kejadian.
Ternyata, pagi harinya jasat korban ditemukan di saluran air yang kering oleh warga yang sedang ke sawah.
Atas perbuatan itu, hal yang sangat memberatkan oleh majelis hakim PN Gresik yaitu terdakwa menghilangkan nyawa orang.
Hal yang meringankan yaitu terdakwa sopan dalam persidangan, terus terang, belum pernah dihukum, anak-anak terdakwa memaafkan dan masih memerlukan figur seorang ayah.