Virus Corona Jabodetabek

Jika Penularan Covid-19 Menurun, Jakarta Bisa Transisi Menuju Normal Baru Setelah 4 Juni 2020

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, saat ini masyarakat Jabodetabek tengah masuk fase yang sangat menentukan.

Warta Kota/Desy Selviany
Wawancara eksklusif lewat video conference kepada Wartakotalive.com, Selasa (14/4/2020) dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Selasa (14/4/2020) 

WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, saat ini masyarakat Jabodetabek tengah masuk fase yang sangat menentukan.

Anies Baswedan merujuk kepada perpanjangan masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) hingga 4 Juni 2020.

Menurutnya, jika dalam rentang waktu itu tingkat penyebaran Covid-19 menurun, maka masyarakat dapat bertransisi menuju 'new normal'.

Pegawai Kemenko Perekonomian Mulai Masuk Kantor Lagi pada 27 Mei 2020

"Pada hari-hari ini bila penularan di DKI Jakarta menurun, maka sesudah tanggal 4 Juni, maka kita bisa melakukan transisi menuju normal baru," ujarnya dalam konferensi pers di Gedung BNPB, Jakarta Timur, Senin (25/5/2020).

Namun, apabila dalam beberapa hari ke depan angka penularan Covid-19 di Ibu kota semakin bertambah, maka ada potensi di mana pemerintah harus mengulang proses yang telah dijalankan sejak Maret silam.

"Bila hari-hari ke depan angkanya meningkat, karena kita mulai bebas bepergian, tidak disiplin menggunakan masker, tidak bisa mencuci tangan."

UPDATE Kasus Covid-19 di Indonesia 25 Mei 2020: 22.750 Pasien Positif, 5.642 Sembuh, 1.391 Meninggal

"Maka ada potensi kita harus memperpanjang dan akan mengulang proses yang kita kerjakan kemarin," tuturnya.

Padahal, Anies Baswedan mengklaim selama dua bulan lebih DKI Jakarta telah menunjukkan kemajuan yang sangat signifikan.

Dia menyebut 60 persen warga DKI Jakarta memilih untuk tidak bepergian dan tetap berada dalam rumah selama pandemi.

Tabrakan Maut dengan Bajaj di Ancol, Pihak Transjakarta Klaim Bus Cuma Melaju 27 Kilometer per Jam

Kemudian, kendaraan pribadi yang beroperasi hanya tinggal 45 persen.

"MRT penumpangnya tinggal 5 persen, bahkan kalau bus penumpangnya tinggal 10 sampai 12 persen."

"Artinya ada penurunan yang signifikan."

New Normal di Tempat Kerja, Menteri Kesehatan Minta Sif Malam Hingga Pagi Hari Ditiadakan

"Ini adalah hasil kerja masyarakat di Jakarta dan Jabodetabek."

"Karena virusnya menular melalui pertemuan, maka pertemuan ditiadakan dan dikurangi," paparnya.

Sementara, jumlah pasien Virus Corona (COVID-19) di Indonesia bertambah 479 orang, per Senin (25/5/2020).

Amien Rais: Pemimpin Harus Lebih Cerdas, Tambah Utang Jangan Dianggap New Normal

"Sehingga total ada 22.750 kasus positif," ujar Juru bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona (COVID-19) Achmad Yurianto, Senin (25/5/2020).

Sementara, jumlah pasien sembuh bertambah 240 orang, sehingga total pasien sembuh ada 5.642 orang.

 Maruf Amin: Ternyata Anak Muda Tidak Kuat Menahan Jenuh, Tak Mau Diam di Rumah

Sedangkan pasien yang meninggal bertambah 19 orang, sehingga total ada 1.391 pasien Covid-19 yang meninggal.

Berikut ini sebaran kasus Covid-19 di Indonesia per 24 Mei 2020, dikutip Wartakotalive dari laman covid19.go.id:

DKI JAKARTA

Jumlah Kasus: 6.634 (29.8%)

JAWA TIMUR

Jumlah Kasus: 3.663 (16.4%)

JAWA BARAT

Jumlah Kasus: 2.091 (9.4%)

JAWA TENGAH

Jumlah Kasus: 1.309 (5.9%)

SULAWESI SELATAN

Jumlah Kasus: 1.296 (5.8%)

BANTEN

Jumlah Kasus: 789 (3.5%)

SUMATERA SELATAN

Jumlah Kasus: 736 (3.3%)

KALIMANTAN SELATAN

Jumlah Kasus: 599 (2.7%)

PAPUA

Jumlah Kasus: 556 (2.5%)

NUSA TENGGARA BARAT

Jumlah Kasus: 478 (2.1%)

SUMATERA BARAT

Jumlah Kasus: 478 (2.1%)

BALI

Jumlah Kasus: 394 (1.8%)

SUMATERA UTARA

Jumlah Kasus: 311 (1.4%)

KALIMANTAN TENGAH

Jumlah Kasus: 308 (1.4%)

KALIMANTAN TIMUR

Jumlah Kasus: 276 (1.2%)

SULAWESI UTARA

Jumlah Kasus: 230 (1.0%)

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Jumlah Kasus: 226 (1.0%)

SULAWESI TENGGARA

Jumlah Kasus: 215 (1.0%)

KALIMANTAN BARAT

Jumlah Kasus: 168 (0.8%)

KALIMANTAN UTARA

Jumlah Kasus: 164 (0.7%)

MALUKU

Jumlah Kasus: 159 (0.7%)

KEPULAUAN RIAU

Jumlah Kasus: 154 (0.7%)

PAPUA BARAT

Jumlah Kasus: 130 (0.6%)

SULAWESI TENGAH

Jumlah Kasus: 121 (0.5%)

RIAU

Jumlah Kasus: 111 (0.5%)

LAMPUNG

Jumlah Kasus: 109 (0.5%)

MALUKU UTARA

Jumlah Kasus: 100 (0.4%)

JAMBI

Jumlah Kasus: 95 (0.4%)

SULAWESI BARAT

Jumlah Kasus: 86 (0.4%)

NUSA TENGGARA TIMUR

Jumlah Kasus: 79 (0.4%)

BENGKULU

Jumlah Kasus: 69 (0.3%)

GORONTALO

Jumlah Kasus: 58 (0.3%)

KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Jumlah Kasus: 39 (0.2%)

ACEH

Jumlah Kasus: 19 (0.1%). (Vincentius Jyestha)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved