Virus Corona Jabodetabek
Cegah Gelombang Kedua, Anies Baswedan: Yang Tak Punya Surat Izin Keluar Masuk DKI Tidak Boleh Lewat
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengkhawatirkan adanya gelombang kedua pandemi Covid-19.
"Karena itulah kita sampaikan jangan memaksakan berangkat bila tidak memiliki semua ketentuan yang ada."
"Kita tidak ingin di tempat ini (Jakarta) muncul lagi peristiwa-peristiwa seperti awal Bulan Maret."
"Kita berharap melandai dan segera bisa bisa tuntas," harapnya.
• New Normal di Tempat Kerja, Menteri Kesehatan Minta Sif Malam Hingga Pagi Hari Ditiadakan
Anies Baswedan sebelumnya mengatakan, saat ini masyarakat Jabodetabek tengah masuk fase yang sangat menentukan.
Anies Baswedan merujuk kepada perpanjangan masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) hingga 4 Juni 2020.
Menurutnya, jika dalam rentang waktu itu tingkat penyebaran Covid-19 menurun, maka masyarakat dapat bertransisi menuju 'new normal'.
• Amien Rais: Pemimpin Harus Lebih Cerdas, Tambah Utang Jangan Dianggap New Normal
"Pada hari-hari ini bila penularan di DKI Jakarta menurun, maka sesudah tanggal 4 Juni, maka kita bisa melakukan transisi menuju normal baru," ujarnya dalam konferensi pers di Gedung BNPB, Jakarta Timur, Senin (25/5/2020).
Namun, apabila dalam beberapa hari ke depan angka penularan Covid-19 di Ibu kota semakin bertambah, maka ada potensi di mana pemerintah harus mengulang proses yang telah dijalankan sejak Maret silam.
"Bila hari-hari ke depan angkanya meningkat, karena kita mulai bebas bepergian, tidak disiplin menggunakan masker, tidak bisa mencuci tangan."
• Bantah Dipukuli hingga Bonyok, Bahar Smith: Saya Diperlakukan Lembut
"Maka ada potensi kita harus memperpanjang dan akan mengulang proses yang kita kerjakan kemarin," tuturnya.
Padahal, Anies Baswedan mengklaim selama dua bulan lebih DKI Jakarta telah menunjukkan kemajuan yang sangat signifikan.
Dia menyebut 60 persen warga DKI Jakarta memilih untuk tidak bepergian dan tetap berada dalam rumah selama pandemi.
• Tabrakan Maut dengan Bajaj di Ancol, Pihak Transjakarta Klaim Bus Cuma Melaju 27 Kilometer per Jam
Kemudian, kendaraan pribadi yang beroperasi hanya tinggal 45 persen.
"MRT penumpangnya tinggal 5 persen, bahkan kalau bus penumpangnya tinggal 10 sampai 12 persen."
"Artinya ada penurunan yang signifikan."
• Rambut Digunduli di Nusakambangan, Bahar Smith: Tanpa Paksaan, Tidak Ada yang Bisa Paksa Saya
"Ini adalah hasil kerja masyarakat di Jakarta dan Jabodetabek."
"Karena virusnya menular melalui pertemuan, maka pertemuan ditiadakan dan dikurangi," paparnya.