Virus Corona Jabodetabek
Ada Peti Mati Putih di Pintu Masuk TPU Tegal Alur, Daripada di Rumah Duka, Mending di Rumah Saja
Sebuah peti mati berwarna putih ditempatkan di pintu masuk Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tegal Alur, Kalideres, Jakarta Barat.
Penulis: Junianto Hamonangan |
WARTAKOTALIVE, KALIDERES - Sebuah peti mati berwarna putih ditempatkan di pintu masuk Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tegal Alur, Kalideres, Jakarta Barat.
Hal itu sebagai ajakan kepada warga agar tetap di rumah.
Peti mati tersebut ditempatkan di atas dua kursi yang saling berhadapan.
• Anies Baswedan: Tetap di Rumah Setelah Lebaran Supaya Tidak Kembali ke Bulan Maret
Di atas peti mati ada spanduk dari Suku Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Jakarta Barat.
Spanduk itu bertuliskan apabila masyarakat masih saja bandel dengan tidak berada di rumah, maka nasib mereka bisa saja berakhir di peti mati alias meninggal dunia.
"Daripada di rumah sakit, apalagi di rumah duka. Mending di rumah saja. #DirumahAja #BersatuMelawanCorona," tulis pesan di spanduk tersebut.
• Salat Id di Masjid Zona Hijau Kota Bekasi, Tanpa Salaman, Jemaah Langsung Bubar
Asep, petugas makam mengatakan, peti mati itu merupakan peringatan sekaligus sindiran kepada masyarakat yang seperti mengabaikan aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
“Iya, peti mati kita pasang di depan dari kemarin untuk imbauan ke masyarakat agar mereka di rumah aja," kata Asep, Minggu (24/5/2020).
Apalagi belakangan ini masyarakat seperti tidak peduli dengan bepergian ke pusat perbelanjaan untuk membeli kebutuhan Lebaran dan tidak memperhatikan aturan PSBB.
• Sri Mulyani: Tidak Ada Kesehatan Tak Ada Ekonomi, Begitu Juga Sebaliknya
Asep pun mengimbau kepada masyarakat untuk tetap berada di rumah.
Sebagai petugas makam, dirinya dan teman-teman satu profesi lainnya juga berat dengan situasi saat ini.
"Kami mengimbau ke masyarakat tolong hargai perjuangan kami petugas Covid-19."
• Dapat Remisi Khusus Lebaran, Abu Bakar Baasyir Bebas 3 Januari 2022, Gayus Tambunan 27 Februari 2034
"Kita juga lelah banget, waktu istirahat aja enggak ada," kata Asep.
Ditambah lagi, Asep mengaku sudah hampir dua bulan tidak bisa menemui keluarganya di Serang, Banten karena takut menjadi pembawa virus bagi keluarganya.
"Bahkan untuk ketemu keluarga aja sudah enggak bisa."
• 105.325 Narapidana Dapat Remisi Khusus Lebaran, Negara Hemat Anggaran Makan Rp 53 Miliar