Tawuran

Lima Saksi Kasus Bentrok Ormas Pemuda Pancasila dan PSHT di Kota Bekasi Diperiksa Polisi

Lima Saksi Kasus Bentrok Ormas Pemuda Pancasila dan PSHT di Kota Bekasi Diperiksa Polisi. Simak selengkapnya di dalam berita ini.

Penulis: Muhammad Azzam |
Istimewa
Bentrokan antar dua Ormas (Organisasi Masyarakat) Pemuda Pancasila (PP) dan Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) di Jalan I Gusti Ngurah Rai, Kelurahan Kranji, Kecamatan Bekasi Barat, Kota Bekasi, pada Kamis (21/5/2020) malam, akibat persoalan sepele. 

WARTAKOTALIVE.COM, BEKASI --- Sebanyak lima saksi telah diperiksa dalam kasus bentrokan ormas (Oraganisasi Masyarakat) Pemuda Pancasila dan organisasi silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) di Jalan I Gusti Ngurah Rai, Kelurahan Bintara, Kecamatan Bekasi Barat, Kota Bekasi, pada Kamis (21/5/2020).

Demikian yang diungkapkan Kapolres Metro Bekasi Kota, Kombes Wijonarko, pada Jumat (22/5/2020).

Saksi-saksi itu itu dari warga setempat, ormas PP maupun PSHT.

"Saksi yang sudah kita mintain keterangan itu ada sekitar lima, namun akan bertambah terus, karena memang ini prosesnya akan terus berjalan," ujar Wijonarko.

Kapan Lebaran 2020? Sidang Isbat Digelar Hari Ini, LAPAN: InsyaAllah Seragam Pada 24 Mei 2020

Wijonarko menjelaskan pihaknya akan terus melakukan penyelidikan kasus bentrokan ini sesuai fakta-fakta dan prosedur hukum yang berlaku.

"Kita akan selesaikan sampai tuntas sesuai dengan prosedur hukum yang kita lakukan," ucap dia.

Belum ada yang ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus bentrokan ini. Menurut Wijonarko pihaknya masih melakukan penyelidikan dan mengumpulkan barang bukti termasuk memintai keterangan saksi-saksi.

"(Tersangka), sementara belum, ini kan masih proses penyelidikan dan mengumpulkan barang bukti termasuk mintai keterangan saksi-saksi," imbuh dia.

Penetapan tersangka dilakukan jika sudah semua unsur terpenuhi. Namun, sementara ini belum dikarenakan masih proses penyelidikan.

LIVE STREAMING Sidang Isbat Penentuan 1 Syawal 1441 Hijriah, Pakai Protokol Covid-19

"Nanti ketika sudah ada kita tetapkan dan sudah ada kita amankan baru kita akan sampaikan kembali," tutur dia.

Sebelumnya, tidak mau bayar kopi, diduga pemicu bentrokan antar ormas (Organisasi Masyarakat) Pemuda Pancasila (PP) dengan Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) di Jalan I Gusti Ngurah Rai, Kelurahan Bintara, Kecamatan Bekasi Barat, Kota Bekasi, pada Kamis (21/5/2020).

Ketika itu warung kopi salah satu anggota PSHT di Jalan I Gusti Ngurah Rai Bintara dihutangi oleh Ormas Pemuda Pancasila yang memasan kopi. Ketika ditagih untuk bayar tidak mau membayarnya.

"Iya saya tahunya begitu karena mesen kopi engga bayar-bayar, pas ditagih marah ribut," kata Ucay warga setempat, kepada awak media, pada Kamis (21/5/2020).

Ucay menjelaskan pemilik warung kerap mengantar kopi ke pos Pemuda Pancasila yang tak jauh dari warung kopi. Karena sudah cukup banyak memesannya tapi belum dibayar-bayar, akhirnya pemilik warung kopi menagih.

Video Tutorial Membuat Ketupat yang Legit dan Tahan Lama dan Tips Penyimpannnya

"Dari situ ribut subuh kemarin, sempat damai. Engga tahu malah ribut lagi," ujar dia.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved