Perjalanan Karier
Nandang Permana Sidik : Media Officer PS Tira Persikabo, Dulu Sopir Sekarang Jadi Youtuber
Pernah bekerja sebagai sopir bus hingga menjadi Media Officer PS Tira Persikabo merupakan perjalanan panjang hidup Nandang Permana Sidik.
Penulis: Yudistira Wanne |
WARTAKOTALIVE.COM, CIBINONG - Pernah bekerja sebagai sopir bus hingga menjadi Media Officer PS Tira Persikabo merupakan perjalanan panjang dalam kehidupan Nandang Permana Sidik.
Pria yang karib disapa Pepe Blangkon itu mengaku sempat berada dalam fase terpahit dalam sejarah hidupnya.
Dia nekat menjalani kerasnya kehidupan di Jakarta.
Pada tahun 1999, dari kampung halamannya di Cikalong, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, dia kabur ke Jakarta.
"Karena gagal menggapai cita-cita sebagai prajurit TNI," ujar Nandang Permana Sidik, Kamis (21/5/2020).
• Akibat Wabah Covid-19, Pemain PS Tira Persikabo Rezky Ikhwan Terpaksa Tunda Hari Pernikahan
• Tira Persikabo Puji Keberanian Cucu Somantri Mundur dari Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru
Di Ibu Kota Jakarta, Nandang bertahan hidup menjadi musisi jalanan alias pengamen hingga menjadi sopir bus di wilayah Jakarta Selatan.
"Setelah 2 tahun di Jakarta mengembara dan berprofesi sebagai pengamen di Jakarta Selatan dan akhirnya menjadi sopir Mayasari Patas 64 jurusan Pulogadung ke Kalideres," ucapnya.
Pengalaman berharga diperolehnya dari kehidupan di Jakarta yang serba keras, Nandang pun memutuskan kembali ke kampung halamannya.
Memiliki bakat entertainment, Nandang memutuskan meniti karier sebagai penyiar radio di kampung halamannya tersebut.
• Jelang Hari Raya Idul Fitri 1441 H, Direktur SDM PS Tira Persikabo Esti Puji Lestari Sibuk Memasak
• PS Tira Persikabo Malah Bingung Soal Markas Mereka Bila Liga 1 2020 Dilanjutkan, Ini Penyebabnya
Hasil pendapatan selama menjadi penyiar radio itu langsung digunakan untuk membuka usaha konveksi busana muslim.
"Saya pulang kampung lagi dan meniti karier sebagai penyiar radio dan sempat membuka usaha konveksi baju gamis dan baju koko pada tahun 2005," ucapnya.
Namun, bisnis konveksi busana muslim yang dijalankannya tidak berjalan baik sehingga bisnis tersebut gulung tikar.
Kendati demikian, Nandang enggan berlarut dalam kesedihan. Dia memutuskan untuk tampil total sebagai penyiar radio hingga akhirnya dipercaya menjabat posisi vital.
"Usaha konfeksi lesu, saya pun balik lagi ke Tasikmalaya pada tahun 2005 setelah saya menikah," katanya.
• Jelang Lebaran, Bek PS Tira Persikabo Jualan Beras
• Ini Alasan Manajemen PS Tira Persikabo Mendesak RUPS Harus Dilakukan PT LIB
"Saya pun menggeluti dunia penyiaran radio hingga bisa menjabat sebagai announcer di Radio GLG Tasikmalaya, produser dan music director," ucapnya.
Sukses meniti karier di Tasikmalaya, Nandang tertantang untuk pindah ke Garut, Jawa Barat. Dia tetap menjalankan profesi sebagai penyiar radio.
"Tahun 2007, saya memutuskan pindah ke Garut dan bekerja sebagai penyiar radio di Antares Grup hingga 2009," katanya.
Nandang berambisi meningkatkan karier dan memperkaya pengalaman. Kemudia, dia memutuskan kembali dan berhadapan kembali dengan kerasnya ibu kota.
• Bek PS Tira Persikabo Munadi Membantu Ibunya Jualan Takjil untuk Isi Waktu Luang Usai Latihan
• Pulang ke Sukabumi, Ini Kegiatan yang Dilakukan Direktur Sumber Daya Manusia PS Tira Persikabo
"Keinginan meningkatkan karier, akhir tahun 2009 saya pun memutuskan untuk hijrah kedua kalinya ke Jakarta dan menjadi wartawan tulis di salah satu media online nasional," tuturnya.
"Tahun 2009 hingga 2016 saya fokus menjadi wartawan tulis dengan berbeda media," katanya lagi.
Berkat pengalaman dan kegigihannya, Nandang pun direkrut dan dipercaya menjadi media officer PS TNI pada tahun 2016.
Hingga saat ini, Nandang masih menjadi bagian di dalam tim yang beberapa kali telah berganti nama.
"Pada 2016 akhir, saya mendapatkan amanat sebagai media officer klub Liga 1, PS TNI yang kini bernama Persikabo 1973. Dan menjabat sebagai head media officer sampai saat ini," katanya.
• Selama Puasa Gelandang PS Tira Persikabo Tidak Bersepeda
• Fotografer PS Tira Persikabo Ini Tidak Pulang Kampung karena Tidak Mau Jadi Pembawa Virus Corona
Menjabat sebagai Media Officer sejak 2016, Nandang membeberkan bahwa tahun 2020 merupakan tahun penuh ujian lantaran merebaknya virus corona atau Covid-19.
Akibat wabah Covid-19, Kompetisi Liga 1 2020 dihentikan. Pelatih, pemain, official tim pun diliburkan sebagai antisipasi pencegahan penyebaran virus tersebut.
Untuk mengisi waktu luangnya, Nandang kembali menyalurkan bakat entertainment-nya melalui channel YouTube yang dimilikinya.
Nandang bersyukur lantaran channel YouTube yang dimilikinya disambut positif banyak pihak.
"Memanfàatkan waktu senggang dari aktivitas klub, saya mencoba menghidupkan channel YouTube saya Blangkon Inside dan alhamdulillah hingga saat ini subscriber mencapai 1.287 ribu," ucapnya.