PSBB Jakarta
Sektor Usaha Kemungkinan Akan Dibuka Kembali Tapi PSBB Takkan Dicabut, Begini Penjelasannya
Presiden Joko Widodo (Jokowi) pastikan tak akan mencabut kebijakan PSBB tapi sektor usaha akan kembali dibuka.
Sementara itu berkembang Isu pelonggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Isu itu diduga membuat jalanan di Kota Bekasi ramai dipadati kendaraan.
Bahkan kemacetan kerap terjadi khususnya di waktu sore hari.
Pengamatan Wartakota, keramaian kendaraan terjadi di Jalan Raya Sudirman, Insinyur Juanda maupun arah Jalan Ahmad Yani arah Pekayon.

Bahkan sejumlah jalan lokal bukan jalan protokol kepadatan kendaraan cukup tinggi.
Keramaian kendaraan ini dikhawatirkan membuat pelaksaan PSBB di Kota Bekasi gagal atau sia-sia.
Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi tak menampik isu pelonggaran PSBB dan kebijakan pemerintah pusat yang berubah-ubah membuat kembali ramainya kendaraan atau aktifitas warga.
Akan tetapi Pemkot Bekasi terus berusaha melakukan pemaksaan agar warga yang tak memiliki kepentingan untuk keluar rumah. Kalaupun keluar wajib menjalankan protokol kesehatan.
• Tampilkan Dirut Bank Jateng, Panggung Kahanan di Rumah Dinas Gubernur Kumpulkan Donasi Ratusan Juta
"Kalau persoalan kendaraan ini sudah mulai banyak kita bisa saja melakukan pemaksaan. Jadi ukurannya terhadap kegiatan itu memang tidak terlepas dari kepentingan ekonomi," kata Rahmat, di Stadion Patriot Candrabaga, pada Jumat (15/5/2020).
Terkait ramainya kendaraan akibat kebijakan pelanggoran moda transportasi, Rahmat menerangkan pemerintah sudah jelas menyatakan bahwa hanya yang dikecualikan hal hal tertentu saja yang diizinkan termasuk sampai izin pulang kampung.
"Itu mereka harus yang izin khusus saja, termasuk yang mudik. Intinya yang berkaitan tentang kepentingan ekonomi. Nah sekarang berkenaan dengan kondisi di dalam kota kita juga mempertimbangkan," ucap dia.
Selain ramainya pergerakan oleh orang yang dikecualikan, sambung Rahmat, pergerakan orang juga karena pembelian takjil pada menjelang berbuka puasa.
"Ini juga dominasi mereka beli takjil, bilang ini loh pak saya mau ibadah aja engga boleh, loh seharusnya kan semua engga boleh," ucap dia.
• Kunjungi Pabrik Rokok dan Pabrik Karung di Kudus, Ganjar Ingatkan Protokol Kesehatan
Tak hanya itu, kata Rahmat, keterbatasan aparat juga menjadi kendala dalam penertiban PSBB. Apalagi sudah cukup lama proses PSBB ini berjalan.
"Nah kalau sekarang orang umpamanya dalam kapasitas segitu kita juga terbatas, punya temen-teman di Plres juga terbatas, Kodim juga. Tentunya adanya keterbatasan ini kita bersama-sama gitu tidak untuk saling (menyalahkan)," terang dia.