Virus Corona

Penumpang Diminta Bayar Biaya Rapid Test Rp 300.000, Tidak Bayar Tidak Boleh Menyeberang

Buruknya Penanganan Covid-19, Penumpang di Pelabuhan Bakauheni Diminta Bayar Biaya Rapid Test Rp 300.000. Tidak Bayar Tidak Boleh Menyeberang

Editor: Dwi Rizki
KOMPAS.com/TRI PURNA JAYA
Ratusan penumpang menumpuk di Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan, Jumat (16/5/2020) malam. Para penumpang ini tidak bisa naik ke kapal lantaran tidak memiliki dokumen hasil rapid test. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Buruknya penanganan virus corona atau covid-19 disesalkan para penumpang di Pelabuhan Bakauheni, Lampungu.

Mereka diminta untuk membayar biaya rapid test sebesar Rp 300.000 per orang.

Apabila tidak membayar dan melakukan rapid test, mereka dilarang menyeberang.  

Dikutip dari Kompas.com, kebijakan tersebut diprotes sejumlah penumpang di Pelabuhan Bakauheni.

Mereka protes saat ditarik biaya rapid test Rp 300.000 per orang oleh petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan ( KKP) Kelas II Panjang, Lampung.

Salah satunya adalah Ibnu Jamil, pekerja proyek di Lampung Tengah yang telah selesai kontraknya.

"Diminta rapid test, bayar Rp 300.000. Kami di sini sudah dua hari. Uang kami pas cuma buat ongkos dan makan di jalan, Mas," kata Ibnu yang berencana pulang ke Jawa Tengah, Sabtu (16/5/2020).

Jokowi Lambat Salurkan BLT, Anies Perluas Manfaat KJP hingga Dapat Ditarik Tunai Seluruh Dananya

Hal senada juga dialami Arka Maulana, penumpang asal Pekanbaru.

Dirinya mengaku tidak sanggup harus membayar rapid test tersebut.

Apalagi, dirinya baru saja diberhentikan dari pekerjaannya di sebuah proyek.

"Bayar lagi Rp 300.000, mahal, Mas. Saya enggak ada uang lagi," kata Arka saat dihubungi, Sabtu (16/5/2020).

Akibatnya, baik Arka maupun Ibnu terpaksa tertahan di Pelabuhan Bakauheni.

Penangkapan Harun Masiku Disebut Rachland Nashidik Lebih Penting dari Konser Bersatu Melawan Corona

Ratusan penumpang menumpuk di area Pelabuhan Bakauheni, Jumat (15/5/2020) malam. Para penumpang ini tidak bisa menyeberang menuju Pelabuhan Merak karena loket tiket tidak dibuka untuk umum selama masa pandemi virus corona.
Ratusan penumpang menumpuk di area Pelabuhan Bakauheni, Jumat (15/5/2020) malam. Para penumpang ini tidak bisa menyeberang menuju Pelabuhan Merak karena loket tiket tidak dibuka untuk umum selama masa pandemi virus corona. (KOMPAS.com/TRI PURNA JAYA)

Sudah kantongi surat keterangan sehat

Berbeda dengan dua penumpang sebelumnya, seorang penumpang bernama Rahmat asal Jawa Tengah.

Dirinya mengaku sudah membawa surat keterangan sehat.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved