Pelecehan Seksual
Anggota DPRD Gresik Sogok Siswi SMP Hamil 7 Bulan Rp 1 Miliar Berbuntut Panjang
Nur Hudi, anggota DPRD Gresik yang menghamili siswi SMP tujuh bulan bakal membuat karier politiknya terancam.
Penulis: Dodi Hasanuddin | Editor: Dodi Hasanuddin
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Nur Hudi, anggota DPRD Gresik yang menghamili siswi SMP tujuh bulan bakal membuat karier politiknya terancam.
Sebab, langkahnya yang menyogok korban dengan uang Rp 500 juta hingga Rp 1 miliar agar mencabut laporan polisi dikritik sejumlah kalangan.
Tindakan Nur Hudi tersebut akan dilaporkan ke Badan Kehormat (BK) DPRD Gresik oleh sejumlah kalangan.
Tak hanya itu, Nur Hudi dianggap oleh Koordinator Nasional Tim Reaksi Cepat Perlindungan Perempuan dan Anak ( Kornas PPA), Naumi sebagai langkah menghina perempuan dan anak.
Apalagi, Naumi mendengar jika uang sogokan diterima korban, nantinya MD akan dicarikan laki-laki lain.
• Seorang Wanita Kena Prank saat Mendapat Bingkisan Kotak Sepatu Isi Jasad Bayi
• Berikut Ini Petunjuk Jika Sedang Pulang Kampung dan Ingin Balik ke Jakarta, Begini Caranya
• Penangkapan Harun Masiku Disebut Rachland Nashidik Lebih Penting dari Konser Bersatu Melawan Corona
"Saya mempertanyakan kenapa anggota dewan berbuat seperti itu. Ada apa ? Saya mendengar ada bahasa nanti dicarikan laki-laki lain itu maksudnya apa bahasa laki-laki lain ? Menghinakan sekali harga diri perempuan dan anak," terang Naumi saat berkunjung ke rumah kontrakan orang tua MD, Sabtu (16/5/2020).
Naumi menyebut harga diri keluarga korban yang diming-imingi uang oleh oknum anggota DPRD itu sangat merendahkan.
Dukung korban tetap lanjutkan sekolah
MD yang menjadi korban pencabulan oleb saudaranya sendiri mengalami trauma berat. Kondisi kehamilan MD sendiri saat ini tengah memasuki usia kandungan tujuh bulan.
Ternyata korban tidak ingin melanjutkan sekolah karena malu. Apalagi dua bulan lagi, dia akan menjadi seorang ibu di usia 16 tahun.
Melihat kondisi korban seperti itu, Naumi yang menemui korban ibu korban, IS (49) mendukung upaya melanjutkan sekolah.
Korban menceritakan apa yang dialami selama ini, gadis belia itu mengaku peristiwa yang menimpanya ini membuat MD sedih dan tidak ingin lagi melanjutkan sekolah.
"Saya beri dukungan untuk harus dan tetap sekolah jangan takut. Toh guru-guru di sekolahnya juga terbuka menerimanya kembali ke sekolah," ujar Naumi.
Dikatakan Naumi, pihak keluarga tidak perlu lagi bingung untuk pembiayaan persalinan MD yang akan digelar dua bulan lagi.
"Saya sampaikan nanti bunda kawal sekolah. Kebutuhan persalinan anak nanti dikoordinasikan," kata dia.