Virus Corona

Mabes Polri Pastikan Kabar 6 Polisi Gugur karena Covid-19 dan 136 Anggota Positif Adalah Hoaks

Informasi yang menyebut 6 anggota Polri meninggal dunia karena terpapar Covid-19, hoaks.

Penulis: Budi Sam Law Malau |
Istimewa
ILUSTRASI 

WARTAKOTALIVE, SEMANGGI - Karo Penmas Divisi Humas Mabes Polri Kombes Awi Setiawan mengatakan, informasi yang menyebut 6 anggota Polri meninggal dunia karena terpapar Covid-19, hoaks.

Kabar yang menyebutkan 136 polisi lainnya termasuk PNS di lingkungan Polri yang positif Covid-19, juga tidak benar.

Sebelumnya, informasi ini beredar melalui aplikasi pesan WhatsApp dan di sejumlah media sosial.

UPDATE Kasus Covid-19 di Indonesia 12 Mei 2020: 14.749 Orang Positif, 3.063 Sembuh, 1.007 Meninggal

Informasi itu menjelaskan juga adanya 1.207 anggota Polri dan PNS di lingkungan Polri yang ODP, 157 orang yang PDP, serta 19 orang suspect.

Disebutkan pula data itu merupakan laporan monitoring pandemik Covid-19 di lingkungan Polri dari Karowatpers SSDM Polri.

Bahkan, laporan itu menyebutkan secara rinci nama-nama personel Polri dan PNS di lingkungan Polri, serta keluarga yang terpapar Covid-19.

Ekonomi Jadi Alasan Pemerintah Bolehkan Warga di Bawah Usia 45 Beraktivitas Saat Pandemi Covid-19

"Itu hoaks," kata Awi saat dikonfirmasi Wartakotalive, Rabu (13/5/2020).

Awi juga mengirim gambar berupa informasi laporan itu yang ditempeli tulisan Hoax warna merah.

Sebelumnya beredar kabar sedikitnya enam orang anggota Polri meninggal dunia karena terpapar Covid-19.

Ingin Masyarakat Disiplin Jadi Alasan Anies Baswedan Terbitkan Pergub Penindakan Pelanggar PSBB

Sementara, 136 anggota Polri dan ASN di lingkungan Polri, juga disebut positif Covid-19.

Dari enam anggota Polri yang dinyatakan meninggal dunia karena terpapar Virus Corona dalam informasi itu, adalah Kompol Zufadli yang menjabat Kanit Subdit 5 Cyber Ditreskrimsus.

Sebelumnya, Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Tatan Dirsan Atmaja mengatakan, Kompol Zulfadli meninggal dunia dengan gejala demam dan batuk.

Hasil Tes Swab PCR, Satu Pedagang Pasar Kranji Bekasi Positif Covid-19

Hasil rapid test menyatakan pasien negatif terjangkit Virus Corona, namun almarhum terindikasi mengalami gejala Covid-19, bahkan istrinya positif Covid-19.

"Rapid test, hasilnya negatif Covid-19."

"Tapi memang ada ciri-ciri gejalanya katanya, seperti demam dan batuk," kata Tatan Dirsan Atmaja, Rabu (8/4/2020).

KABAR Baik, Jumlah Pasien Rawat Inap di Wilayah yang Terapkan PSBB Turun Signifikan

Karena itu, pemakaman Kompol Zulfadli tetap dilakukan sesuai prosedur protokol pemakaman jenazah Covid-19.

Menurut Tatan, Kompol Zulfadli tidak memiliki riwayat perjalanan ke luar kota ataupun ke luar negeri.

"Almarhum sakit, demam tinggi dan batuk."

Penumpang KRL dan Pengendara Wajib Tunjukkan Surat Tugas Saat PSBB Tahap Ketiga di Kota Bekasi

"Tanggal 6 kemarin dibawa ke rumah sakit."

"Besok paginya meninggal dunia."

"Untuk riwayat perjalanan ke luar kota tidak ada," paparnya.

Lihat Cangkir Dilempar, Tetangga Novel Baswedan Mengira Ada Istri Marah karena Suami Pulang Pagi

Untuk mencegah penularan Covid-19, tim Dokkes Polda Sumut juga melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap keluarga almarhum.

Hasilnya, istri almarhum positif Covid-19 sesuai rapid test.

"Untuk istri almarhum dalam pemeriksaan rapid test positif."

Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Covid-19: Kita Harus Legowo Hidup Bersama Virus Ini

"Tapi akan dilakukan lagi pemeriksaan menggunakan swab."

"Saat ini yang bersangkutan di isolasi di RS Marta Friska Medan untuk mendapatkan perawatan," jelasnya.

Berikut ini sebaran kasus Covid-19 di Indonesia per 12 Mei 2020, dikutip Wartakotalive dari laman covid19.go.id:

DKI JAKARTA

Jumlah Kasus: 5,375 (36.4%)

JAWA TIMUR

Jumlah Kasus: 1,669 (11.3%)

JAWA BARAT

Jumlah Kasus: 1,545 (10.5%)

JAWA TENGAH

Jumlah Kasus: 989 (6.7%)

SULAWESI SELATAN

Jumlah Kasus: 747 (5.1%)

BANTEN

Jumlah Kasus: 559 (3.8%)

NUSA TENGGARA BARAT

Jumlah Kasus: 339 (2.3%)

BALI

Jumlah Kasus: 328 (2.2%)

PAPUA

Jumlah Kasus: 322 (2.2%)

SUMATERA BARAT

Jumlah Kasus: 319 (2.2%)

SUMATERA SELATAN

Jumlah Kasus: 279 (1.9%)

KALIMANTAN SELATAN

Jumlah Kasus: 277 (1.9%)

KALIMANTAN TIMUR

Jumlah Kasus: 228 (1.5%)

KALIMANTAN TENGAH

Jumlah Kasus: 204 (1.4%)

SUMATERA UTARA

Jumlah Kasus: 198 (1.3%)

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Jumlah Kasus: 169 (1.1%)

KALIMANTAN UTARA

Jumlah Kasus: 132 (0.9%)

KALIMANTAN BARAT

Jumlah Kasus: 123 (0.8%)

KEPULAUAN RIAU

Jumlah Kasus: 106 (0.7%)

SULAWESI TENGAH

Jumlah Kasus: 95 (0.6%)

RIAU

Jumlah Kasus: 81 (0.5%)

SULAWESI TENGGARA

Jumlah Kasus: 76 (0.5%)

SULAWESI UTARA

Jumlah Kasus: 74 (0.5%)

PAPUA BARAT

Jumlah Kasus: 70 (0.5%)

SULAWESI BARAT

Jumlah Kasus: 68 (0.5%)

LAMPUNG

Jumlah Kasus: 66 (0.4%)

JAMBI

Jumlah Kasus: 65 (0.4%)

MALUKU UTARA

Jumlah Kasus: 54 (0.4%)

MALUKU

Jumlah Kasus: 50 (0.3%)

BENGKULU

Jumlah Kasus: 40 (0.3%)

KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Jumlah Kasus: 29 (0.2%)

GORONTALO

Jumlah Kasus: 19 (0.1%)

ACEH

Jumlah Kasus: 17 (0.1%)

NUSA TENGGARA TIMUR

Jumlah Kasus: 16 (0.1%). (*)

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved