Korban KDRT
Kisah Wanita Korban KDRT yang Malah Dipenjara dan Dideportasi Usai Laporkan Kasusnya ke Polisi
Ny Nourn pergi ke polisi berharap pelecehan yang dialaminya akan berhenti. Namun, sebagai gantinya, dia malah dikirim ke penjara seumur hidup
Kekerasan terhadap perempuan menjadi kejadian yang konstan baginya.
• Pandemi Virus Corona, Keluarga Tahanan di Polres Metro Jakarta Barat Dapat Bantuan Sembako
Nourn kemudian menggunakan internet sebagai pelarian diri dari kekerasan di rumah, mulai berbicara dengan orang asing di ruang obrolan.
Dia baru berusia 17 tahun ketika dia bertemu Ronald Barker, pria yang sudah menikah dan jauh lebih tua.
Nourn mulai berkencan dengan Barker dan berharap bisa merasakan kasih sayang serta dukungan yang tidak diperolehnya di rumah.
Namun, hubungan itu berubah menjadi mimpi buruk.
Beberapa tahun berikutnya, Nourn dipukuli secara teratur dan mengalami pelecehan seksual.
Suatu hari, Barker membawa Nourn ke jurang terpencil di mana dia mengatakan untuk membunuhnya.
• China Kembali Bikin Ulah Bakal Caplok Pulau Milik Taiwan Usai Bikin Heboh Corona, Ini Persiapannya
Pada kesempatan lain, Nourn diminta untuk memotong kelingkingnya sebagai tanda kesetiaan dan bahkan menodongkan pistol di samping kepalanya.
Ketika Nourn berusia 18 tahun dan seorang siswa senior di sekolah menengah, dia mulai berkencan dengan David Stevens, bos di tempatnya bekerja sepulang sekolah.
Hal itu dilakukan Nourn dalam upaya lain untuk menemukan sejumlah kecil kasih sayang.
Namun, Barker telah berulang kali menyatakan bahwa dia akan membunuh Nourn dan keluarganya jika dia berusaha meninggalkannya.
• Mantan Kapolda Bengkulu Positif Covid-19, Argo Yuwono: Virus Corona Bukan Aib
Suatu malam, Barker menemui Nourn di luar rumahnya untuk membicarakan tentang hubungan barunya.
Khawatir akan nyawanya sendiri dan keluarganya, Nourn setuju untuk membawa Barker menemui David.
Tanpa diketahui Nourn, Barker punya rencana lebih jahat.
Nourn menyaksikan dengan ngeri ketika Barker menembak kepala David dan membakar tubuhnya.