Virus Corona Jabodetabek

Warga Positif Virus Corona Ikut Salat Berjamaah di Tambora Disebut Pikun, Ini Kata Pihak Kecamatan

Seorang warga positif virus corona Covid-19 di RW07, Kelurahan Jembatan Besi, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat.

Penulis: Desy Selviany | Editor: PanjiBaskhara
Ilustrasi Wartakotalive/Galih
Ilustrasi virus corona baru atau Covid-19 

"Kegiatan tersebut berjalan lancar dan mengikuti protokol kesehatan," papar Iver.

Iver mengatakan pemisahan 30 warga yang berstatus Orang Dalam Pengawasan (ODP) sangat penting mengingat wilayah itu merupakan kawasan padat penduduk.

Pihaknya dimintai bantuan oleh pihak Kecamatan lantaran sempat ada warga yang berkeras karena tidak mau jalani Swab test.

"Sehingga tadi siang kami secara terpadu melakukan langkah maksimal untuk mengevakuasi mereka yang pernah kontak fisik di saat salat tarawih," papar Iver.

Iver berharap warga Tambora senantiasa patuh terhadap Ketentuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan Maklumat Kapolri.

Warga diimbau agar selalu disiplin dalam melaksanakan protokol kesehatan.

"Jika semua ketentuan PSBB dan Maklumat Kapolri kita jalankan dengan baik, patuh dan disiplin maka mata rantai penularan Covid-19 akan cepat berakhir," tandasnya.

30 Warga Positif Covid Setelah Tarawih Berjamaah

Jarak tempat tinggal  antarrumah di RW 07, Jembatan Besi, Tambora, Jakarta Barat kurang dari 1,5 meter.

Bahkan beberapa wilayah tidak mendapatkan cahaya, karena tertutup bagian rumah berlantai dua.

Itulah gambaran satu wilayah Tambora yang saat ini ditetapkan sebagai zona merah Covid-19.

Hal itu lantaran tiga warga dipastikan positif Covid-19 berdasarkan hasiil uji swab Jumat (8/5/2020).

Pantauan Wartakotalive.com beberapa pengumuman pencegahan Covid-19 sudah tertempel di wilayah itu. Satu di antaranya di Pos RW 07 Jembatan Besi.

Namun, beberapa warga terlihat masih enggan memakai masker.

Mereka juga terlihat masih kerap berseliweran di gang-gang.

Meski demikian, beberapa gang sudah ditutup oleh pihak RW. Hal itu menyusul adanya tiga warga yang positif Covid-19.

"Sekarang beberapa gang sudah ditutup. Jadi hanya beberapa pintu saja yang jadi akses keluar masuk," kata seorang penjaga keamanan setempat yang tidak mau disebutkan namanya ditemui di lokasi Senin (11/5/2020) siang.

Ia mengakui menjadi satu di antara warga RW07 yang jalani uji swab.

Saat itu tanpa mengetahui penyebabnya, beberapa petugas medis dengan Alat Pelindung Diri (APD) masuk ke kampungnya Minggu (10/5/2020) pagi.

Bersama Polisi, TNI dan pihak kelurahan mereka mengumpulkan warga yang berinteraksi dengan satu warga positif Covid-19.

"Kebetulan warga itu masih satu keluarga dengan saya. Jadi saya juga dimintai untuk uji swab," ujarnya.

Ia sendiri tidak tahu persis klasifikasi warga yang dimintai untuk uji swab.

Dari hampir 2.000 warga di RW tersebut hanya beberapa saja yang sampel lendir tenggorokannya oleh tenaga medis.

Mayoritas ialah warga yang tinggal di dekat sebuah musala tempat pasien positif Covid-19 kerap beribadah.

"Kalau di gang dekat musala itu hampir semuanya uji swab. Namun di luar itu tidak," jelasnya.

Satu di antara warga yang jalani uji swab berinisial S.

Gadis muda itu mengaku dimintai sample tenggerokan oleh petugas medis hari Minggu kemarin.

Padahal ia bukan bagian dari jemaat musala di tempat tersebut.

"Kalau saya memang rumahnya saja deket musala ini. Warga yang rumahnya deket sini memang jalani uji swab," ungkapnya.

Diberitakan sebelumnya 28 warga di RW 07, Jembatan Besi, Tambora, Jakarta Barat jalani uji swab massal.

Uji swab massal dilakukan lantaran mereka diduga kuat berkontak dengan tiga pasien positif Covid-19 baik di lingkungan rumah dan lingkungan musala setempat.

Kegiatan swab test dikawal oleh tiga pilar Kecamatan Tambora yakni dari pihak Kecamatan, TNI, dan Polisi. (m24)

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved