Virus Corona Jabodetabek

Warga Positif Virus Corona Ikut Salat Berjamaah di Tambora Disebut Pikun, Ini Kata Pihak Kecamatan

Seorang warga positif virus corona Covid-19 di RW07, Kelurahan Jembatan Besi, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat.

Penulis: Desy Selviany | Editor: PanjiBaskhara
Ilustrasi Wartakotalive/Galih
Ilustrasi virus corona baru atau Covid-19 

WARTAKOTALIVE.COM, TAMBORA - Seorang warga positif virus corona Covid-19 di RW07, Kelurahan Jembatan Besi, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat.

Diketahui, warga positif virus corona di Tambora disebut sudah pikun.

Alhasil, secara tak sengaja warga positif Covid-19 di Tambora ikut ibadah salat berjamaah dengan warga lainnya.

Diketahui, kakek berusia 70 tahun di Tambora itu lupa apabila dirinya telah didiagnosa terjangkit Covid-19.

Warga Positif Virus Corona di Jembatan Besi Tambora Tidak Punya Gejala Sakit

VIDEO: Kepala Puskesmas Tambora Jelaskan Penanganan 30 Positif Corona Seusai Tarawih

VIDEO: Suasana Pemukiman Padat di Tambora, 30 Warga Positif Covid Setelah Tarawih Berjamaah

Menurut Sekretaris Kecamatan Tambora Andre Ravnic, awalnya anak kakek itu didiagnosis Covid-19 kira-kira dua minggu lalu.

Akhirnya pihak Puskesmas memeriksa ayah dan ibu anak tersebut.

"Hasil swab test yang keluar kira-kira Selasa (5/5/2020) malam menunjukan ayah dan ibu pasien tersebut positif Covid-19"

"Kebetulan usia keduanya sudah lanjut," ujar Andre dihubungi Selasa (12/5/2020).

Namun demikian, karena umur dan kondisi pikun, kakek itu lupa memiliki penyakit Covid-19.

Sehingga ia ikut tarawih di sebuah musala setempat kira-kira Kamis (7/5/2020) malam.

"Namun bukan sebagai imam. Hanya sebagai jemaah saja," jelasnya.

Selain itu karena usia yang sudah lanjut, kakek tersebut tidak mengetahui bahaya dan informasi Covid-19.

Sampai akhirnya ada yang melapor ke pihak Kelurahan Jembatan Besi tentang kakek tersebut.

Pihak Kelurahan Jembatan Besi bersama pihak Puskesmas Tambora Jumat (8/5/2020) akhirnya bertemu langsung dengan pasien dan membujuk agar mau dirawat.

Namun setelah diimbau pihak Puskesmas dan Kelurahan belum mendapatkan respon.

Kemudian pihak Kelurahan meminta bantuan kepada pihak Kecamatan Tambora untuk membujuk kakek nenek tersebut.

"Kemudian kami bujuk dari hati ke hati hingga akhirnya keluarga menerima agar dirawat"

"Namun karena sudah lansia kakek itu lupa dan kembali salat tarawih bersama warga Sabtu (9/5/2020) malam," papar Andre.

Akhirnya pihak Kecamatan Tambora berinisiatif bersama tenaga medis menghampiri RW07.

Bersama TNI dan Polisi, Puskesmas Tambora gelar uji swab test Covid-19 ke puluhan warga yang berkontak fisik dengan warga positif Covid-19.

"Akhirnya kakek nenek itu juga mau kami evakuasi ke Rumah Sakit Tarakan untuk jalani perawatan," tandasnya.

Saat ini puluhan warga di RW07 juga dikarantina mandiri selama menunggu hasil swab keluar.

Bantuan sembako disebut sudah mulai diturunkan pemerintah kepada warga RW 07, Kelurahan Jembatan Besi, Kecamatan Tambora.

"Sembako baru kami bagikan siang tadi," ujar Andre.

Diberitakan sebelumnya 28 warga di RW 07, Kelurahan Jembatan Besi, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat jalani swab test massal.

Swab test dilakukan akibat mereka diduga kuat berkontak dengan tiga pasien positif Covid-19 baik di lingkungan rumah dan lingkungan musala setempat.

Kegiatan swab test dikawal oleh tiga pilar Kecamatan Tambora yakni dari pihak Kecamatan, TNI, dan Polisi.

Kepala Puskesmas Tambora Jelaskan Penanganan 30 Positif Corona Seusai Tarawih

Tim medis dari Puskesmas Kecamatan Tambora, Jakarta Barat, melakukan pemeriksaan dan pengawasan secara ketat terhadap 28 orang warga Rw 07 Kelurahan Jembatan Besi, yang terpapar Covid-19, usai melaksanakan ibadah salat tarawih di salah satu musola di wilayah tersebut.

Kepala Puskesmas Kecamatan Tambora, dr Kristiani , saat dijumpai mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan tes swab dan sementara menunggu hasil tes tersebut.

Tim medis melakukan pemeriksaan dan mengawasi setiap hari ke 28 orang warga tersebut serta meminta mereka untuk melakukan isolasi mandiri, sebagai tindakan pencegahan dari hal hal yang tidak diinginkan.

"Kami melakukan pemeriksaan terhadap semua orang yang pernah kontak fisik dengan penderita positif Covid-19 tadi dan saya juga meminta kepada mereka untuk segera memeriksakan diri ketika ada gejala.

Kristiani juga meminta warga masyarakat untuk tidak menganggap sepele permasalahan ini, masyarakat harus sadar dan disiplin agar permalahan ini bisa segera berlalu dari bumi ini.

Sebanyak 30 warga Jembatan Besi, Tambora, Jakarta Barat jalani Swab test Covid-19.

Uji test itu diadakan lantaran mereka berkontak dengan tiga jemaah yang positif Covid-19.

Kontak fisik itu terjadi ketika ketiga jemaah positif Covid-19 salat tarawih bersama dengan 30 warga Tambora.

Kapolsek Tambora, Jakarta Barat Kompol Iver Manossoh mengatakan ia dimintai tolong oleh pihak Kecamatan Tambora dan Puskesmas setempat.

Yaitu untuk evakuasi 30 warga RW 07, Jembatan Besi, Tambora Jakarta Barat Minggi (10/5/2020).

Hal itu lantaran mereka diduga kuat sempat kontak fisik dengan tiga warga yang sebelumnya telah dinyatakan Positif Covid-19.

"Kontak fisik itu terjadi baik di saat melaksanakan salat tarawih berjamaah di sebuah musala di RW 07 maupun karena hubungan sebagai anggota keluarga," ungkap Iver dihubungi Warta Kota, Senin (11/5/2020).

Saat ini kata Iver, ke-30 warga sudah dievakuasi ke Puskesmas Tambora untuk Swab test.

Selain evakuasi 30 warga, jajaran tiga pilar Kecamatan Tambora juga menggelar penyemprotan cairan disinfektan di musala tempat pelaksanaan taraweh warga.

Penyemprotan juga dilakukan di rumah warga yang positif Covid-19.

"Kegiatan tersebut berjalan lancar dan mengikuti protokol kesehatan," papar Iver.

Iver mengatakan pemisahan 30 warga yang berstatus Orang Dalam Pengawasan (ODP) sangat penting mengingat wilayah itu merupakan kawasan padat penduduk.

Pihaknya dimintai bantuan oleh pihak Kecamatan lantaran sempat ada warga yang berkeras karena tidak mau jalani Swab test.

"Sehingga tadi siang kami secara terpadu melakukan langkah maksimal untuk mengevakuasi mereka yang pernah kontak fisik di saat salat tarawih," papar Iver.

Iver berharap warga Tambora senantiasa patuh terhadap Ketentuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan Maklumat Kapolri.

Warga diimbau agar selalu disiplin dalam melaksanakan protokol kesehatan.

"Jika semua ketentuan PSBB dan Maklumat Kapolri kita jalankan dengan baik, patuh dan disiplin maka mata rantai penularan Covid-19 akan cepat berakhir," tandasnya.

30 Warga Positif Covid Setelah Tarawih Berjamaah

Jarak tempat tinggal  antarrumah di RW 07, Jembatan Besi, Tambora, Jakarta Barat kurang dari 1,5 meter.

Bahkan beberapa wilayah tidak mendapatkan cahaya, karena tertutup bagian rumah berlantai dua.

Itulah gambaran satu wilayah Tambora yang saat ini ditetapkan sebagai zona merah Covid-19.

Hal itu lantaran tiga warga dipastikan positif Covid-19 berdasarkan hasiil uji swab Jumat (8/5/2020).

Pantauan Wartakotalive.com beberapa pengumuman pencegahan Covid-19 sudah tertempel di wilayah itu. Satu di antaranya di Pos RW 07 Jembatan Besi.

Namun, beberapa warga terlihat masih enggan memakai masker.

Mereka juga terlihat masih kerap berseliweran di gang-gang.

Meski demikian, beberapa gang sudah ditutup oleh pihak RW. Hal itu menyusul adanya tiga warga yang positif Covid-19.

"Sekarang beberapa gang sudah ditutup. Jadi hanya beberapa pintu saja yang jadi akses keluar masuk," kata seorang penjaga keamanan setempat yang tidak mau disebutkan namanya ditemui di lokasi Senin (11/5/2020) siang.

Ia mengakui menjadi satu di antara warga RW07 yang jalani uji swab.

Saat itu tanpa mengetahui penyebabnya, beberapa petugas medis dengan Alat Pelindung Diri (APD) masuk ke kampungnya Minggu (10/5/2020) pagi.

Bersama Polisi, TNI dan pihak kelurahan mereka mengumpulkan warga yang berinteraksi dengan satu warga positif Covid-19.

"Kebetulan warga itu masih satu keluarga dengan saya. Jadi saya juga dimintai untuk uji swab," ujarnya.

Ia sendiri tidak tahu persis klasifikasi warga yang dimintai untuk uji swab.

Dari hampir 2.000 warga di RW tersebut hanya beberapa saja yang sampel lendir tenggorokannya oleh tenaga medis.

Mayoritas ialah warga yang tinggal di dekat sebuah musala tempat pasien positif Covid-19 kerap beribadah.

"Kalau di gang dekat musala itu hampir semuanya uji swab. Namun di luar itu tidak," jelasnya.

Satu di antara warga yang jalani uji swab berinisial S.

Gadis muda itu mengaku dimintai sample tenggerokan oleh petugas medis hari Minggu kemarin.

Padahal ia bukan bagian dari jemaat musala di tempat tersebut.

"Kalau saya memang rumahnya saja deket musala ini. Warga yang rumahnya deket sini memang jalani uji swab," ungkapnya.

Diberitakan sebelumnya 28 warga di RW 07, Jembatan Besi, Tambora, Jakarta Barat jalani uji swab massal.

Uji swab massal dilakukan lantaran mereka diduga kuat berkontak dengan tiga pasien positif Covid-19 baik di lingkungan rumah dan lingkungan musala setempat.

Kegiatan swab test dikawal oleh tiga pilar Kecamatan Tambora yakni dari pihak Kecamatan, TNI, dan Polisi. (m24)

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved