PSBB Bekasi
Tes Swab, Dua Pedagang Pasar Wisma Asri Bekasi Utara Positif Corona
Sebanyak dua pedagang pasar di Kota Bekasi positif corona atau Covid-19, hasil tes swab PCR yang dilakukan di 12 pasar dan dua pertokoan.
"Kita juga awasi psychal distancingnya, mengenai waktu operasional juga sudah kita buatkan aturan," tutur dia.
Rahmat menambahkan area pasar menjadi lokasi yang cukup rentan penyebaran Covid-19.
Apalagi tingkat kepatuhan para pedagang maupun pembeli sangat minim seperti pakai masker dan jaga jarak.
"Kita sudah ketatkan tetapi kepatuhan masih rendah. Saat sidak, masih banyak yang tidak menggunakan masker dan santai saja tidak seperti ada wabah yang berbahaya.
Kami telah berupaya dalam segala hal dalam pencegahan Covid 19 ini tapi ini butuh peran masyarakat itu juga," papar dia.
• Cerita Nikita Willy Khatam Al-Quran dalam Waktu Dua Minggu, Ucapkan Terimakasih ke Shireen Sungkar
• Catat! Mulai Besok Warga yang Menggunakan Transportasi Umum di Depok, Wajib Kantongi Surat Tugas
• Pemprov DKI Jakarta Jamin Biaya Pendidikan Anak-anak Tenaga Kesehatan yang Meninggal hingga Kuliah
Sebelumnya, Pemerintah Kota Bekasi melakukan tes swab PCR terhadap pedagang dan pembeli di 12 pasar dan dua pertokoan selama pekan ini.
Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi mengatakan masing-masing pasar dan pertokoan disiapkan 50 alat tes swab PCR. Pedagang dan pembeli dipilih secara acak untuk di tes.
"Kita sudah mulai kemarin, di Pasar Baru, Jatiasih, Pondok Gede, sama Kranggan, nanti terus berlanjut di pasar lain hingga sepekan ini," kata Rahmat, pada Senin (11/5/2020).
Proses tes swab itu dengan menyediakan meja dan kursi di lokasi parkir pasar.
Ada dua petugas dari tenaga kesehatan yang melakukan untuk mendata dan tes swab.
Petugas Satpol PP juga turut hadir untuk mengatur jalannya proses pemeriksaan.
"Kami tahu aktifitas di pasar masih sangat aktif, banyak interkasi orang. Maka kita cek apakah ada sumber virus itu disitu, buat penanganan," ujar dia.
Wali Kota mengaku sulit menerapkan PSBB di pasar, terutama physical distancing. Bahkan dilihat masih banyak pembeli dan pedagang yang tidak pakai masker.
"Sering kita sampaikan, wabah ini tidak mengenal strata, umur dan lainnya. Jangan mikir di pasar aman aman saja.
Semua ikut sosialisasikan bahaya ini, kesadaran dari warga lah kunci utamanya juga," tutur Rahmat.