McDonalds Sarinah Ditutup

Ini Alasan Mengapa Gedung Sarinah Masuk Cagar Budaya, Karena Jadi Gadung Pencakar Langit Pertama

Dinas Kebudayaan DKI Jakarta membeberkan alasan Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) merekomendasikan Plaza Sarinah, sebagai bangunan cagar budaya.

Penulis: Fitriyandi Al Fajri |
Warta Kota/Joko Supriyanto
McDonalds Sarinah bakal ditutup secara permanen, Minggu (10/5/2020). Alasan penutupan karena manajemen Sarinah akan mengubah strategis bisnis sekaligus merenovasi gedung. Plaza Sarinah sendiri masuk cagar budaya karena pencakar langit pertama 

WARTAKOTALIVE.COM, GAMBIR - Dinas Kebudayaan DKI Jakarta membeberkan alasan Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) DKI Jakarta merekomendasikan Plaza Sarinah, Jakarta Pusat sebagai bangunan cagar budaya.

Selain sebagai peninggalan kepemimpinan Presiden RI pertama, Ir. Soekarno, bangunan tersebut juga diklaim menjadi gedung pencakar langit pertama di Indonesia.

Kepala Dinas Kebudayaan DKI Jakarta Iwan Herny Wardhana mengatakan, gedung tersebut dibangun pada tahun 1963-1966 lalu.

Setelah Penutupan McDonalds Sarinah, Fasilitas dan Logo Restoran Langsung Dibongkar

Penetapan Plaza Sarinah jadi Cagar Budaya Tunggu SK Gubernur DKI

Saat itu bangunan tersebut menjadi salah satu gedung terbaik di zamannya, sekaligus untuk menunjukkan kebesaran bangsa Indonesia yang baru merdeka.

“Gedung itu merupakan pencakar langit modern pertama yang ada di Indonesia, kemudian difungsikan sebagai bangunan komersial campuran,” kata Iwan saaat dihubungi pada Senin (11/5/2020).

Meski dibangun sejak tahun 1963 lalu, namun gedung tersebut telah bergaya arsitektur modern.

Ironi PSBB Jakarta, Kerumunan Orang Saat McDonalds Sarinah Resmi Ditutup Mengapa Tak Dibubarkan?

Selain itu, bangunan ini juga memiliki nilai sejarah karena dibangun oleh Presiden RI pertama, Ir. Soekarno.

Menurutnya, TACB telah melakukan kajian dengan matang dalam mengajukan Plaza Sarinah sebagai bangunan cagar budaya.

Sebab TACB terdiri dari orang-orang yang memiliki kompetensi di dalam bidang menetapkan benda/bangunan sebagai cagar budaya.

Ada 3 Pulau di Indonesia Masuk Daftar Paling Populer Sedunia di Instagram, Bali di Peringkat Satu?

Khabib Nurmagomedov Minta Tony Ferguson Berbesar Hati

“Itu ada kajiannya dari Pasal 5 dan 7 di UU Nomor 11 tahun 2010 tentang Cagar Budaya, kemudian UU RI Nomor 29 tahun 2007 tentang Pemprov DKI Jakarta sebagai Ibu Kota Negara,” ujar Iwan.

Ketua TACB DKI Jakarta Prof. Mundardjito mengatakan, bangunan tersebut diusulkan sebagai cagar budaya karena salah satu karya dari Presiden RI Soekarno.

Saat itu, Soekarno mendorong kelompok arsitek untuk membangun gedung tinggi selain stadion serbaguna, yang saat ini bernama Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) di Senayan, Jakarta Pusat.

“Ketika bikin Senayan (SUGBK), Bung Karno merasa kita punya bangunan besar-besar, tapi kok arsitek nggak bikin apa-apa sih. Akhirnya dia bangun (Plaza Sarinah),” ungkap Mundarjito.

Menurutnya, saat ini Plaza Sarinah baru diusulkan sebagai bangunan cagar budaya tingkat provinsi. Namun tidak menutup kemungkinan, di kemudian hari diusulkan sebagai cagar budaya tingkat nasional.

Penumpang yang Berangkat dari Terminal Terpadu Pulo Gebang Harus Penuhi Syarat Ini Sebelum Berangkat

“Seperti Monas yang tingkat nasional, tapi kami belum sampai (Plaza Sarinah) ke situ (tingkat nasional) karena ada tahapannya juga dari provinsi ke nasional,” jelasnya.

Dalam kesempatan itu, Mundarjito juga mengingatkan kepada PT Sarinah (Persero) untuk berkoordinasi dengan Tim Sidang Pemugaran (TSP) dalam merenovasi gedung tersebut. PT Sarinah juga harus menunjukkan rencana induk pembangunannya untuk disidangkan ke dalam TSP.

“Nanti akan menyidangkan dan dibikin gambarnya (rencana induk) dulu. Jangan mengubah-ubah dan kebanyakan mengintervensi, kemudian disesuaikan dengan kebutuhan sekarang itu apa,” ungkapnya. 

PSSI Masih Bimbang, Bek Naturalisasi Persija Sarankan Liga 1 Dilanjutkan Tanpa Penonton

Renovasi Sarinah

Sebelumnya Dinas Kebudayaan DKI Jakarta mengungkapkan, PT Sarinah (Persero) harus berkoordinasi dengan Tim Sidang Pemugaran (TSP) DKI Jakarta untuk merenovasi gedung Plaza Sarinah.

Sebab gedung tersebut telah diajukan sebagai bangunan cagar budaya karena dibangun di era Presiden RI pertama, Ir. Soekarno.

Rancangan desain Gedung Sarinah baru.
Rancangan desain Gedung Sarinah baru. (Dok. Airmas Asri)

“Kalau ada rencana renovasi dari PT Sarinah, dia harus mendapatkan rekomendasi dulu dari TSP. Nggak bisa sembarangan dan asal renovasi,” kata Kepala Dinas Kebudayaan DKI Jakarta Iwan Henry Wardhana saat dihubungi pada Senin (11/5/2020).

Hingga kini, kata Iwan, koordinasi antara TSP DKI dan Dinas Kebudayaan DKI dengan PT Sarinah terus berjalan. Tim arsitek PT Sarinah juga tetap berhubungan dengan pusat konservasi cagar budaya di Jakarta.

“Jadi saya rasa tim Sarinah memperhatikan saran-saran nanti ke depannya, dan mereka mengetahui bahwa itu adalah bangunan cagar budaya jadi nggak sembarangan ditangani,” ujarnya.

Fajar dan Rian Mengaku Risioh saat Ditanya Soal Urusan Pribadi

Meski demikian, Iwan belum bisa menjawab apakah DKI setuju dengan renovasi gedung tersebut atau tidak.

Sebab pihaknya masih menunggu hasil akhir dari penetapan cagar budaya sekaligus koordinasi dengan TSP.

“Sejauh ini sudah ada permintaan dari Sarinah mengenai masukan dan saran konstrukstif buat kesempurnaan pembangunannya gedung Sarinah,” imbuh Iwan.

Selama Puasa Gelandang PS Tira Persikabo Tidak Bersepeda

Pada Juni 2020 mendatang, PT Sarinah (Persero) bakal merenovasi Plaza Sarinah.

Renovasi senilai Rp 700 miliar itu akan dirancang dengan konsep modern namun tetap mengedepankan budaya Indonesia. (faf)

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved