Larangan Mudik
1.000 WNI Tiba di Tanah Air Pada Minggu, Pihak Bandara Soetta Kewalahan Hingga Tambah Petugas
Pada Minggu (10/5/2020) kemarin tercatat sekitar 1.000 WNI tiba di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta dengan penerbangan repatriasi.
WARTAKOTALIVE.COM, BANDARA -- Pada Minggu (10/5/2020) kemarin tercatat sekitar 1.000 WNI tiba di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang dengan penerbangan repatriasi.
Sementara pada Kamis, 7 Mei 2020, penumpang yang tiba dengan penerbangan repatriasi sekitar 600 WNI.
Jumlah penumpang tersebut meningkat dibandingkan dengan rata-rata 1-2 Minggu sebelumnya. Yakni sekitar 300 - 400 WNI per hari yang tiba dengan penerbangan repatriasi.

Total, WNI yang tiba di Soekarno-Hatta dengan penerbangan repatriasi hingga kini sudah mencapai lebih dari 25.000 WNI. Di mana lebih dari 15.000 adalah PMI (Pekerja Migran Indonesia).
• Penerbangan Repatriasi WNI Makin Meningkat di Bandara Soetta, Protokol Kesehatan Tetap Ketat
• Tiba di Bandara Soetta 40 Penumpang Positif Corona, Begini Penanganan PT Angkasa Pura II
Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Soekarno-Hatta sendiri telah menjalankan protokol kesehatan secara ketat terhadap penumpang pesawat. Khususnya yang tiba dari luar negeri.
Di antaranya melakukan wawancara, pemeriksaan suhu, tanda dan gejala Covid-19, pemeriksaan saturasi oksigen dan pemeriksaan rapid test atau PCR.
Bagi WNI atau WNA yang memiliki sertifikat menyatakan bebas Covid-19 dapat juga menunjukkan sertifikat tersebut kepada personel KKP untuk penanganan lebih lanjut.
• Para Siswa di Tangerang Dapat Bantuan Pulsa untuk Belajar di Rumah, Kurangi Beban Ekonomi Ortu
Secara detail, protokol kesehatan yang dijalankan di pintu masuk Indonesia terdapat di dalam Surat Edaran Nomor HK.02.01/MENKES/313/2020.
Senior Manager Branch Communications & Legal Bandara Soekarno-Hatta Febri Toga mengatakan hingga 31 Mei 2020 diperkirakan akan ada tambahan berkisar 7.500 – 10.000 WNI yang tiba dengan penerbangan repatriasi.
Sejalan dengan semakin meningkatnya penerbangan repatriasi WNI, Febri Toga mengatakan stakeholder di Soekarno-Hatta melakukan peningkatan di berbagai aspek guna mendukung KKP tetap dapat menjalankan protokol kesehatan secara ketat.
• Polisi Amankan 202 Mobil Travel Gelap, Kebanyakan Ditangkap di Jalur Tikus Pemudik
Salah satu peningkatan guna menjaga agar protokol kesehatan tetap dijalankan ketat antara lain diterapkannya konsep layanan first in, first out (FIFO) bagi penerbangan repatriasi yang baru mendarat.
"Dengan konsep FIFO, maka penumpang repatriasi yang lebih awal mendarat akan langsung turun dari pesawat untuk menjalani protokol kesehatan serta memproses kedatangan.
"Sementara itu, penumpang yang tiba belakangan akan turun dari pesawat dan diarahkan terlebih dahulu menuju holding room sebelum memproses kedatangan," ujar Febri, Senin (11/5/2020).
"Konsep FIFO ini sudah dijalankan dan terbukti efektif karena kemarin protokol kesehatan dan kedatangan dapat dijalankan lancar meskipun sekitar 1.000 WNI dengan penerbangan repatriasi tiba hampir berbarengan di Terminal 3 Soekarno-Hatta," ucapnya.
• Para Pengunjung Masih Ada yang Belum Tahu IKEA Alam Sutera Ditutup Satpol PP
Lebih lanjut, di titik antrean guna menjalani protokol kesehatan kini juga disediakan kursi bagi penumpang. Dengan tetap memperhatikan physical distancing.
"Penerapan FIFO dan penggunaan kursi di titik antrean ini merupakan upaya Soekarno-Hatta dalam melakukan pola pengaturan sehingga physical distancing tetap terjaga," kata Febri.
Sementara itu, Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Soekarno-Hatta juga menambah jumlah personel agar optimal dalam menjalankan protokol kesehatan terhadap penumpang yang baru tiba.
Kepala KKP Soekarno-Hatta Anas Ma'ruf menuturkan jumlah personel terus ditambah guna dapat melakukan penanganan secara maksimal.
• Doa dan Niat Zakat Fitrah untuk Diri Sendiri dan Keluarga Lengkap dengan Bahasa Latinnya
"Mulai Senin, 11 Mei 2020 ini jumlah personel KKP yang bertugas di Soekarno-Hatta baik itu di Terminal 2, Terminal 3 dan di UGD Kantor Induk berjumlah total 48 orang per shift.
"Pada Jumat, 15 Mei 2020, akan kembali ditambah 12 orang per shift sehingga total 60 orang dalam satu shift,” ungkap Anas.
Anas menuturkan personel sebanyak 15 personel Medical Service Assistance (MSA) PT Angkasa Pura II juga diperbantukan mendukung KKP di Soekarno-Hatta.
• Dampak Virus Corona dan PSBB, Perusahaan Otobus Arimbi Telan Kerugian hingga Rp 10 Miliar
Adapun protokol kesehatan dijalankan secara ketat oleh KKP di Soekarno-Hatta di kedatangan International.
Pada periode April - Mei 2020 sudah terdeteksi lebih dari 40 penumpang penerbangan repatriasi WNI yang memiliki hasil rapid test reaktif terhadap Covid-19.
Penumpang tersebut kemudian mendapat penanganan lebih lanjut di RS rujukan di antaranya RS Darurat Wisma Atlet. (dik)