Virus Corona

Polisi Tangkap Koordinator Bantuan Sosial yang Sunat Dana Bantuan untuk Sopir Angkot

Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Budhi Herdi Susianto mengatakan praktik ini terbongkar setelah tersangka berinisial MI tersebut dua kali beraksi.

Editor: Murtopo
Warta Kota/Luthfi Khairul Fikri
Angkutan Kota M15 yang melayani trayek Tanjung Priok-Kota 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Polisi menangkap seorang  koordinator bantuan sosial sekaligus "timer" angkot M15 di Terminal Tanjung Priok, Jakarta Utara yang terbukti menyunat dana bantuan uang tunai Rp 600.000 dari pemerintah pusat.

Tersangka berinisial MI ditangkap polisi dan disangkakan Pasal 378 dan 372 tentang Penggelapan dengan ancaman hukuman empat tahun penjara.

Seperti dilansir dari Kompas.com, persitiwa pemangkasan dana bantuan dari pemerintah itu setelah polisi mendapat laporan dari masyarakat.

Dianggap Tak Mampu Bayar Bansos, DPRD DKI Sentil Utang Pemerintah ke DKI Sebesar Rp 7,5 Triliun

Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Budhi Herdi Susianto mengatakan, praktik ini terbongkar setelah tersangka berinisial MI tersebut dua kali melakukan aksinya.

"Kami mendapatkan informasi bahwa pada saat pembagian bantuan sosial tunai kepada komunitas pengemudi mikrolet, itu terjadi pemotongan yang dilakukan oknum tertentu mengatasnamakan lembaga tertentu," kata Budhi di Polres Metro Jakarta Utara, Jumat (8/5/2020).

Geram Anies Baswedan Disebut Tak Punya Anggaran Bansos, Taufik: Justru Kami Lebih Dulu Membagikan

Polisi kemudian mengirimkan intelijen dan mengonfirmasi bahwa hal itu benar dilakukan oleh MI.

Dalam praktiknya, tersangka MI mengumpulkan buku tabungan dan kartu ATM BRI yang jadi sarana pemberian bantuan sosial oleh pemerintah pusat.

"Tahap pertama sebanyak 20 orang, awalnya diserahkan kepada KPM (keluarga penerima manfaat)," ucap Budhi.

Sementara pada tahap kedua, jumlah sopir angkot yang jadi korban juga 20 orang.

Terima Bantuan Sosial Tunai Rp600 Ribu, Nasiroh Tak Kuasa Menahan Tangis

Lalu setelah uang itu dicairkan pemerintah, MI mengambil sebagian uang yang ada dalam rekening tersebut baru diserahkan pada KPM.

Untuk tahap pertama ia menggelapkan uang bantuan sebesar Rp 100.000 per orang.

Sementara tahap kedua, uang yang diambil lebih banyak, yakni Rp 150.000 per orangnya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Seorang Koordinator Bansos Potong Uang Bantuan bagi Sopir Angkot"

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved