Adi Kurdi Meninggal

Perjalanan Karir Adi Kurdi Pemeran Abah dalam Keluarga Cemara

Dunia perfilman Indonesia kembali berduka. Kali ini berita duka itu datang dari Adi Kurdi, pemeran Abah dalam serial film Keluarga Cemara.

Instagram @legacy.pictures
Aktor senior Adi Kurdi yang terkenal berkat perannya sebagai Abah dalam serial televisi Keluarga Cemara 

Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Muhammad Naufal

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Dunia perfilman Indonesia kembali berduka. Kali ini berita duka itu datang dari Adi Kurdi, pemeran Abah dalam serial film Keluarga Cemara.

Perjalanan Adi Kurdi didunia perfilman Indonesia diawali dengan bermain teater.

Pria asal Pekalongan ini mengawali karir teaternya sejak tahun 1970.

Sahabat Beberkan Riwayat Penyakit Adi Kurdi Sebelum Menghembuskan Nafas Terakhir

Anaknya Sebut Penyakit Penyebab Aktor Keluarga Cemara Adi Kurdi Meninggal, Ada Tumor di Otak

Profil Adi Kurdi, Sosok Abah dalam Keluarga Cemara yang Meninggal Dunia dalam Usia 71 Tahun

Karirnya diawali saat dirinya bermain teater dimana pementasannya berjudul Perjuangan Suku Naga.

Dirinya juga aktif di bengkel teater yang saat itu di bawah asuhan seorang WS Rendra.

Bakat berakting Adi kemudian terendus di tahun 1980 dimana dirinya membintangi sebuah film berjudul Gadis Penakluk.

Bakat aktingnya yang menjiwai membuat dirinya kemudian masuk ke dalam nominasi pemeran pria dalam festival film Indonesia di tahun 1981.

Namanya kemudian dikenal sebagai Abah melalui serial film berjudul Keluarga Cemara yang diproduksi pada akhir tahun 1990-an.

Tidak hanya dalam serial Keluarga Cemara.

Dirinya juga ambil bagian dalam serial film lainya yang berjudul Ali Topan Anak Jalanan pada tahun 1997.

Penjiwaan seorang Abah dalam film Keluarga Cemara membuat dirinya rencananya tahun ini akan merilis film dirinya yang memerankan sosok Abah yang ikonik dalam film Keluarga Cemara.

Judul film tersebut adalah Terima Kasih Emak Terima Kasih Abah yang akan tayang pada 16 April lalu. (M22)

Sahabat Beberkan Riwayat Penyakit Adi Kurdi Sebelum Menghembuskan Nafas Terakhir

Sebelum meninggal, Adi Kurdi memiliki beberapa riwayat penyakit yang sudah cukup parah.

Harry Tjahjono sebagai sahabat sekaligus penulis skenario Keluarga Cemara membeberkan beberapa riwayat penyakit Adi Kurdi.

"Ya yang saya tahu dia kan glukoma, penglihatannya sudah tidak bisa, sudah buta," kata Harry Tjahjono saat dihubungi awak media, Jumat (8/5/2020).

"Tapi kemudian kemarin masih bikin terimakasih emak dan abah habis itu sakit, kayak stroke," ucapnya.

Diketahui Adi Kurdi meninggal karena serangan stroke dan pembengkakan otak.

Rencananya jenazah Adi Kurdi akan dimakamkan di bengkel teater Rendra.

"Dimakamkan rencanamya di bengkel teater Rendra," kata Harry.

Adi Kurdi meninggal di usia 71 tahun, sekira pukul 11.30 WIB, aktor kawakan tersebut meninggal dunia. (Tribunnews.com/Bayu Indra Permana)

Selama Hidup Bermain 25 Judul Film dan 5 Sinetron, Adi Kurdi Dimakamkan di Bengkel Teater Rendra

Jenazah aktor gaek Adi Kurdi rencananya akan dimakamkan di Bengkel Teater Rendra, Cipayung, Depok, Jawa Barat.

Harry Tjahyono mengatakan, kemungkinan jenazah Adi Kurdi akan dimakamkan di Bengkel Teater WS Rendra.

Saat ini jenazah Adi Kurdi disemayamkan di Bengkel Teater WS Rendra.

"Bisa jadi (jenazah Adi Kurdi) dimakamkan disana (Bengkel Teater Rendra)," kata Harry Tjahyono saat berbincang bersama Warta Kota, Jumat (8/5/2020) siang.

Di kompleks makam Bengkel Teater telah dimakamkan WS Rendra, hingga almarhum Mbah Rujito dan Mbah Surip.

Adi Kurdi juga menikah dengan Bernadetta Siti Restyratuti, adik perempuan mendiang WS Rendra.

Menurut Harry Tjahyono, Agustinus Adi Kurdi yang populer disapa Adi Kurdi itu dikenal sebagai sosok yang rendah hati dan menyenangkan selama hidup.

Harry Tjahyono, sahabat dekat Adi Kurdi, mengenal baik pemeran Abah di sinetron Keluarga Cemara dan film Terima Kasih Emak Terima Kasih Abah (TETA) sejak 1980-an.

"Beliau (mendiang Adi Kurdi) adalah orang yang rendah hati," kata Harry Tjahyono.

 Adi Kurdi Meninggal Dunia, Harry Tjahyono Kehilangan Sahabat yang Rendah Hati dan Begitu Sederhana

 Sudah Lama Sakit Glaukoma, Adi Kurdi Meninggal Dunia karena Stroke dan Pembengkakan Otak

Di mata Harry Tjahyono yang sering bekerja bersama Adi Kurdi, sahabatnya itu adalah aktor senior yang begitu rendah hati.

"Beliau (Adi Kurdi) ini mudah diajak ngomong, hangat, menjelaskan sesuatu dengan sederhana dan bersahabat," kata Harry Tjahyono.

Meski aktor gaek, Adi Kurdi bahkan bersedia mendengar cerita orang lain yang usianya jauh lebih muda darinya.

"Beliau (Adi Kurdi) mau mendengar omongan kita, apapun itu. Orangnya selalu hangat," ujarnya.

Yan Widjaya, pengamat film Indonesia, menyatakan, Adi Kurdi telah bermain 25 film selama hidupnya.

Adi Kurdi, aktor teater dan film, memulai debut lewat film Gadis Penakluk pada 1980 dan terakhir berakting film Terima Kasih Emak Terima Kasih Abah (2020).

Film Terima Kasih Emak Terima Kasih Abah ditunda pemutarannya di bioskop Indonesia karena wabah virus corona.

Adi Kurdi juga bermain di 5 judul sinetron, salah satunya Keluarga Cemara.

Anaknya Sebut Penyakit Penyebab Aktor Keluarga Cemara Adi Kurdi Meninggal, Ada Tumor di Otak

Maria Advena Victoria, putri Adi Kurdi,  membenarkan ayahnya telah wafat.

 Aktor kawakan Keluara Cemara Adi Kurdi meninggal dunia pada usia 71 tahun, Jumat (8/5/2020) menjelang siang.

Adi tengah dalam perawatan di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional, kawasan Cawang, Jakarta Timur.

"Iya, (Adi Kurdi meninggal) karena sakit tumor di otak," ujar Vena Aan, sapaan Maria Advena Victoria.

 Vena belum banyak memberikan informasi. 

 "Saya masih di mobil ini, dalam perjalanan ke rumah sakit. Maaf ya," kata Vena.

 Adi Kurdi Meninggal Dunia, Harry Tjahyono Kehilangan Sahabat yang Rendah Hati dan Begitu Sederhana

 Profil Adi Kurdi, Sosok Abah dalam Keluarga Cemara yang Meninggal Dunia dalam Usia 71 Tahun

 Tanah Air Kembali Berduka, Aktor Senior Abah Adi Kurdi Meninggal Dunia

 Adi kurdi memiliki nama lengkap Agustinus Adi Kurdi meninggal dalam usia 71 tahun di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional, Cawang Jakarta Timur, Jumat pukul 11.31 WIB. 

 Aktor kawakan Keluarga Cemara ini  lahir di Pekalongan Jawa Tengah, 22 September 1948.

 Menurut catatan Wikipedia, Adi Kurdi adalah seorang aktor dan bintang sinetron Indonesia.  

 Adi Kurdi meninggalkan seoerang istri,  Bernadetta Siti Restyratuti dan anak Maria Advena Victoria

Aktor kawakan film serial tv, Keluarga Cemara itu banyak mendapat penghargaan. Misalnya, Indonesian Movie Actors Award untuk Lifetime Achievement, Piala Maya untuk Aktor Pendukung Terpilih.

 Ia juga masuk nominasi Piala Citra untuk Pemeran Pendukung Pria Terbaik, Piala Citra untuk Pemeran Utama Pria Terbaik.

 Kehebatan Adi Kurdi di Dunia Teater Membuatnya Dilirik Main Film Layar Lebar dan Masuk FFI 1981

Penulis naskah ternama Harry Tjahyono membenarkan kabar duka meninggalnya Adi Kurdi.

Menurut Harry Tjahyono, sahabat baiknya tersebut meninggal dunia karena stroke.

Agustinus Adi Kurdi (pakai tongkat) berpose bersama Novia Kolopaking dan pemeran serial Keluarga Cemara yang populer di era 1990-an, hingga Anas Syahrul Alimi, Produser Eksekutif Alimi Pictures, dan sutradara Dedi Setiadi, di pertengahan Mei 2019. Film Terima Kasih Emak akan segera digarap Alimi Pictures bersama Dedi Setiadi.
Agustinus Adi Kurdi (pakai tongkat) berpose bersama Novia Kolopaking dan pemeran serial Keluarga Cemara yang populer di era 1990-an, hingga Anas Syahrul Alimi, Produser Eksekutif Alimi Pictures, dan sutradara Dedi Setiadi, di pertengahan Mei 2019. Film Terima Kasih Emak akan segera digarap Alimi Pictures bersama Dedi Setiadi. (Dokumentasi Alimi Pictures)

"Adi Kurdi meninggal jam 11.31 WIB tadi. Saya dengar informasi meninggal di RS Poin, sekitar Depok," kata Harry Tjahyono saat dihubungi Warta Kota, Jumat siang.

Harry Tjahyono menyatakan, Adi Kurdi meninggal dunia karena pembengkakan otak.

Adi Kurdi memulai kariernya sebagai pemain teater.

 Sering Bermain Film, Mengapa Dian Sastrowardoyo Masih Suka Tegang Setiap Syuting Film?

 Setelah 20 Tahun Vakum, Novia Kolopaking Kembali Lagi Main Film Terima Kasih Emak Terima Kasih Abah

Profil Agustinus Adi Kurdi 

Agustinus Adi Kurdi adalah sosok Abah dalam serial Keluarga Cemara yang terkenal di pertengahan 1990an.

Adi Kurdi lahir pada 22 September 1948 (71 tahun) di Pekalongan, Jawa Tengah.

Menurut Wikipedia, Adi Kurdi memulai kariernya sebagai pemain teater.

 Aktor Gaek Adi Kurdi Meninggal karena Sakit Serangan Stroke

Sekitar tahun 1970, Adi Kurdi mulai bergabung dengan Bengkel Teater pimpinan dramawan kenamaan W. S. Rendra.

Kepiawaian Adi berteater sempat dipercaya oleh Rendra sebagai pemeran utama dalam pementasan teater Kisah Perjuangan Suku Naga yang terkenal.

Di jagat teater Indonesia, nama Adi Kurdi bisa jadi jaminan sukses bagi sebuah pementasan.

Adi Kurdi
Adi Kurdi (Istimewa)

Meski ia sudah banyak berkecimpung di dunia layar lebar, Adi tetap dipandang sebagai salah satu pemain pentas yang berkarakter.

Boleh jadi, karena bakat akting di atas panggung itulah yang menjadikan nama Adi Kurdi jadi pembicaraan di kalangan sineas Indonesia kala itu.

Penampilan Adi di layar lebar mulai menarik perhatian orang semenjak ia membintangi film Gadis Penakluk pada tahun 1980.

 Lima Asteroid Lintasi Bumi Hari Ini Terbesar Asteroid2009XO Berukuran Empat Kali Lapangan Sepak Bola

Pada film itu, nama Adi Kurdi masuk dalam nominasi Festival Film Indonesia (FFI) pada tahun 1981.

Pada tahun 1981, namanya kembali diperhitungkan atas perannya di film Putri Seorang Jendral karya sutradara besar Wim Umboh, meski ia hanya berperan sedikit saja.

Redupnya dunia perfilman nasional, tampaknya tidak menguburkan nama Adi Kurdi.

Alumnus School of Art, Theater Program New York University ini juga turut mewarnai dunia sinetron Indonesia dengan berperan di berbagai judul sinetron.

Adi Kurdi menikah dengan Bernadetta Siti Restyratuti di Gereja Albertus di Jetis, Yogyakarta dan dikaruniai seorang anak perempuan bernama Maria Advena Victoria.

Isteri Adi Kurdi adalah adik W. S. Rendra.

 PO Bus Arimbi Bagikan Paket Sembako untuk 131 Pegawai Terdampak Pandemi Virus Corona

Film Adi Kurdi

Gadis Penakluk (1980)

Bukan Istri Pilihan (1981)

Putri Seorang Jendral (1981)

Bunga Bangsa (1982)

RA Kartini (1982)

Hatiku Bukan Pualam (1985)

Opera Jakarta (1985)

Beri Aku Waktu (1986)

Oeroeg (1993)

Surat untuk Bidadari (1994)

Aku Ingin Menciummu Sekali Saja (2002)

3 Hari untuk Selamanya (2007)

Anak-Anak Borobudur (2007)

Ratu Kostmopolitan (2010)

Kapan Kawin ? (2015)

Bulan di Atas Kuburan (2015)

Triangle the Dark Side (2016)

Serial drama

Sebening Air Matanya (1993)

Keluarga Cemara (1997)

Ali Topan Anak Jalanan (1997)

Masalembo (2015)

Drama

Seindah Bunga Teratai (2014) (DAAI TV)

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved