Berita Video

VIDEO: Guru Besar UI Mainkan Piano 'Sewu Kuto' untuk Hormati Mendiang Didi Kempot

Penghormatan dilakukan Budi dengan memainkan salah satu lagu karya Didi Kempot yang populer yakni "Sewu Kuto".

Penulis: Eko Priyono | Editor: Ahmad Sabran
warta kota
Prof Dr Ir Budi Susilo Soepandji D.E.A., Gubernur Lemhannas 2011-2016 dan Guru Besar UI 

Didi Kempot tahun ini sudah 30 tahun berkarya dan eksis membawakan lagu-lagu tradisional dengan lirik menggunakan bahasa Jawa.

Penyanyi yang mendapat julukan "The God Father of Broken Heart" dari para penggemarnya ini menceritakan lagu 'Stasiun Balapan' lah yang membawanya muncul di layar kaca dan terkenal.

"Lagu stasiun balapan itu yang membuat saya masuk ke televisi dan juga dikenal sebagai penyanyi tradisional," ungkap Didi Kempot saat ditemui press conference konser 'Ambyar Tak Jogeti' di Jakarta Timur, Selasa (10/3/2020).

Sementara lagu Cidro yang merupakan lagu yang membuat penyanyi asal Surakarta itu terkenal di luar negeri.

Lagu Cidro ini banyak di dengarkan di Suriname maupun Belanda.

"Ada satu lagu judulnya Cidro, di Indonesia kurang terkenal, di Suriname terkenal dan lagu itu lalu diputar di Radio Amsterdam, lagunya digemari sekali," kata Didi Kempot.

Lagu Cidro diciptakan puluhan tahun silam pada tahun 2019 kembali mencuri hati para generasi muda dan membuat Didi Kempot kembali eksis dan konser-konsernya dipenuhi para milenials.

 Via Vallen Pernah Depresi Akibat Mulut Pedas Netizen, Sempat Berniat Ingin Bunuh Diri

 Mantan Suaminya yang Tajir Nikahi Zaskia Gotik, Imel Putri Pilih Hijrah dan Jualan Baju

Perjalanan karier

Sosok Didi Kempot menjadi sorotan karena hampir semua lagunya disukai masyarakat.

Lagu-lagunya yang bertema patah hati, membuat Didi Kempot dijuluki The God Father of Broken Hearth.

Istilah tersebut sering dipakai penggemar Didi Kempot, Sad Bois dan Sad Gerls, atau biasa disebut Sobat Ambyar

Didi Kempot semasa masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama pernah menjual sepeda pemberian bapaknya demi untuk membeli gitar.

Dalam channel Youtube Hook Space atau Ruang Ngibul, Rabu (4/9/2019), dijelaskan bahwa Didi Kempot memulai kariernya pada 1984.

Ketika itu Didi Kempot hanya bermodal ukulele dan gendang.

Didi Kempot mulai mengamen di kota kelahirannya Solo, Jawa Tengah, selama tiga tahun yakni pada rentang waktu 1984-1986.

Setelahmya, ia mengadu nasib ke Jogja.

 Khusus Buat Cewek ya, Tutorial Maria Vania Enam Menit Olahraga Bikin Payudara Besar dan Kencang

 Biasanya Seksi Tapi Kini Berhijab, Female DJ Dinar Candy Ingin Tutup Aurat Selama Bulan Ramadan

Didi Kempot menjadikan Malioboro sebagai tempat mencari nafkah.

Saat itu, Didi Kempot menyanyi lagu keroncong dangdut yang kemudian dikenal masyarakat dengan musik campursari.

Pada 1988, ia memutuskan merantau ke Jakarta.

Di Jakarta, Didi Kempot sering nongkrong dan mengamen bersama teman-temannya di daerah Slipi, Palmerah, Cakung, maupun Senen.

Sembari mengamen di Jakarta, Didi Kempot dan temannya mencoba rekaman.

Kemudian, mereka menitipkan kaset rekaman ke beberapa studio musik di Jakarta.

 Dulu Ngebor Antar-Panggung, Kini Inul Daratista Ikut Arisannya Milyarder, Sekali Kocok dapat Berlian

 Ahmad Sahroni Pasang Foto Saat Masih Dekil dan Sangar, Warganet: Nasib Orang Siapa yang Tahu

Meskipun sempat beberapa kali gagal, akhirnya mereka berhasil menarik perhatian label Musica Studio.

Tepat di 1989, Didi kempot mulai meluncurkan album pertamanya.

Salah satu lagu andalan di album tersebut adalah Cidro

Semenjak itu, nama Didi Kempot mulai dikenal luas hingga sekarang

 

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved