Berita Video
VIDEO: Cerita Andri, Pria dengan Daging Tumbuh 30 Kg Menggantung dari Wajah hingga Perut
Daging tumbuh seberat kurang lebih 30 kilogram menggantung di badan. Sebagian daging tumbuh di bagian kanan wajah hingga dagu
Penulis: domu d ambarita | Editor: Ahmad Sabran
Erida, ibu Andri mengatakan sewaktu Andi bekerja, anaknya punya penghasilan tetap. ”Walau sudah sakit (daging tumbuh), dia rajin bekerja. Tidak pernah nganggur. Dulu setiap gajian, selalu memberi uang 300 ribu untuk saya, ayahnya 200 ribu. Sehari-hari memberi 10.000 atau 15 ribu,” ujar Erida.
Sekarang satu abang dan dua adik Andri sudah berumah tangga, sehingga mereka memenuhi kebutuhan keluarga masing-masing.
“Dia berhenti kerja karena kesakitan, geser sepeda motor bekas. Kadang daging tumbuh di perutnya luka. Kalau luka, demam, darah mengucur, tidak mau makan,” imbuh Andika.
Saat daging tumbuh bertambah besar, tidak ada keluhan Andri. Ia pun tidak pernah mengerang kesakitan. Tumbuh biasa, sampai umur 25 tahun. Semua masih terasa biasa.
“Tapi sejak usia 26 tahun, daging sterus membesar. Dan dua tahun terakhir makin besar lagi, sehingga susah bergerak dan sesak. Kami coba berobat. Cek darah, kata dokter ini penyempitan kelenjar hormon. Dokter menyebutnya bukan tumor. Dokter dari China dan Singapura, kami konsultasi di satu tempat di Cemara Asri. Bukan tumor. Bukan juga tumor ganas,” kata Andika.
Ia menyebut daging tumbuh Andri jarang dipegang orang lain. Sebab semakin dipegangi, kian cepat membesar. Jadi tidak boleh dipegang.
Saya Berharap Ada Membantu Operasi agar Bisa Bekerja Kembali
Erida Sri Andriani mengaku sedih melihat penyakit yang menedera Andriadi Saputra, anak kedua buah perkawinannya dengan Ismed. Ia tidak tega menyaksikan sang anak saban hari memikul beban puluhan kilo akan daging yang menggelantung di pipi, dada, perut juga di tangan.
“Sedih saya. Maaf cakap, sewaktu dia masih kerja bisa punya gaji. Walau sakit, dia rajin bekerja. Tidak pernah nganggur. Sekarang, sampai dua tahun ini, dia sudah tidak bekerja,” kata Erida.
“Saya mohon bantuan terhadap anak saya, supaya dia bisa operasi. Supaya dia sehat, bisa beraktivitaas, dan bisa kerja. Kalu dia bisa bekerja lagi, itu untuk masa depannya. Saya berharap bantuan pemerintah, sebab selama ini belum ada bantuan sama sekali,” ujar Erida.
Permohonan serupa disampaikan Andri.
“Saya berharap ada yang membantu agar dapat operasi. Agar sayaa dapat hidup normal seperti biasa. Orangtua saya benar-benar tidak mampu. Waktu saya bekerja masih ada uang. Belakangan sudah tidak bisa bekerja. Sudah dua tahun ini, tidak bisa bekerja. Jadi sekarang, saya dibiayai orang tua. Tapi orangtua tidak bekerja, jadi sikit-sikit lah, dibantu abang dan adik-adik.”
Andri menambahkan, “Untuk makan sehari-hari, masih bisa dari orang tua dan abang-adik. Tapi untuk biaya berobat tidak mampu. Bantulah saya.”
Informasi ini bermula dari unggahan Yustika Effendi memalui akun media sosial Facebook.
“Ya Allah sembuhkan lah abang sepupu ku dari penyakit nya, ya Allah