Virus Corona
Belgia Kalahkan Amerika dalam Angka Kematian karena Corona, Berikut Ini Fakta dan Penjelasannya
Bukan Amerika, Belgia mencatatkan diri sebagai negara yang memiliki angka kematian akibat Virus Corona tertinggi di dunia.
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Amerika Serikat memang mencatatkan diri sebagai negara dengan jumlah kematian tertinggi akibat virus corona atau Covid-19.
Namun, Belgia mencatatkan diri sebagai negara yang memiliki angka kematian akibat Virus Corona tertinggi di dunia.
Angka ini dihitung berdasarkan per 100.000 penduduk negaranya.
• Update Corona Virus Dunia, AS Lewati 60.000 Kematian, Data Covid-19 di Florida Dipertanyakan
• Belgia Putuskan Lockdown Guna Cegah Berkembangnya Virus Corona, Eden Hazard Tak Bisa Pulang Kampung
Pada tanggal 27 April, Belgia melaporkan lebih dari 7.200 kematian akibat Covid-19.
Angka ini jauh dibandingkan dengan 55.000 kematian di Amerika Serikat atau 23.000 di Prancis.
Lantas, mengapa Belgia disebut catatkan angka kematian paling banyak di dunia?
Menurut Johns Hopkins University, sebanyak 62 pasien Covid-19 meninggal untuk setiap 100.000 penduduk di Belgia, negara dengan penduduk berjumlah sekitar 11 juta jiwa.
Bandingkan dengan AS, kematian terjadi pada 17 pasien untuk setiap 100.000 penduduk.
• Nilai Rupiah Hari Ini Mengalami Penguatan Tajam, Ini Penyebab dan Nilai Tukar Rupiah di 5 Bank
Angka kematian yang tinggi ini disebabkan perbedaan cara Belgia dalam melaporkan kematian yang disebabkan oleh Covid-19.
Belgia tidak hanya melaporkan kematian berdasarkan pasien yang sudah terkonfirmasi positif, tetapi juga seluruh kasus yang dicurigai terinfeksi Virus Corona, termasuk juga kematian pasien yang dirawat di rumah-rumah.
Metode ini berbeda dengan kebanyakan negara yang hanya menghitung kematian yang terjadi di rumah sakit.
• Kisah Mantan KSAD Jenderal (Purn) Mulyono Saat Menggembleng Anaknya Hingga Jadi Taruna TNI
Sekalipun banyak negara menghitung dengan cara berbeda, umumnya mereka serupa dalam menghitung kematian Covid-19, yaitu berdasarkan pasien yang sudah dites, dan dikonfirmasi positif Virus Corona.
Kementerian Kesehatan Spanyol misalnya, secara rutin hanya menghitung kematian akibat Virus Corona di rumah sakit.
Italia, menghitung pasien yang sudah dites dan hasilnya positif, dan tak memperhitungkan apakah penyebab kematian adalah Virus Corona atau penyakit lainnya.
• Kisah Pria Positif Corona Namun Ngeyel, Nekat Salat Tarawih dan Tolak Diisolasi karena Merasa Sehat