Virus Corona Jabodetabek
Pemudik dengan Sepeda Motor Mulai Muncul, yang Diputar Balik Meningkat
Pada 3 hari pertama Operasi Ketupat terkait larangan mudik, belum ada satupun pemudik dengan sepeda motor yang dipaksa putar balik oleh petugas
Penulis: Budi Sam Law Malau |
"Jumlahnya hari ke hari ada penurunan dari awal larangan mudik," ucap Ojo.
Sementara Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Wijonarko mengatakan dalam operasi penyekatan mudik ini agar anggotanya tetap menjalankan secara humanis.
Adapun untuk mengetahui apakah pengendara itu hendak mudik atau tidak dengan memeriksa pelat kendaraan, KTP, menanyakan keperluan, dan melihat barang bawaan.
"Kalau mereka terlihat terindikasi hendak mudik kita akan putar balikkan ke Jakarta," ucap Wijonarko
Wijonarko menegaskan bahwa kegiatan penyekatan larangan mudik bukan hanya dilakukan di wilayah Kota Bekasi saja, akan tetapi wilayah Kabupaten Bekasi, Karawang bahkan seluruh daerah.
"Kalau dari sini lolos tapi di Karawang atau wilayah lain diputar balik otomatis yang rugi yang bersangkutan. Jadi mending dari awal tidak mudik," tutup dia. (MAZ)
Nekat Mudik Pengendara Motor Dipaksa Putar Balik di Check Poin Bekasi,Alasannya Takut Mati Kelaparan
Pengendara sepeda motor asal Cikokol, Kota Tanggerang, Provinsi Banten nampak frustasi ketika dihentikan oleh aparat gabungan di lokasi Check Poin, Jalan Sultan Agung, Kecamatan Medan Satria, Kota Bekasi, pada Selasa (28/4/2020) siang.
Pengendara sepeda motor yang berboncengan itu diminta putar balik karena hendak mudik ke kampung halamannya di Pemalang, Jawa Tengah.
Keduanya berboncengan menggunakan sepeda motor Yamaha warna merah itu nampak membawa sejumlah tas besar dan kardus.

Agung (28) mengaku ingin mudik ke Pemalang, Jawa Tengah karena sudah tak ada pekerjaan di Tanggerang.
Dirinya sudah 12 hari dirumahkan dari pekerjaannya.
"Saya kerja mekanik listrik, sudah engga ada kerjaan lagi. Semua kan pada tutup, engga ada kerjaan dirumahkan," kata Agung kepada Wartakota, pada Selasa (28/4/2020).
Sebenarnya, Ia bersama temannya Samtirawan (29) yang masih satu kampung halaman di Pemalang, Jawa Tengah sudah mengetahui terkait larangan mudik ini.
Akan tetapi tak punya pilihan karena sudah tidak memiliki uang cukup untuk biaya makan dan bayar kosan.