Virus Corona

Pemerintah Telat Berlakukan Larangan Mudik, YLKI Tetap Minta Masyarakat Jangan Kucing-kucingan

Pemerintah Telat Berlakukan Larangan Mudik, Tulus Abadi : masyarakat jangan kucing-kucingan untuk Pulang Kampung atau Mudik atau apa pun namanya

Editor: Dwi Rizki
istimewa
Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi memberikan paparan dalam Focus Group Discussion (FGD) yang digelar Indopos, di Hotel Ibis, Slipi, Jakarta (27/1/2020). 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Walau dinilai terlambat memberlakukan larangan mudik, Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) mengimbau masyarakat untuk berdiam diri di rumah.

Hal tersebjut diungkapkan Ketua Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi.

Diungkapkannya, larangan mudik yang disampaikan Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu itu sejatinya sejalan dengan protokol kesehatan dalam pencegahan virus corona atau covid-19.

"Pemerintah telah melarang masyarakat untuk mudik, pulang kampung, atau apa pun namanya. Masyarakat jangan kucing-kucingan untuk memaksakan mudik," ungkap Tulus Abadi dalam siaran tertulis pada Rabu (29/4/2020).

"Walau putusan larangan mudik, sejatinya terlambat, karena sudah banyak warga yang pulang kampung," tambahnya.

Terkait hal tersebut, Tulus Abadi mengimbau masyarakat agar tidak mencari velah untuk meninggalkan Ibukota dan pulang ke kampung halaman pada musim mudik lebaran.

Kabar Duka, Dokter Kritis Mantan Ketua IDI dr Kartono Muhammad Meninggal Dunia Selasa (28/4/2020)

Sebab aksi mudik atau pulang ke kampung halaman menurutnya sangat beresiko dapat menularkan virus corona.

Dirinya merujuk kasus tujuh orang pemudik yang menggunakan jasa mobil travel di Cilacap, Jawa Tengah yang semuanya positif covid-19.

Oleh karena ityu, apabila mendesak untuk pulang ke kampung , sebaiknya masyarakat mudik secara resmi dengan mengurus surat-surat yang diperlukan.

"Masyarakat jangan mencoba main kucing-kucingan mengambil jalan tikus, untuk mengakali petugas," jelas Tulus Abadi.

"Ini tindakan yang amat membahayakan dirinya, keluarga, masyarakat dan petugas medis di kampungna," tambahnya. 

Profil Mantan Ketua IDI Kartono Muhammad, Anak Tukang Kue dan Mayor TNI AL yang Kritis Era Soeharto

Bersamaan dengan hal tersebut, pemerintah menurutnya harus konsisten dalam memberikan bantuan lewat program jaring pengaman sosial.

Bantuan tersebut katanya disalurkan kepada warga yang tidak mudik dan dalam kesulitan ekonomi di tengah masa pandemi.

Bantuan jaring pengaman sosial pun ditegaskannya harus dalam jumlah cukup memadai, baik untuk logistik dan atau biaya tempat tinggal.

Atau dengan cara lainnya yang menusiawi, dan memenuhi standar minimal untuk hidup di kota besar.

Wafatnya dr Kartono Muhammad Menyusul 25 Dokter yang Wafat karena Virus Corona di Masa Pandemi

Sumber: Warta Kota
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved