Virus Corona
Update Corona Dunia, AS Lewati Angka 50.000 Kematian, Tambah 10.000 Korban Hanya Dalam 4 Hari
Virus corona telah menewaskan lebih dari 50.000 orang di AS. Angka itu hanya berselang empat hari setelah melewati 40.000 kematian
"Mereka terlambat mengidentifikasi pada dunia, termasuk WHO," kata Pompeo kepada pembawa acara radio konservatif, Larry O'Connor.
Dilansir AFP, Jumat (24/4), Pompeo mengatakan Amerika Serikat masih mengincar lebih banyak informasi dari China, termasuk sampel asli virus SARS-CoV-2 yang terdeteksi di Wuhan.
"Pandemi ini masih berdampak besar pada kehidupan di Amerika Serikat dan terus terang, di seluruh dunia," kata Pompeo seperti dilansir CNN.
• Resmi, Jasa Marga Tutup Sementara Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek II dari Semua Arah
Pompeo tidak mengesampingkan informasi yang menyatakan bahwa virus itu berasal dari laboratorium virologi di Wuhan, dan menuntut akses untuk pemeriksaan.
China membantah teori tersebut. Para ilmuwan mereka mengatakan bahwa virus itu mungkin ditularkan ke manusia di pasar daging di Wuhan yang memang menjual hewan-hewan eksotis.
Presiden AS, Donald Trump, telah mengkritik keras China dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Dia menyalahkan mereka karena seolah tidak berupaya menghentikan wabah penyakit yang menewaskan lebih dari 180.000 orang di seluruh dunia.
Peneliti Rusia Sebut Corona Senjata Buatan China
Sebelumnya Dailymaill.co.uk memberitakan, seorang ahli mikrobiologi Rusia terkemuka mengklaim Virus Corona adalah hasil dari para ilmuwan Wuhan, China yang melakukan 'hal-hal yang benar-benar gila' di laboratorium mereka.
Meski demikian, pakar terkenal dunia Profesor Petr Chumakov ini mengklaim tujuan mereka adalah mempelajari patogenisitas virus dan bukan 'dengan niat jahat' untuk menciptakan pembunuh buatan manusia.
• PSSI Dapat Bantuan Rp 7,7 Miliar, FIFA Akan Audit Laporan Penggunaan Dana
Profesor Petr Chumakov, kepala peneliti di Institut Biologi Molekuler Engelhardt di Moskow, Rusia, mengatakan: "Di China, para ilmuwan di Laboratorium Wuhan telah secara aktif terlibat dalam pengembangan berbagai varian Coronavirus selama lebih dari sepuluh tahun."
Seperti dilaporkan dailymail.co.uk, Petr Chumakov menambahkan, para peneliti China melakukan penelitian itu tidak dengan tujuan menciptakan varian patogen, tetapi untuk mempelajari patogenisitas mereka.
• Tanpa Dihadiri Penghulu, Zaskia Gotik dan Sirajuddin Mahmud Menikah Siri Ditengah Wabah Virus Corona
“Menurut saya, mereka melakukan hal-hal yang benar-benar gila. Misalnya, memasukkan genom, yang memberi virus kemampuan untuk menginfeksi sel manusia," ujar Chumakov.
Dia menambahkan "Sekarang semua ini telah dianalisis. Gambar kemungkinan pembuatan Coronavirus saat ini perlahan muncul."
Dia mengatakan kepada surat kabar Moskovsky Komsomolets: "Ada beberapa sisipan, yaitu, penggantian urutan alami genom, yang memberinya sifat khusus."