Virus Corona Jabodetabek
Kisah Pak Ogah di Tengah Pandemi: Siapa Sih yang Enggak Takut? Yang Penting Jangan Sampai Kelaparan
Keseharian Pak Ogah alias polisi cepek mencari rupiah selama pandemi Covid-19, membuat prihatin.
Penulis: |
Alhasil, Sahroni dan istri harus pintar-pintar mengelola keuangan untuk mengolah makanan setiap hari.
Bagi keluarga mereka, yang terpenting ada tempe dan tahu.
"Makanan ya paling sayur, tempe, dan tahu, itu yang utama."
• Limbah Medis Meningkat 382 Ton per Hari Saat Pandemi Covid-19, ODP Penyumbang Terbanyak
"Kalau ayam, apalagi daging, nanti dulu deh, belum bisa."
"Habis Corona selesai mungkin baru bisa makan ayam lagi. Ya kita sabarin aja," cetusnya.
Modal Masker dan Tongkat
Orang-orang kini melengkapi diri dengan masker maupun hand sanitizer sebagai penangkal Virus Corona untuk tetap bisa beraktivitas.
Hal ini tidak berlaku bagi para pekerja sektor informal, seperti Pak Ogah atau polisi cepek di persimpangan jalan.
Sahroni misalnya, dia hanya melengkapi diri dengan masker dan tongkat pengatur lalu lintas.
• 13 Remaja Janjian Lewat Facebook untuk Perang Sarung, Belum Sempat Tawuran Keburu Diciduk Polisi
Pantauan Tribunnews, Sabtu (25/4/2020), selama mengatur lalu lintas di persimpangan Kalimalang, perbatasan Bekasi-Jakarta, pria berumur 40 tahun ini hanya berbekal masker, tanpa pelindung lain, termasuk sarung tangan.
Alih-alih mengganti masker kainnya setiap empat jam sekali sesuai protokol kesehatan, masker itu hanya diganti per hari.
Terkadang, Sahroni membiarkan maskernya terlepas, hanya menutupi mulut.
• Larangan Mudik Bikin Juanda Gagal Pulang ke Rumahnya di Serang yang Rutin Dilakukan Tiap Akhir Pekan
"Pas rame-rama Corona ini aja jadi pakai masker."
"Pemerintah kan suruh pakai masker kain, tapi saya gantinya sehari sekali."
"Kadang suka enggak betah juga, dilepas."
• Loket Bus di Tanjung Priok Tutup Akibat Larangan Mudik, Calon Penumpang Cuma Booking dan Belum Bayar