Virus Corona
Rumah Angker Bakal Jadi Tempat Karantina ODP yang Ngeyel Tak Indahkan Imbauan Pemerintah
Bekas rumah dinas sinder hingga rumah angker di Sragen dijadikan lokasi karantina untuk Orang Dalam Pemantauan virus corona (Covid-19) yang ngeyel.
WARTAKOTALIVE.COM, SOLO -- Pemerintah berusaha untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona di Indonesia, namun masih saja ada warga yang membandel tidak mengikuti ajuran.
Selain masih banyak warga yang masih menggan menggunakan masker saat ke luar rumah, masih ada juga Orang Dalam Pengawasan (ODP) yang enggan mengisolasi diri secara mandiri.
Tindakan tegas pun bakal dilakukan bagi warga berstatus Orang Dalam Pengawasan yang ngeyel seperti yang dilakukan pemerintah daerah di Sragen, Jawa Tengah.
Bagi warga berstatus Orang Dalam Pengawasan/ODP yang masih tak mematuhi anjuran pemerintah siap-siap dikarantina dan dimasukkan rumah angker.
ODP seharusnya menjalani isolasi mandiri.
• Jauh dari Permukiman Warga, Dinas Pendidikan DKI Jakarta Jadikan SMKN 68 Tempat Isolasi ODP dan PDP
Namun jika masih ngeyel, mereka akan diamankan dan ditempatkan di rumah dinas mandor tebu pabrik gula Gondang di Sragen, Jawa Tengah.
Seperti dilansir dari Tribunnews.com, Camat Gondang, Catur Sarjanto lah yang punya ide mengkarantina pada ODP bandel ini di rumah dinas yang dikenal angker tersebut.
Bekas rumah dinas sinder hingga rumah angker di Sragen dijadikan lokasi karantina untuk Orang Dalam Pemantauan (ODP) virus corona (Covid-19) yang ngeyel alias tak mau menjalani karantina mandiri di rumah.
• PSBB Tangsel Diberlakukan, ODP yang Keluyuran Akan Diberi Gelang Penanda Orang Sakit
Diketahui rumah dinas sinder berada di kompleks bekas Pabrik Gula Sido Wurung atau lebih dikenal dengan Kedoeng Banteng, Desa Gondang, Kecamatan Gondang, Kabupaten Sragen.
Secara kasat mata, rumah itu kondisinya terlihat menyeramkan, lantaran cat telah mengelupas ditumbuhi lumut.
Adapun di depan rumah tampak kayu-kayu yang juga mengalami pengeroposan.
Kompleks pabrik gula itu diperkirakan sudah berdiri kurang lebih sejak tahun 1831.
• Ratusan Hotel Tutup Imbas Wabah Corona Bisa Dimanfaatkan Pemerintah untuk Karantina ODP dan PDP
Kepala Desa Gondang, Warsito menjelaskan, awalnya penggunaan kompleks pabrik gula sebagai lokasi karantina merupakan ide Camat Gondang, Catur Sarjanto.
Warsito menyebut, ODP yang bandel atau tidak patuh akan di karantina di pabrik gula tersebut sesuai arahan Catur Sarjanto.
"Kemarin pak Camat bilang nanti kalau ada ODP yang bandel, suruh isolasi tidak mau nanti akan ditempatkan di situ," kata Warsito, Kamis (23/4/2020), dikutip dari TribunSolo.com.
Rencananya, kompleks pabrik gula tersebut bakal digunakan setelah ditinjau langsung oleh Bupati Sragen, Jawa Tengah, Kusdinar Untung Yuni Sukowati.
"Ini belum mulai digunakan, rencananya Sabtu besok ada kunjungan Bu Bupati untuk mengecek kelayakan bangunan," tuturnya.
• Ini 4 Lokasi Karantina Khusus ODP dan PDP Covid-19 di Kabupaten Bekasi, 2 Pekan Lagi Beroperasi
Warsito mengatakan, lokasi karantina ODP itu tidak terlalu jauh dari pemukiman warga dan berada di jantung kota.
"Itu dari pemukiman lumayan, itu di tengah-tengah kota, itu berada di timur kantor dinas kecamatan, kanan-kirinya rumah warga," ujar Warsito.
"Di dekatnya juga ada kantor puskesmas dan Koramil, InsyaAllah keamaan dan kebutuhan kesehatan bisa terjamin," imbuhnya.
Rumah Angker Dijadikan Lokasi Karantina
Selain itu, Yuni Sukowati juga telah menyiapkan rumah angker yang sudah tidak dihuni puluhan tahun bagi ODP yang tidak mematuhi aturan karantina mandiri selama 14 hari.
Para pemudik yang berstatus ODP itu akan menjalani karantina di rumah angker agar mereka patuh terhadap aturan.
Hal itu disampaikan dalam video yang diunggah di kanal YouTube tvOneNews, Selasa (21/4/2020).
Yuni Sukowati mengatakan, tempat yang dijadikan sebagai karantina itu sudah 10 tahun tidak berpenghuni.
• Pandemi Virus Corona: Warga Bekasi Nongkrong Bakal Diamankan ke Rumah Singgah Samping Kuburan
Menurutnya, rumah tersebut angker dan menyeramkan karena sudah sejak lama kosong.
"Rumah kosong itu sudah 10 tahun tidak dihuni," ujarnya.
"Jadi pastinya ada hantu-hantu yang berkeliaran di sana dan cukup menyeramkan," sambung Yuni.
Lantaran rumah kosong itu dikenal angker maka digunakan sebagai tempat karantina ODP yang tidak patuh.
Selain itu, ia menyebut, warga sekitar juga enggan untuk melewat di depan rumah kosong tersebut.
"Sementara warga saja enggan untuk melewat di depannya."
"Nah kita manfaatkan itu," kata Yuni.
Hingga Selasa (21/4/2020), Yuni menyampaikan, sudah ada tiga pemudik yang di karantina di rumah kosong itu.
"Semua pemudik yang datang ke desa itu harus dikarantina mandiri di rumah masing-masing selama 14 hari," ujarnya.
Yuni menjelaskan, sebelumnya para pemudik sudah membuat komitmen dan jika melanggar akan menerima tindakan.
"Mereka sudah tanda tangan komitmen bersedia dan kalau mereka tidak komitmen, bersedia menerima teguran ataupun tindakan yang akan dilakukan pemerintah desa," jelas Yuni.
Ia menambahkan, sebelum menunjuk rumah kosong itu sebagai tempat karantina sudah berkoordinasi dengan kepala desa setempat.
"Pemerintah desa kemarin sempat minta petunjuk kepada saya," ungkapnya.
"Saya sampaikan 'kalau ini ada yang ngeyel seperti ini, golekno omah seng kosong (carikan rumah kosong), masukkan sana, kunci dari luar."
"Tapi jangan lupa dikasih makan, sehari tiga kali'," papar Yuni Sukowati.
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul ODP Ngeyel Siap-siap Dikarantina di Rumah Kosong nan Angker, Bekas Rumah Mandor Pabrik Gula