Virus Corona

Ratusan Hotel Tutup Imbas Wabah Corona Bisa Dimanfaatkan Pemerintah untuk Karantina ODP dan PDP

Dampak pandemi Covid-19 terhadap sektor pariwisata di Indonesia begitu ganas. Penurunan okupansi sangat drastis dan berlangsung sangat cepat.

Penulis: Budi Sam Law Malau |
Istimewa
Wakil Ketua Umum Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP Hipmi), Anggawira mengatakan Jumat (3/4/2020), jaringan hotel yang tutup bisa dimanfaatkan oleh pemerintah sebagai tempat karantina mereka yang masuk dalam orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP) Covid-19. 

WARTAKOTALIVE.COM, SEMANGGI - Dampak pandemi Covid-19 terhadap sektor pariwisata di Indonesia begitu ganas.

Penurunan okupansi yang sangat drastis dan berlangsung sangat cepat, menyebabkan ratusan hotel di seluruh Indonesia menutup sementara operasionalnya.

Bahkan, saat ini tingkat okupansi hotel di Indonesia sudah di bawah 9 persen. Karena tipisnya jumlah pengunjung, akhirnya ratusan hotel terpaksa menutup operasionalnya untuk sementara.

Melihat kondisi tersebut, Wakil Ketua Umum Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP Hipmi) Anggawira mengatakan, jaringan hotel yang tutup bisa dimanfaatkan oleh pemerintah sebagai tempat karantina mereka yang masuk dalam orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP) Covid-19.

Menurut Angga hal itu bisa menjadi solusi ketersediaan tempat isolasi mandiri Covid-19, mengingat banyak rumah sakit rujukan Covid-19 sudah tidak bisa menampung lagi.

 Alhamdulillah, Empat Pasien Positif Corona Dinyatakan Sembuh, Saat Dirawat Mereka Rajin Konsumsi Ini

 Hindari Corona, Raja Thailand Boyong 20 Selirnya ke Jerman

 Tiap Sekolah Diminta Sumbangan Rp 100 Ribu buat Bantu Orang Tua yang Kesulitan Kuota Internet

 Warga Komplek Perumahan di Depok Terapkan Karantina Lokal, Ojek Online Dilarang Masuk

"Jaringan hotel yang tutup ini karena tidak ada customer, bisa dimanfaatkan pemerintah untuk tempat ODP dan PDP Covid-19. Sementara suplai chain makanannya bisa didapat dari para pedagang makanan di sekitar yang omsetnya menurun drastis," kata Anggawira dalam keterangan tertulisnya yang diterima Warta Kota, Jumat (3/4/2020).

Jadi, tambah dia, ekosistem bisnis tetap hidup serta dana penanganan covid 19 bisa digelontorkan dengan mekanisme ini. "Jadi bisnis tetap berjalan," kata Anggawira.

Menurutnya pemerintah pusat bisa menggelontorkan subsidi kepada pemerintah daerah (pemda) untuk menangkal dampak Covid-19 berupa hibah senilai Rp 3,3 triliun.

Dana diberikan agar pemda bisa menyewa hotel-hotel tersebut. Subsidi yang digelontorkan pemerintah tersebut intervensinya bisa masuk ke ratusan hotel yang tutup.

 Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi Meninggal, Kantor Ditutup 10 Hari

"Jadi, kita berikan solusi agar pemerintah ini bisa memanfaatkan jaringan hotel untuk melakukan karantina terhadap orang-orang yang suspect Covid-19 karena kapasitas rumah sakit yang terbatas," katanya.

Ia menjelaskan banyaknya hotel yang tutup sementara, karena pengusaha hotel sudah mempertimbangkan dengan matang terutama beban dana operasional ditengah sepinya customer.

Dengan dimanfaatkannya sebagai tempat karantina, observasi, dan isolasi ODP maupun PDP Covid-19, maka sekaligus mengurangi sebagian beban para pengusaha hotel.

 Di Tengah Ancaman Wabah Corona, Anggota DPR Ini Bagi-bagi Sembako Tapi Dituding Pilih Kasih

"Selain itu dengan menggunakan hotel yang tutup, karantina ini akan bisa lebih terpantau daripada di rumah yang mungkin fasilitasnya juga kurang," kata Anggawira. (bum)

Fc: Wakil Ketua Umum Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP HIPMI) Anggawira. (Istimewa)

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved