Virus Corona
IDEAS Prediksi 39 Juta Masyarakat Jabodetabek Lakukan Mudik di Tengah Situasi Wabah Virus Corona
Institute For Demographic and Poverty Studies memprediksi adanya potensi pemudik seluruh Indonesia dalam situasi wabah virus corona 39 juta orang.
WARTAKOTALIVE.COM, CIPUTAT - Institute For Demographic and Poverty Studies (IDEAS) memprediksi adanya potensi pemudik seluruh Indonesia dalam situasi wabah virus corona mencapai kisaran 39 juta orang.
Direktur IDEAS, Yusuf Wibisono mengatakan, dari jumlah tersebut terbagi menjadi dua kelompok yakni 12 juta orang berpotensi melakukan mudik jarak dekat (intra provinsi) dan 27 juta orang berpotensi mudik jarak jauh (lintas provinsi).
Hal ini dikatakannya sesuai hasil riset pihaknya terkait musim mudik Lebaran 2020 ini yang bertajuk 'Mudik Dipusaran Covid-19'
"Daerah asal pemudik terbesar diestimasikan adalah Jawa Barat (8 juta orang), diikuti DKI Jakarta (3,5 juta), Jawa Timur (3,3 juta), dan Banten (2,9 juta). Sedangkan daerah utama tujuan pemudik adalah Jawa Tengah (8,7 juta orang), diikuti Jawa Timur (6,7 juta) dan Jawa Barat (4,7 juta)," ucapnya di Kantor IDEAS, Tangerang Selatan, Jumat (24/04/2020).
• Jeritan Pilu Pengusaha Restoran di Halim saat Pandemi, 12 Hari Buka Dagangan Hanya Laku Rp 90.000
• BREAKING NEWS: Giliran Rusia Sebut Virus Corona Buatan Manusia, Peneliti China Lakukan Langkah Gila
• Pengusaha Sukses Anne Patricia Sutanto, Cepat Menangkap Peluang Bisnis di Balik Virus Corona
• VIRAL Video Presiden Jokowi Sebut Arti Mudik dan Pulang Kampung Beda, Ini Difinisi Mudik dalam KBBI
Ia menjelaskan berdasrakan data hasil riset tersebut fenomena mudik ke wilayah pulau Jawa menjadi sebagian besar tujuan pemudik.
Menurutya lebih dari 50 persen pemudik berasal dari Jawa dan di saat yang sama Jawa menjadi tujuan lebih dari 60 persen pemudik.
Ia pun mengatakan hal ini dapat dinilai sebagai episentrum wabah corona, terutama kawasan Jabodetabek yang banyak ditemukan kasus infeksi corona.
Ia meyakini mudik tahun ini menjadi potensi besar mendorong eskalasi penyebaran Covid-19 ke seantero Jawa.
• AIR Mata Nunik Tumpah Terjebak di Bandara Soekarno-Hatta, Sedih Mikir 3 Anaknya di Lampung
"Dengan kepadatan penduduk Jawa di kisaran 1.100 jiwa per kilometer kubik (km2), lima kali lipat lebih padat dari Italia, menjadi sebuah keharusan membatasi mobilitas penduduk Jawa secara ketat. Tanpa larangan mudik, akan terjadi ledakan Covid-19 di Jawa," ujar Yusuf Wibisono.
Ia menuturkan penyebaran Covid-19 melalui mudik terjadi dalam dua mekanisme.
Pertama, peningkatan intensitas penyebaran dari episentrum wabah yaitu Jabodetabek ke penjuru negeri terutama wilayah Pulau Jawa.
Pola mudik metropolitan Jakarta dan wilayah sekitarnya beupa Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi didominasi oleh mudik jarak jauh (lintas provinsi).
• Ini Alasan Warga Cikiwul Bantargebang Kembalikan Bantuan Sembako dari Pemkot Bekasi
"Dari 11 juta potensi pemudik Jabodetabek kami perkirakan 1 juta orang akan melakukan mudik intra provinsi, dan 10 juta orang sisanya melakukan mudik lintas provinsi ke penjuru tanah air yaitu Jawa (8,4 juta), Sumatera (1,4 juta) dan kawasan Timur Indonesia (0,3 juta)," ungkap Yusuf.