Bulan Suci Ramadan
Jangan Lupa Malam Ini Baca Niat Puasa Ramadhan atau Sahur Setelah Shalat Isya
Puasa ramadhan tinggal beberapa jam lagi. Jangan lupa untuk membaca niat dan doa setelah shalat isya dan shalat tarawih
Puasa ramadhan tinggal beberapa jam lagi. Jangan lupa untuk membaca niat dan doa setelah salat isya dan tarawih
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Sebentar lagi kita akan masuk pada bulan ramadan. Meski pemerintah belum melakukan sidang isbat, namun PP Muhammadiyah sudah menentukan puasa ramadhan jatuh pada hari Jumat (24/4/2020).
Berpuasa di bulan ramadhan bagi umat muslim hukumnya adalah wajib dikerjakan dan termasuk salah satu rukun islam yang keempat.
Sebagaimana Allah telah berfirman dalam Surat Al-Baqarah :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
Artinya :
"Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa." (QS. Al-Baqarah: 183)
Mari kita sambut kedatangan bulan suci Ramadhan ini dengan rasa syukur kehadirat Allah SWT, dimana kita masih diberi kesempatan dan umur panjang sehingga bertemu lagi dengan bulan yang penuh kemuliaan.
• Jadwal Imsakiyah dan Buka Puasa Ramadan 1441 H di Seluruh Indonesia, Mulai Jumat 24 April
• 6 Resep Masakan Sahur Praktis untuk Puasa Ramadan, Disertai Daftar Menu Selama 15 Hari
Bulan dimana pertama kali diturunkan kitab suci Alquran Nul karim dan terdapat satu malam yang penuh kemulian yaitu malam Lailatul Qadar.
Bulan yang penuh maghfiroh dimana dibukanya pintu surga yang seluas-luasnya dan penuh ampunan dari Allah SWT atas segala perbuatan dosa yang pernah kita lakukan dimasa lalu, Amin.
Begitu besarnya hikmah puasa Ramadhan dimana Allah akan melipatgandakan seluruh amal perbuatan baik yang kita lakukan di bulan Ramadhan sesuai dengan dikutip oleh Hadits Riwayat Imam Bukhari dan Muslim no. 1904, 5927 dan Muslim no. 1151, antara lain :
Dari Abu Hurairah, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda :
Doa Niat Puasa Ramadhan
Mengucapkan doa niat sebelum menjalankan puasa Ramadhan hukumnya adalah wajib.
Berikut lafadz doa niat puasa Ramadhan :
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ اَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ هذِهِ السَّنَةِ ِللهِ تَعَالَى
NAWAITU SHAUMA GHODIN 'AN ADAA'I FARDHI SYAHRI ROMADHOONA HAADZIHIS SANATI LILLAHI TA'ALA
Artinya :
Saya niat berpuasa esok hari untuk menunaikan fardhu di bulan Ramadhan tahun ini, karena Allah Ta'ala.
Anda bisa mengucapkan doa niat puasa Ramadhan tersebut saat selesai sholat tarawih atau sebelum waktu imsak tiba.

Doa buka puasa
Setelah seharian berpuasa merasakan lapar dan dahaga terutama menahan hawa nafsu yang membatalkan puasa, ketika berkumandang azan magrib, Anda disunatkan untuk segera berbuka puasa.
Berikut lafadz doa berbuka puasa :
َللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ
ALLAAHUMMA LAKASUMTU WABIKA AAMANTU WA'ALAA RIZQIKA AFTHORTU BIROHMATIKA YAA ARHAMAR ROOHIMIIN
Artinya :
Ya Allah karena-Mu aku berpuasa, dengan-Mu aku beriman, kepada-Mu aku berserah dan dengan rezeki-Mu aku berbuka (puasa), dengan rahmat-MU, Ya Allah Tuhan Maha Pengasih.
Mari kita niatkan dalam hati untuk menjalankan ibadah puasa ramadhan tahun ini dengan sungguh-sungguh.
Karena umur manusia tidak ada yang tahu, kita belum pasti apakah masih diberikan kesempatan oleh Allah SWT bisa bertemu dengan Bulan Ramadhan tahun depan.
• Menambah Pahala, Ini 7 Amalan Sunnah Ketika Puasa Ramadan
• Jadwal Imsakiyah dan Buka Puasa Ramadan 2020 di Hari Pertama untuk Wilayah Jabodetabek
Kita harus senantiasa meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah SWT. Semoga amal ibadah puasa Ramadhan kita tahun ini diterima dan diberi ganjaran yang setimpal oleh Allah SWT.
Yang terpenting dari doa niat puasa Ramadhan tersebut semata-mata ibadahnya ditujukan kepada Allah SWT.
Sesuai janji Allah SWT, bagi mereka yang menjalankan ibadah puasa akan mendapatkan dua kebajikan yaitu kebahagiaan saat berbuka puasa dan kebahagiaan saat bertemu dengan Allah SWT, Tuhan pemilik semesta alam
Niatkan malam hari
Di antara rukun puasa adalah berniat. Niat itu harus ada, namun cukuplah di hati, karena itulah yang dipersyaratkan.
Adapun niat puasa ramadhan harus ada di malam hari sebelum masuk waktu fajar (Shubuh).
Hadits no. 656 dari kitab Bulughul Maram, Ibnu Hajar membawakan hadits:
وَعَنْ حَفْصَةَ أُمِّ الْمُؤْمِنِينَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : { مَنْ لَمْ يُبَيِّتْ الصِّيَامَ قَبْلَ الْفَجْرِ فَلَا صِيَامَ لَهُ } رَوَاهُ الْخَمْسَةُ ، وَمَالَ التِّرْمِذِيُّ وَالنَّسَائِيُّ إلَى تَرْجِيحِ وَقْفِهِ ، وَصَحَّحَهُ مَرْفُوعًا ابْنُ خُزَيْمَةَ وَابْنُ حِبَّانَ – وَلِلدَّارَقُطْنِيِّ { لَا صِيَامَ لِمَنْ لَمْ يَفْرِضْهُ مِنْ اللَّيْلِ }
Dari Hafshoh Ummul Mukminin bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, “Barangsiapa yang tidak berniat di malam hari sebelum fajar, maka tidak ada puasa untuknya.”
• Imbas Virus Corona, TPU Jombang Diyakini Sepi Pengunjung Jelang Puasa dan Ketika Lebaran Tahun Ini
• Manfaat Puasa Senin Kamis Hingga Bacaan Niat dan Arti Keutamaan Ibadah Sunnah Dianjurkan Rasulullah
Hadits ini dikeluarkan oleh yang lima, yaitu Abu Daud, Tirmidzi, An Nasai dan Ibnu Majah. An Nasai dan Tirmidzi berpendapat bahwa hadits ini mauquf, hanya sampai pada sahabat (perkataan sahabat). Ibnu Khuzaimah dan Ibnu Hibbah menshahihkan haditsnya jika marfu’ yaitu sampai pada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dalam riwayat Ad Daruquthni disebutkan, “Tidak ada puasa bagi yang tidak berniat ketika malam hari.”
Beberapa faedah dari hadits di atas:
1- Hadits ini menunjukkan bahwa puasa mesti dengan niat sebagaimana ibadah lainnya. Sebagaimana kata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah,
وَقَدْ اتَّفَقَ الْعُلَمَاءُ عَلَى أَنَّ الْعِبَادَةَ الْمَقْصُودَةَ لِنَفْسِهَا كَالصَّلَاةِ وَالصِّيَامِ وَالْحَجِّ لَا تَصِحُّ إلَّا بِنِيَّةِ
“Para ulama sepakat (ijma’) bahwa ibadah yang dimaksudkan langsung pada zat ibadah itu sendiri seperti shalat, puasa, dan haji, maka haruslah dengan niat.” (Majmu’ Al Fatawa, 18: 257).
2- Letak niat itu di dalam hati. Jadi, barangsiapa yang terbetik dalam hatinya untuk berpuasa keesokan harinya, maka ia sudah dikatakan berniat.
3- Yang tidak melakukan niat di malam hari ketika melaksanakan puasa wajib, puasanya tidak sah. Adapun puasa sunnah akan dibahas pada hadits berikutnya.
4- Niat puasa wajib seperti Ramadhan mesti dilakukan di malam hari, yaitu cukup mendapati niat pada sebagian malam kata Ash Shon’ani dalam Subulus Salam dan Syaikh ‘Abdullah Al Fauzan dalam Minhatul ‘Allam.
Sedangkan Syaikh Muhammad bin Sholih Al ‘Utsaimin mengatakan bahwa seandainya akhir malam pun masih bisa digunakan untuk berniat, asalkan sebelum fajar (Shubuh). Adapun waktu malam dimulai dari waktu Maghrib.
Sebagai tanda seseorang sudah dikatakan berniat adalah ia bangun makan sahur karena sudah terbetik hatinya untuk puasa. Begitu pula jika seseorang sudah mempersiapkan makan sahur, meski akhirnya tidak bangun makan sahur, maka sudah dikatakan pula berniat.
5- Niat puasa mesti dilakukan berulang pada setiap malamnya karena puasa setiap harinya adalah puasa yang berdiri sendiri. D
emikianlah pendapat Abu Hanifah, Syafi’i dan Ahmad. Dalil mereka adalah hadits yang kita bawakan kali ini. Sehingga jika ada yang tidur setelah ‘Ashar dan baru bangun setelah terbit fajar shubuh keesokan harinya, maka puasanya tidak sah karena ia tidak ada niat di malam hari.
Sumber: Rumaysho.com