Lipsus Warta Kota
Virus Corona Bikin Pesepak Bola Ketar-ketir, Tak Ada Pertandingan Hingga Pemotongan Gaji
PSSI lantas menerbitkan SK yang menetapkan bulan Maret, April, Mei, dan Juni 2020 ke dalam status darurat bencana.
"Menjaga kebugaran tubuh tentu hal terpenting. Saya melakukan peningkatan dan perlindungan dari olahraga dan keseimbangan," ucapnya.
Sementara itu, Tika menyebut pelatih Persija Jakarta, Sergio Farias dan para asistennya yang berasal dari Brasil masih berada di Jakarta.
Menurutnya, mereka terus menunggu kelanjutan Liga 1 2020. Tika merupakan agen Farias juga gelandang asing asal Nepal, Rohit Chand.
• Marco Motta Rela Melepas Jersey Laga Perdananya di Liga 1 Indonesia Demi Melawan Covid-19
Tika memastikan, kliennya mematuhi aturan tidak bepergian ke luar kota atau luar negeri untuk menghentikan penyebaran Covid-19.
"Semuanya masih aman terkendali. Kondisi pelatih (Sergio Farias dan stafnya) dan pemain (Rohit Chand) dalam keadaan baik.
Meski demikian, ia mengakui aktivitas para kliennya di Persija menjadi terbatas.
Mereka cuma beraktivitas di sekitar apartemen. Khusus Rohit, pemain berumur 28 tahun itu sempat mengunjungi tempat latihan di Lapangan PS AU TNI AU, Halim Perdanakusuma, Makasar, Jakarta Timur.
Tika menyarakan dirinya rutin menjelaskan situasi yang terjadi di Indonesia, terutama yang berkaitan dengan bergulirnya Liga 1. Ia pun berharap agar pandemi Covid-19 segera berakhir.
"Ini kan pandemi virus corona di seluruh dunia, ya semua orang pasti sedih dengan situasi dan keadaan ini. Mau gimana lagi harus diikuti (anjuran pemerintah setiap negara)," ucapnya.
PT LIB Siapkan Jadwal Liga Digelar Juli
"Skenario pertama kita, (kompetisi pada bulan) Juli bisa dilanjut lagi untuk Liga 1 dan Liga 2," kata Direkur Utama PT LIB, Cucu Somantri kepada tribunnetwork di Jakarta, Sabtu (4/4) lalu.
Namun menurut Cucu, bergulirnya liga masih menunggu perkembangan pandemi Covid-19 di Indonesia.
Menurut Cucu, pihaknya terus memikirkan bagaimana solusi yang tepat. Selain itu, pihaknya terus berkoordinasi dengan PSSI.
Apalagi setelah mengeluarkan Surat Keputusan (SK) yang menetapkan Liga 1 dan Liga 2 2020 dalam status darurat bencana, PSSI belum mengeluarkan SK lanjutan.
"Sekarang baru April, masih panjang. Dan bila situasinya belum memungkinkan, berarti akan ada surat lagi dari PSSI perihal sejauh mana kelanjutan Liga 1 dan Liga 2," ucap Cucu.

Hingga saat ini, lanjut Cucu, ia dan beberapa pihak terkait tengah menggodok persiapan-persiapan yang dilandasi dari beberapa kemungkinan.
PT LIB juga menyiapkan skenario bila Covid-19 "rampung" pada Juni mendatang. Bila seperti itu, per Juli kompetisi sudah bisa diputar lagi.
Berdasarkan jadwal yang disiapkan, Liga 1 yang dimulai pada Juli 2020 akan berakhir di Januari 2021.
"Iya LIB sudah membuat suatu kajian, baik masukan-masukan dari klub itu bagaimanya bagusnya. Sehingga kita kan membuat opsi. Opsi pertama manakala ini segera membaik, sehingga sampai dengan akhir Mei selesai, Juni persiapan, Juli bisa mulai. Jadwal sudah disusun juga. Untuk Liga 1 bisa saja nanti lintas tahun, bisa sampai Januari karena di Oktober kan ada ajang FIFA (Kualifikasi Piala Dunia 2022). Kalau Liga 2 kemungkinan bisalah tidak lintas tahun," ucapnya.
Menyoal subsidi untuk klub, Cucu menegaskan kekurangan jatah subsidi akan segera diusahakan. Sebab pihak sponsor kini tengah menahan diri buntut pandemi Covid-19.
"Tahap pertama kepada semua klub Liga 1, hanya ada satu klub yang belum selesai administrasinya. Kemudian untuk Liga 2 juga, ada enam yang sudah beres administrasinya, sisanya mau diselesaikan tapi keburu wabah, sponsor menahan diri.
Tadinya kami bayar tiap bulan. Tapi sekarang kami terus mengusahakan lagi, negosiasi dengan sponsor juga.
Kalau sponsor misalnya masih mau membayarkan ada toleransi di sisa yang ada, kami upayakan untuk bayar ke tim-tim Liga 2," ucapnya. (tribunnetwork/m21/eko/ydw/amj/why)