Lipsus Warta Kota
Virus Corona Bikin Pesepak Bola Ketar-ketir, Tak Ada Pertandingan Hingga Pemotongan Gaji
PSSI lantas menerbitkan SK yang menetapkan bulan Maret, April, Mei, dan Juni 2020 ke dalam status darurat bencana.
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Pandemi virus corona atau Covid-19 di Tanah Air berdampak ke berbagai sektor pekerjaan.
Satu di antaranya adalah pesepak bola. Mereka tak lagi menerima pundi-pundi rupiah sebanyak dalam situasi normal.
Pasalnya, kompetisi Liga 1 Indonesia 2020 yang menjadi sumber uang bagi klub dihentikan sejak 16 Maret 2020.
PSSI dan operator kompetisi, PT Liga Indonesia Baru (LIB), menyebut penghentian kompetisi sejalan dengan keputusan pemerintah.
PSSI lantas menerbitkan SK yang menetapkan bulan Maret, April, Mei, dan Juni 2020 ke dalam status darurat bencana.
Efeknya adalah klub Liga 1 dan Liga 2 Indonesia dapat melakukan perubahan kontrak kerja yang telah disepakati antara klub dengan pemain, pelatih, dan ofisial.
• Punya Banyak Pengalaman Sepak Bola, Yunus Nusi Bocorkan Tugas Barunya di Sekjen PSSI
SK tersebut membuat ke-18 klub peserta Liga 1 melakukan penyesuaian dalam menggaji pemainnya.
Mayoritas manut dengan opsi pembayaran maksimal 25 persen dari kewajiban yang tertera di dalam kontrak kerja.
Namun, ada juga klub yang cuma membayar maksimal 10 persen seperti Persita Tangerang.
Tapi, mereka melakukan per April. Sedangkan gaji di bulan Maret masih dibayar penuh.
"Sebagai pemain pasti berdampak ya. Apalagi buat yang memiliki tanggungan seperti cicilan rumah, mobil, motor, atau yang anaknya sudah bersekolah, kan harus bayaran. Tapi ya mau bagaimana lagi. Pemain bisa menuntut ke mana? Yang jadi kekhawatiran kami itu sampai kapan situasi ini berlangsung. Semoga wabah ini bisa segera usai dan liga kembali diputar. Penghasilan utama saya ya gaji dari klub itu," ujar sumber Warta Kota belum lama ini.
• Liga 1 2020 Dihentikan, Legenda Sepak Bola Indonesia dan Persija Dukung Keputusan PSSI
Nilai Kontrak Pemain
Sebagai gambaran, nilai kontrak pemain lokal di Indonesia berkisar Rp 750 juta hingga Rp 1 miliar.
Tergantung nama besar sang pemain. Sebesar 25 persen dari nilai kontrak, lazimnya dibayar di muka.
Sisanya kemudian dicicil sebagai gaji per bulan sampai musim berakhir.