Virus Corona Jabodetabek
Pandemi Covid-19 Bikin 60 Persen Perusahaan Menengah Bawah di Kabupaten Bekasi Terancam Gulung Tikar
Perusahaan menengah ke bawah di Kabupaten Bekasi terancam gulung tikar alias bangkrut akibat pandemi Covid-19.
Penulis: Muhammad Azzam |
WARTAKOTALIVE, BEKASI - Perusahaan menengah ke bawah di Kabupaten Bekasi terancam gulung tikar alias bangkrut akibat pandemi Covid-19.
Ketua Asosiasi Pengusahan Indonesia (APINDO) Kabupaten Bekasi Sutomo mengatakan, jika pandemi Covid-19 berkepanjangan, tak menutup kemungkinan banyak perusahaan bangkrut.
Terlebih, perusahaan menengah ke bawah.
• Hari Pertama PSBB di DKI, Pergerakan Kendaraan dari Bekasi ke Jakarta Turun Drastis
"Hampir 50-60 persen perusahaan menengah ke bawah akan gulung tikar dengan kondisi seperti ini,” ujarnya, Jumat (10/4/2020).
Sutomo menjelaskan, perusahaan menengah ke bawah itu tidak memiliki keuangan yang besar.
Dalam artian, perusahaan akan ada uang jika ada bisnis atau produksi barang maupun pembelian.
• Terapkan PSBB, Anies Baswedan: Kalau Sanggup Lewati dengan Baik, Jakarta Jadi Kota yang Lebih Hebat
"Jika tidak ada produksi barang karena berbagai faktor."
"Atau tidak ada yang beli, maka tidak ada uang."
"Tinggal ukurannya berapa lama perusahaan bisa menghidupinya, bisa sebulan atau tidak," terangnya.
• Sudah 1.810 Warga Jakarta Terinfeksi Covid-19, 82 Orang Sembuh, 156 Meninggal
Untuk perusahaan menengah keatas, Sutomo memastikan tidak akan terlalu berdampak dengan kondisi seperti sekarang, mengingat keuangannya besar.
Sehingga, bisa bertahan untuk beberapa bulan ke depan.
"Karena keuangannya kuat tidak terlalu berdampak, keuangannya kuat,” jelasnya.
• BREAKING NEWS: Mayat Pria dalam Mobil di Kebon Jeruk Dievakuasi Petugas Berpakaian APD Lengkap
Ia menyebut sekitar 5.000 perusahaan yang ada di Kabupaten Bekasi, hampir setengahnya sudah menurunkan 40 persen produksinya.
Penyebabnya, selain karena pengurangan jam kerja untuk menghindari Covid-19, juga karena bahan baku sebagai besar dari Cina.
"Kalau ini kan enggak bisa produksi, mengingat untuk membuat mobil atau elektronik sebagian sparepart-nya dikirim dari Cina."
• Motor Pribadi Boleh Berboncengan Asal Satu Alamat, Ojol Hanya untuk Angkut Barang Selama PSBB