Virus Corona Jabodetabek
Masker Langka, Aliansi BEM Jakarta: Makin Banyak Oknum Ambil Keuntungan di Tengah Pandemi Corona
Dheden Pratama ungkapkan, masalah lain yang mereka soroti yakni kelangkaan APD termasuk masker sebagai kebutuhan pencegahan Virus Corona
Penulis: Feryanto Hadi | Editor: Dian Anditya Mutiara
"Fasilitas hotel bintang 5 untuk tim medis dinilai berlebihan. Lantas apakah itu
menjamin bahwa masyarakat Jakarta tidak terinfeksi virus Corona karena belum
meratanya tindakan pencegahan dari Gubernur Jakarta terkait virus Corona dikalangan masyarakat menengah kebawah," ujar Yazid mewakili aliansi.
Urgensi lockdown
Desakan untuk melakukan karantina wilayah atau lockdown di DKI Jakarta terus mencuat belakangan ini.
Tanpa terkecuali Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang bahkan sudah mengajukan upaya local lockdown, meskipun ditolak pemerintah pusat.
Pro dan kontra kemudian bermunculan di tengah masyarakat.
• Lockdown Jakarta, Komisi A DPRD DKI Minta Anies Baswedan Siapkan Rp 5 Triliun untuk Kebutuhan Warga
• Komisi A DPRD DKI Dorong Anies Baswedan Koordinasi dengan Pusat untuk Lockdown Jakarta
Kalangan yang takut penyebaran corona makin menjadi-jadi, sepakat dengan dilakukannya lockdown parsial di DKI Jakarta.
Di sisi lain, muncul sikap keberatan sebagian masyarakat yang menganggap lockdown akan mematikan penghidupan orang banyak, terutama mereka yang bekerja di sektor informal dan tidak memiliki uang tabungan.
Jika berada di dalam rumah, mereka tak bisa mencukupi kebutuhan sehari-hari, termasuk menafkahi keluarga.
Menyikapi hal ini, aktivis mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi BEM Jakarta Bersuara menyampaikan pandangannya.
Mereka menyoroti dan memberikan kritik atas kinerja Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI Jakarta, dalam menghadapi penyebaran wabah Covid-19 di DKI Jakarta
• Terapkan Local Lockdown, Wali Kota Tegal: Lebih Baik Saya Dibenci Daripada Maut Menjemput Warga
• Ini Cara Kota Surabaya Berlakukan Karantina Wilayah, 19 Pintu Masuk Dijaga Ketat
• BREAKING NEWS: PAPUA Tutup Bandara-Pelabuhan Mulai Kamis (26/3) hingga 14 Hr, Bandara Sentani Tutup
Ronaldo Zulfikar, mewakili aliansi mengungkapkan, pihaknya mempertanyakan niat Anies Baswedan untuk melakukan karantina wilayah atau lockdown.
"Yang kami pertanyakan sudah sejauh mana kesiapan Pemprov hingga akan melakukan lockdown. Apakah sudah dilakukan dengan langkah-langkah matang, seperti melakukan kajian dari berbagai aspek, sosialisasi menyeluruh hingga masyarakat paling bawah dan hal lain yang semestinya harus dipikirkan dengan matang," ujar Zulfikar, aktivis mahasiswa dari UHAMKA.

Jangan politisasi
Ginka, aktivis dari Universitas Esa Unggul menambahkan, lockdown sejatinya bukan satu-satunya opsi dalam penanganan pandemi Corona.
Menurutnya, semua bergantung pada sistem pengendalian penyebaran virus. Selama sistem yang dipakai dapat menekan laju penyebaran, maka kita dapat bernafas lega.
Pertanyaan yang muncul ialah tipe kebijakan mana yang cocok diterapkan di Indonesia?
Ginka mencontohkan, kasus Korea Selatan, lockdown tidak diperlukan karena aksi preventif mereka terbukti ampuh.