Virus Corona

Wabah Corona Membuat Israel-Palestina Berdamai Sementara, Bahu-membahu Atasi Pandemi Covid-19

Wujud kerja sama kedua negara mulai terlihat sejak Otoritas Palestina yang berbasis di Ramallah bekerja sama dengan pejabat kesehatan Israel.

Editor: Feryanto Hadi
Reuters via Kompas.com
Seorang pekerja memakai pakaian pelindung untuk membersihkan Gereja Betlehem dengan disinfektan untuk menangkal penyebaran virus corona di Betlehem, Kamis (5/3/2020).(MUSSA ISSA QAWASMA/REUTERS) 

Tentara Israel terus melakukan penggerebekan di daerah-daerah Palestina dan menghancurkan rumah-rumah serta bangunan lainnya.

Kemudian muncul sebuah video yang memperlihatkan pekerja Palestina yang sakit, dibuang di pos pemeriksaan Israel.

Sikap Politik Komite I DPD RI Soal Penggunaan Dana Desa untuk Cegah dan Tanggulangi Pandemi Covid-19

Polisi Israel beralasan pria itu sudah di rumah sakit untuk meminta perawatan, tapi kedapatan bekerja secara ilegal di Israel.

"Polisi mengawal pria itu ke perlintasan keamanan Maccabim," kata seorang juru bicara kepolisian, yang menekankan bahwa pria tersebut negatif corona sebelum dibawa ke pos pemeriksaan.

Namun tindakan itu telanjur memancing kemarahan warga Palestina.

Perdana Menteri Mohammad Shtayyeh lantas menyebut tindakan Israel itu sebagai perilaku rasis.
Kemudian pada Rabu (1/4/2020) Otoritas Palestina mengatakan 15 warganya yang dipekerjakan di permukiman dinyatakan positif Covid-19 setelah dites.

"Keputusan Israel untuk mengizinkan masuknya pekerja adalah upaya untuk melindungi ekonomi Israel dengan mengorbankan para pekerja kami," kata Shtayyeh.

Luna Maya Akhirnya Blak-blakan Soal Inisial Namanya yang Dikaitkan dengan Prostitusi Online

"Ekonomi Israel tidak sama berharganya dengan kehidupan anak-anak kita," tegasnya. Israel sempat memperbolehkan warga Palestina yang bekerja di permukiman bebas bolak-balik menyeberang perbatasan setiap hari, sebelum larangan perjalanan diterapkan.

Menteri Kesehatan Israel Yaakov Litzman dinyatakan positif mengidap virus corona, Kamis (2/4/2020) yang membuat PM Benjamin Netanyahu masuk karantina lagi.

Karantina Netanyahu sebelumnya berakhir pada Rabu (1/4/2020), yang diberlakukan setelah salah satu stafnya terinfeksi Covid-19.

Isolasi mandiri selama 7 hari yang kedua ini harus dilakukan Netanyahu, lantaran dirinya sempat melakukan kontak dengan Litzman.

Menteri Kesehatan berusia 71 tahun itu berasal dari sekte Gur Hassidic, juga menjadi anggota paling menonjol di komunitas ultra-Ortodoks.

Pembatasan Sosial dan Darurat Sipil Ditetapkan, Wapres Maruf Amin Dukung Percepat Pengumpulan Zakat

Dilansir dari pemberitaan AFP, istri Litzman juga dinyatakan positif corona.

"Litzman dan istrinya baik-baik saja, menerima perawatan dan akan dikarantina serta diawasi," tulis sebuah pernyataan Kementerian Kesehatan Israel.

Kementerian menambahkan bahwa Direktur Jenderal Moshe Bar Siman Tov bersama para pejabat senior lainnya, juga akan dikarantina karena ada kontak dengan Litzman.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved