Virus Corona

Takut Kena Virus COVID-19, Balita 5 Tahun di Iran Diberi Metanol yang Mengakibatkan Kebutaan

SEORANG bocah 5 tahun di Iran diberi alkohol oleh orang tuanya dengan harapan bisa melindung dari virus COVID-19. Ini karena informasi yang sesat.

AP Photo/Vahid Salemi
Orang-orang diperiksa suhu tubuhnya saat memasuki Palladium Shopping Center, di Teheran utara, Iran 

WARTAKOTALIVE.COM -- SEORANG bocah 5 tahun di Iran diberi alkohol oleh orang tuanya dengan harapan bisa melindung dari virus COVID-19, namun sebaliknya yang terjadi malah petaka.

Sambil berdiri di dekat balita laki-laki berusia 5 tahun yang dimasukkan selang untuk alat bantu pernapasan, tanpa mengenakan apa-apa selain popok plastik, seorang pekerja perawatan kesehatan Iran dengan setelan jas hujan dan masker memohon kepada masyarakat untuk berhenti minum alkohol industri karena khawatir tentang virus COVID-19.

Bocah itu sekarang buta setelah orang tuanya memberinya metanol beracun dengan keyakinan keliru agar bisa melindungi dari virus COVID-19.

Dikutip Wartakotalive.com dari APnews.com, Jumat (27/3/2020) melaporkan hampir 300 orang meninggal dan lebih dari 1.000 orang sakit di Iran karena minum metanol.

PEMIMPIN Iran Curigai Niat Amerika Mau Bantu Atasi Wabah Corona: AS Kewalahan Kok Mau Nolong?

Hal Itu terjadi ketika obat palsu menyebar di media sosial di Iran, di mana warga curiga terhadap pemerintah setelah meremehkan krisis virus corona selama berhari-hari sebelum mewabah negara itu.

"Virus ini menyebar dan orang-orang hanya sekarat, dan saya pikir mereka bahkan kurang menyadari fakta bahwa ada bahaya lain di sekitar," kata Dr Knut Erik Hovda, seorang ahli toksikologi klinis di Oslo yang mempelajari keracunan metanol.

Hovda khawatir wabah ini bisa lebih buruk dari yang dilaporkan. "Ketika mereka terus minum ini, akan ada lebih banyak orang yang diracuni."

Bagi kebanyakan orang, COVID-19 menyebabkan gejala ringan atau sedang, seperti demam dan batuk yang hilang dalam dua hingga tiga minggu.

Terekam Lewat Satelit Kuburan Massal di Qom Iran karena Wabah Virus Corona, Menteri Tak Mengelak

Untuk beberapa orang, terutama orang dewasa yang lebih tua dan orang-orang dengan masalah kesehatan dapat menyebabkan penyakit yang lebih parah, termasuk pneumonia.

Pandemi virus corona telah melanda seluruh dunia, banyak rumah sakit, ekonomi melumpuhkan dan memaksa pemerintah untuk membatasi pergerakan miliaran orang.

Terutama yang terpukul adalah Iran dengan penduduk 80 juta orang.

Sampai hari Jumat (27/3/2020), tercatat ada 29.406 orang di Iran terinfeksi corona, yang meninggal 2.234 orang, sedangkan yang sembuh ada 10.457 orang.

Sampai sekarang, tidak ada obat untuk COVID-19.

Para ilmuwan dan dokter terus mempelajari virus dan mencari obat-obatan yang efektif dan vaksin.

Gara-gara pesan berantai

Halaman
123
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved